SUMBER DAYA DI PUSAT MASSA MALIOBORO

SUMBER DAYA DI PUSAT MASSA MALIOBORO
23 Juni 2016
1781

SUMBER DAYA DI PUSAT MASSA MALIOBORO

Kelompok

Nurul Halimah 14304241012

Neny   Andriyani        14304241022

Anggun Fitria Agung  14304241038

Theophile Niyon Saba 14304249003

Machmudah asrifatun 14304241046      

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016

A.  Topik  : Sumber daya Sub Pokok Bahasan : Sumber Daya di Pusat Massa Malioboro 

B.     Tujuan :

1. Mengetahui latar belakang dan sejarah pemanfaatan sumber       daya di suatu sistem Ragional  

2. Mengidentifikasikan macam-macam sumber daya berdasarkan       pengamatan lapangan dan acuan pustaka  

3. Mengklasifikasikan macam-macam sumberdaya yangditemukan       sesuai Keunikannya  

4. Mengemukakan gagasan pola pemanfaatan sumberdaya sesuai       Karakteristikanya 

C. Latar Belakang

Sumberdaya adalah sumber atu suplai dari mana suatu keuntungan atau nilai dapat diperoleh. Sumberdaya alam dalam arti luas, merupakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan. Sumber daya dapat diklasifikasikan dalam berbagai katergori sumber daya abitik dan biotik. Ada pengelompokkan sumberdaya terbarukan dan sumberdaya tidak terbarukan. Jika sumberdaya belum dimanfaatkan dikatakan sebagai sumber daya potensial, jika sudah dimanfaatkan menjad sumber daya actual. Sumberdaya biotik merupakan sumberdaya yang diperoleh dari biosfer diantaranya: hutan, binatang, cadangan karbon seperti batu bara dan minyak, karena sumberdaya tersebut terbentuk berasal dari sisa organic. Sumberdaya abiotik termasuk semua yang bukan makhluk hidup seperti lahan, tanah, air, udara, dan mineral berupa emas, besi, timah dan sebagainya. Sumberdaya dalam tahapan statusnya dikategorikan dalam status potensial, actual, sumberdaya cadangan. Kategori atas dasar pemanfaatannya dibagi dalam: sumberdaya terpakai, sumberdaya terpakai terbatas dan sumberdaya potensial untuk digunakan. Manusia sebagai makhluk dengan kemampuan berpikir dan berakal, maka pengertian sumberdaya menjadi sangat luas dan peluangnya tida terbatas (Diktat Praktikum Ilmu Lingkungan, 2016: 1) 

