“Seperti manusia, burung membutuhkan tempat tinggal yang disebut sebagai habitat.”
Sejumlah spesies burung ditemukan di kampus Universitas Jember. Tidak hanya sekadar melintasi kawasan, tapi di sana burung-burung tersebut mencari makan, meletakkan sarang, dan berkembang biak. Ketika pagi hari, suara burung dapat terdengar dengan jelas dan berbeda-beda. Salah satu tanda yang dapat dimengerti bahwa ada lebih dari 1 jenis burung di sana.
Dari hasil pengamatan mahasiswa yang didampingi oleh dosen, ada 15 jenis burung yang ditemukan di Universitas Jember antara lain burung gereja erasia (Passer montanus), bondol haji (Lonchura maja), bondol peking (Lonchura punctulata), bondol jawa (Lonchura leucogastroides), perkutut jawa (Geopelia striata), tekukur biasa (Spilopelia chinensis), takur ungkut-ungkut (Psilopogon haemacephalus), merbah cerukcuk (Pycnonotus goiaver), cipoh kacat (Aegithina tiphia), madu sriganti (Cinnyris ornatus), cabai jawa (Dicaeum trochileum), sepah kecil (Pericrocotus cinnamomeus), cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster), madu kelapa (Anthreptes malacensis), dan gelatik jawa (Padda oryzivora). “Gelatik jawa itu burung yang dilindungi di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2018,” ucap Arif Mohammad Siddiq dosen program studi Biologi, Universitas Jember.
Universitas Jember terlihat seperti hutan kecil di tengah kota. Banyak ditemukan area yang dikhususkan sebagai tempat tumbuh pepohonan sehingga memungkinkan burung-burung untuk hidup di sana. Mengutip artikel ilmiah di Jurnal Bioedukasi, penelitian identifikasi tumbuhan berbiji di Universitas Jember sekitar tahun 2015 mengungkapkan bahwa terdapat 80 spesies tumbuhan berbiji. Sebagian besar termasuk pohon dengan total mencapai 4.644 individu. Sepanjang jalan dapat terlihat berbagai jenis pohon tinggi dan besar. Ada trembesi (Samanea saman), mahoni (Swietenia mahagoni), ketapang (Terminalia catappa), dan banyak lagi yang lainnya.
Ketersediaan Makanan
Burung akan memilih habitat atau rumah yang memang menyediakan segala kebutuhannya. Berdasarkan informasi dari Burungnesia bahwa beberapa burung membutuhkan nektar bunga sebagai pakan, contohnya burung madu kelapa dan madu sriganti Kedua burung tersebut sering dijumpai di Universitas Jember karena kawasan ini memang banyak ditanam tumbuhan berbunga sehingga dapat memenuhi kebutuhan pakan dari kedua burung tersebut.
Selain memakan nektar, ada sejumlah spesies burung di Universitas Jember yang memakan serangga, contohnya burung cipoh kacat dan cucak kutilang. Cipoh kacat adalah burung pemakan serangga sedangkan cucak kutilang memakan serangga dan buah-buahan kecil merujuk pada informasi dari aplikasi pendataan burung Burungnesia. Pepohonan yang tumbuh subur di Universitas Jember selain menjadi habitat burung juga menjadi habitat serangga kecil yang selanjutnya sesuai mekanisme rantai makanan serangga akan dimakan oleh burung.
Ketersediaan Tempat Meletakkan Sarang
Beberapa kali ditemukan sarang burung di antara ranting dan dedaunan ketika pengamatan pada beberapa pohon di Universitas Jember. Pada satu kesempatan, burung bondol terlihat terbang berkeliaran dari pohon ke permukaan tanah dan sebaliknya untuk membawa serat-serat rumput yang kering ke pohon. Catatan dari Burungnesia menjelaskan bahwa beberapa burung membuat sarang dari rumput dan meletakkan sarangnya di pohon, contohnya burung bondol, cucak kutilang, madu kelapa, dan perkutut jawa. Serat-serat rumput akan disusun dan diubah menjadi sarang. Burung membuat sarang untuk beberapa alasan, salah satunya melindungi telur-telur atau burung muda dari predator.
Terlindung dari Perburuan
Perburuan menjadi salah satu ancaman bagi keberlanjutan hidup burung. Beberapa masyarakat berburu burung untuk dijual kembali. Kemudian, burung-burung tersebut menjadi burung peliharaan orang dan tinggal di dalam sangkar kecil. Pada beberapa spot terpasang papan peringatan yang dilarang berburu satwa liar di kawasan kampus. Salah satu langkah yang ditempuh pihak kampus demi melindungi satwa liar yang hidup di dalam kawasan Universitas Jember dari ancaman perburuan.
Leave a Reply
Terkait