Pembahasan Gambaran singkat kawasan Malioboro

Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan kota pelajar dimana terdapat banyak kampus besar, menjadi pusat bagi para pencari ilmu untuk menempuh pendidikan. Tak heran banyak orang yang berdatangan ke provinsi ini untuk mencari ilmu, mencari pekerjaan atau sekedar berwisata. Malioboro sebagai pusat keramaian dan pusat perdagangan dan wisata di DIY sejak zaman dahulu Malioboro selalu menjadi pusat perhatian bagi para pengunjung yang datang di Yogyakarta. Tak heran kawasan Malioboro sekarang semakin padat oleh pemukiman, kawasan pariwisata, dan perhotelan. Malioboro adalah jantung Kota Yogyakarta yang tak pernah sepi dari pengunjung. Membentang di atas sumbu imajiner yang menghubungkan Kraton Yogyakarta, Tugu dan puncak Gunung Merapi, jalan ini terbentuk menjadi suatu lokalitas perdagangan setelah Sri Sultan Hamengku Buwono I mengembangkan sarana perdagangan melalui sebuah pasar tradisional semenjak tahun 1758. Setelah berlalu 248 tahun, tempat itu masih bertahan sebagai suatu kawasan perdagangan bahkan menjadi salah satu ikon Yogyakarta yang dikenal dengan Malioboro. Terletak sekitar 800 meter dari Kraton Yogyakarta, tempat ini dulunya dipenuhi dengan karangan bunga setiap kali Kraton melaksanakan perayaan. Kawasan malioboro merupakan kawasan wisata belanja dikota Yogyakarta kawasan ini didukung oleh kompleks pasar tradisional, mall, kawasan perhotelan dan kampung. Selain ramai dengan pedagang kaki lima, kawasan Malioboro juga disemarakkan dengan banyaknya pejalan kaki yang menikmati dagangan di sepanjang jalan Malioboro. Kawasan Malioboro di bawah naungan tiga kelurahan yaitu Sosromenduran, Suryatmajan dan Ngupasan serta tiga kecamatan yaitu Gedongtengen, Danurejan dan Gondomanan. Untuk kawasan Malioboro sebelah selatan termasuk daerah kecamatan Gondomanan, sebelah barat dan utara termasuk wilayah kecamatan Gedongtengen dan wilayah timur termasuk wilayah kecamatan Danurejan. Kawasan Malioboro berbatasan dengan: Utara : Stasiun Tugu Barat  : Jalan Bayangkara dan Sungai Winongo Timur : Jalan Jendral Sudirman dan Kali Code Selatan : Jalan Bugisan, Jalan MT Haryono dan Jalan Kolonel Sugiyono Kawasan Malioboro meliputi sebelah utara dari stasiun kereta api tugu membujur ke selatan hingga Pasar Bringharjo. Kawasan Malioboro terdiri dari dua penggal jalan yaitu arah utara mulai dari stasiun tugu hingga toko batik “Terang Bulan” disebut dengan Jalan Malioboro. Sedangkan dari toko batik “Terang Bulan” ke selatan hingga ke kantor pos dikenal dengan Jalan Ahmad Yani. Pada praktikum lapangan kali ini kelompok 2 melakukan pengamatan di kawasan pusat masa Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu wilayah Malioboro yang secara administratif masuk kedalam kecamatan Gedongtengen. Kecamatan Gedongtengen terbagi menjadi dua kelurahan yaitu kelurahan Pringgokusuman dan kelurahan Sosromenduran. Gambar 1. Wilayah administratif dan Sumber Daya Manusia

Kelurahan Pringgokusuman merupakan kelurahan yang berada di daerah Malioboro bagian barat. Kelurahan ini asuk kedalam kecamatan Gedongtengen Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta. Tipologi kelurahan berupa kerajianan dan industri kecil, industri besar dan sedang, jasa dan perdagangan. Luas wilayah 0,46 km2. Kelurahan ini berbatasan langsung dengan Kelurahan Bumijo kecamatan Jetis di sebelah utara, kelurahan Ngampilan kecamatan ngampilan disebelah selatan, Kelurahan Pakuncen Kecamatan Wirobrajan disebelah barat, dan sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Sosromeduran Kecamatan Gedongtengen. Kelurahan ini terletak cukup dekat dengan pusat pemerintahan kota maupun provinsi Yogyakarta. Jumlah penduduk di kelurahan Pringgokusuman cukup padat yaitu 12.856 jiwa atau 4086 kepala keluarga yang terdiri dari pria sebanyak  6270 jiwa dan wanita 6586. Dengan jumlah penduduk yang berusia 0-15 tahun sebanyak 2695 jiwa, penduduk berusia 15-65 tahun sebanyak 9162 jiwa, 65 tahun keatas sebanyak 999 jiwa. Pekerjaan warga Pringgokusuman antara lain PNS sebanyak 274 jiwa, ABRI 26 jiwa, swasta sebnyak 3006 jiwa, wiraswasta 128 jiwa tani 4 jiwa, pertukangan 15 orang dan buruh tani 8 orang, jasa 1842 jiwa.  Tingkat pendidikan masyarakatnya cukup baik pasca sarjana107 orang, sarjana 1091 orang akademi D1/D3 461 orang dan lulusan SMA sebanyak 3771 orang. Kelurahan Sosromenduran merupakan kelurahan yang berada di daerah Malioboro bagian barat dab utara. Kelurahan ini masuk kedalam kecamatan Gedongtengen Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta. Tipologi kelurahan masih sama seperti kelurahan Pringgokusuman berupa kerajianan dan industri kecil, industri besar dan sedang, jasa dan perdagangan. Luas wilayah 0,5 km2. Kelurahan ini berbatasan langsung dengan Ke lurahan Bumijo dan kelurahan Gowongan kecamatan Jetis di sebelah utara, kelurahan Ngapusan disebelah selatan, Kelurahan pringgokusuman dan kelurahan Bumijon disebelah barat, dan sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Gowongan Kecamatan Jetis. Kelurahan ini terletak cukup dekat dengan pusat pemerintahan kota maupun provinsi Yogyakarta. Jumlah penduduk di kelurahan Sosromeduaran cukup padat yaitu 7834 jiwa atau 2539  kepala keluarga yang terdiri dari pria sebanyak  3820 jiwa dan wanita 4023. Dengan jumlah penduduk yang berusia 0-15 tahun sebanyak 1753 jiwa, penduduk berusia 15-65 tahun sebanyak 5126 jiwa, 65 tahun keatas sebanyak 574 jiwa. Pekerjaan warga Pringgokusuman antara lain PNS sebanyak 145 jiwa, ABRI 15 jiwa, swasta sebnyak 1693 jiwa, wiraswasta 1359  jiwa tani 2 jiwa, pensiunan 103 orang jasa 126  jiwa.  Tingkat pendidikan masyarakatnya cukup baik pasca sarjana 69 orang, sarjana 865 orang akademi D1/D3 470 orang dan lulusan SMA sebanyak 2520 orang. Berdasarkan data diatas kawasan ini merupakan kawasan yang sangat padat, kepadatan penduduk dapat dihitung dengan rumus: Kepadatan penduduk = Kepdatan penduduk kelurahan Pringgokusuman yaitu:             Kepadatan penduduk =                                                 = 27.947 jiwa/km2 Kepadatan penduduk kelurahan Sosromeduran yaitu:             Kepadatan penduduk =                                                 = 15.668 jiwa/km2 Berdasarkan peraturan kepala Badan Pusat Statistik No 37 Tahun 2010 kepadatan penduduk > 8.500 mendapatkan skor 8 atau termasuk sangat padat,  kecamatan Gedongtengen termasuk kedalam kecamatan yang sangat padat yaitu kelurahan Pringgokusuman 27.947 jiwa/km2 dan kelurahan Sosromeduran 15.668 jiwa/km2. Dengan padatnya penduduk di kawasan ini maka kebutuhan untuk tempat tinggal akan semakin banyak sebagai kecamatan yang berada di pusat keramaian, pusat perdagangan dan pusat pariwisata bangunan di daerah ini sangat padat, mall, pasar tradisional, pusat perbelanjaan memenuhi kawasan ini.

Sumber Biotik

Karena padatnya penduduk menurut sekretaris kacamatan Gedongtengen, kawasan ini sudah tidak ada lahan kosong sebagai lahan pertanian, hutan atau perkebunan. Jenis tumbuhan tidak banyak, hanya tumbuhan-tumbuhan besar yang berada di pinggir jalan, dan tanaman-tanaman yang ditanam di depan rumah. Sebagai akibat sempitnya lahan maka tidak ada warga yang melakukan aktivitas pertanian sebagai lahan produksi seperti menanam padi singkong atau tumbuhan lain. Jenis hewan juga tidak banyak tidak ada hewan endemis atau hewan yang hidup liar, hewan yang ada adalah hewan hewan peliharaan masyarakat sekitar seperti burung, anjing atau kucing, dan kuda untuk menarik andong. Akibat jarangnya tumbuhan  suhu udara di siang hari sangat panas  ditambah dengan padatnya kendaraan bermotor di daerah  ini polusi dan suhu udara semakin terasa panas, berdasarkan detektor suhu di handphone suhu udara di siang hari mencapai 31oC.

Pemanfaatan sumber daya

Pemanfaatan sumber daya yang ada dikawasan Malioboro berupa sumber daya manusia yaitu para turis yang datang ke kawasan Malioboro, sehingga masyarakat sekitar banyak yang memanfaatkan hal ini dengan membangun kompleks pertokoan dan kompleks perhotelan. Banyak investor luar negeri yang datang kekawasan ini yang untuk membangaun pertokoan atau super market di kawasan ini sehingga lahan di sekitar  jalan Malioboro sudah penuh dengan bangunan sedangkan lahan pertanian sudah tidak ada lagi.

Masalah yang sering muncul

Sebagai kawasan padat penduduk hal yang menjadi masalah adalah masalah air dan pembuangan limbah kamar mandi, berdasarkan keterangan sekretaris kecamatan Gedongtengan masyarakat sekitar kecamatan Gedongtengen telah menggunakan sumber air dari PDAM untuk kebutuhan air sehari-hari karena sudah tidak memungkinkkan lagi untuk menggunakan air tanah, sehingga kualitas airnya sudah lebih bersih, walaupun terdapat kandungan kaporit di air tersebut. Banyaknya rumah tinggal penduduk dan kawasan perhotelan yang oleh pegawai kecamatan gedongtengen diperkirakan mencapai lebih dari 200 hotel dikawasan ini hal yang menjadi perhatian adalah pembuangan limbah wc. Pengelolaan limbah cair dan tinja dikawasan ini sudah cukup baik  karena dikawasan ini tedak terlalu tercium bau yang menyengat dari limbah hasil pembuangan, namun pembuangan limbah cair ini masih perlu diperhatikan agar tidak mencemari air tanah dan tidak mencemari lingkungan. Masalah sampah menjadi masalah utama yang sering dialami masyarakat perkotaan. Sampah yang dihasilkan oleh sekitar 20.790 jiwa penduduk Gedongtengen beserta para pengunjung Malioboro yang setiap hari mencapai ratusan bahkan ribuan orang tentu sangat banyak terutama sampah dimalam hari dimana banyak pengunjung yang datang dan pedagang kaki lima yang membuka lapak di pinggir jalan Malioboro. Sebagai pusat keramaian, pusat perbelanjaan dan pusat pariwisata, kawasan ini mendapatkan perhatian khusus dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Yogyakarta. Petugas kebersihan selalu berkeliling untuk membersihkan kawasan tersebut, pemukiman yang diselingi dengan perhotelan serta beberapa kampung wisata juga membuat cukup banyak orang yang sadar akan kebersihan dikawasan tersebut. Pembangunan yang terus menerus dilakukan dikawasan jalan Malioboro menyebabkan resapan air tidak ada sama sekali. Bangunan yang sangat rapat ditambah dengan jalan-jalan yang ditutup oleh beton . Hampir 100% tanah dikawasan malioboro tertutup oleh beton dan bangunan. Untuk mengatasi genangan air di saat hujan diatas jalan aspal dibuat lubang lubang kecil sebagai jalan air menuju saluran air yang berada di bawah jalan. Sedangkan di kampung-kampung dibuat selokan selokan di pinggir jalan sehimgga air dapat mengalir. Kawasan Malioboro yang selalu banyak pengunjung setiap hari dengan membawa kendaraan masing-masing membuat polusi udara berupa asap kendaraan bertebaran dikawasan ini. Meskipun di sepanjang jalan Malioboro tidak diizinkan untuk parkir di trotoar dan pinggir jalan namun kedaraan bermotor penuh berlalulalang di jalan ini. Pohon atau tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap polusi berupa karbon dioksida sangat jarang dikawasan ini menyebabkan polusi udara tidak dapat terserap dengan baik.  

Gagasan atau solusi yang ditawarkan

Solusi yang kelomok kami tawarkan untuk mengatasi masalah lingkungan yang sering terjadi di malioboro adalah sebagai berikut: a.       Masalah pembuangan limbah WC Tinja dan limbah cair merupakan bahan buangan yang timbul karena adanya kehidupan manusia sebagai mahluk individu maupun mahluk sosial. Tinja juga merupakan bahan buangan yang sangat dihindari oleh manusia karena dapat mengakibatkan bau yang sangat menyengat dan sangat menarik perhatian serangga, khususnya lalat, dan berbagai hewan lain seperti anjing, ayam, dan tikus. Apabila pembungan tinja dan limbah cair tidak ditangani sebagaimana mestinya maka dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran permukaan tanah serta air tanah, yang berpotensi menjadi penyebab timbulnya penularan berbagai macam penyakit saluran pencemaan. Untuk menghindari berbagai macam dampak negatif pada kehidupan manusia dan lingkungan, penanganan tinja dan limbah cair ini dilakukan dengan teknik dan prosedur yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu sanitasi dan kesehatan lingkungan. Penanganannya yaitu dengan membuat konsep pengelolaan saluran pembungan tinja dan limbah cair dengan mendesain tangki septik di gang/jalan di sekitar daerah tersebut. Perencanaan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya masalah lingkungan hidup dan masalah kesehatan masyarakat sekitar. Gambar 2. Skema Tangki Septik Dengan Filter Up Flow             Gambar di atas menunjukkan skema tangki septik dengan filter up flow, dimana tangki septik ini digunakan untuk mengolah limbah cair rumah tangga. Prinsip kerja tangki septik filter up flow ini hampir sama dengan tangki septik biasa, yakni terdiri dari bak pengendap, dan ditambah dengan suatu filter yang berisi dengan kerikil atau pecahan batu. Penguraian zat organik dalam limbah cair atau tinja dilakukan oleh bakteri anaerobik. Bak pengendap terdiri dari dua ruangan, yang pertama berfungsi sebagai bak pengendap pertama, pengurai lumpur (sludge digestion) dan penampung lumpur. Sedangkan bak kedua berfungsi sebagai pengendap dan penampung lumpur yang tidak terendapkan di bak pertama dan luapan air dari bak pengendapan dialirkan ke media filter dengan arah aliran dari bawah ke atas.  

Mengatasi polusi udara Polusi udara disekitar jalan Malioboro  sudah tidak dapat di hindari lagi. Setiap hari selalu ada banyak kendaraan yang lalu lalang di jalan ini. Sedikit upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek polusi kendaraan ini adalah dengan penanaman pohon di sekitar jalan Malioboro. Penanaman pohon atau tanaman hias dapat dilakukan di sekitar rumah atau atau hotel yang ada disekitar jalan Malioboro. Gambar 3 I.       Kesimpulan 1.      Kawasan Malioboro merupakan kawasan pusat keramaian di Yogyakarta yang merupakan kawasan padat penduduk. 2.      Pemanfaatan sumber daya berupa pemanfaatan sumber daya manusia atau turis yang datng kekawasan malioboro sehingga kawasan malioboro banyak dibangun kawasan pertokoan dan perhotelan 3.      Masalah yang sering ditimbulkan yaitu masalah air, pencemaran udara, limbah cair dan sampah. 4.      Solusi yang ditawarkan berupa penanaman pohon untuk mengatasi pencemarn udara dan pembuanagan limbah cair berdasarkan konsep sains.

Diskusi

1.      Pengklasifikasian sumberdaya

Jawab: Sumber daya alam biotik berupa tumbuhan dan hewan liar sudah hampir tidak ada dikawasan ini. Karena kawasan ini penuh dengan pembangunan sehingga jumlah lahan kosong sangat sedikit. Sumber daya manusia sangat banyak di kawasan ini kawasan Malioboro tergolong sangat padat yaitu 20.970 jiwa dengan berbagai macam profesi

2.      Keunikan berbagai sumber daya bagi masyarakat

Jawab: Karena banyaknya turis yang berkunjung ke Jalan Malioboro maka sumberdaya ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencari nafkah dengan membangun kawasan perdaganagn dan perhotelan.

3.      Gagasan yang ditawarkan

Jawab : Membangun instalasi pembuangan limbah yang sesuai dengan kaidah sanitasi. Melakukan penanaman pohon di ruang yang tersedia.                       

Tentang Penulis
Anggun Fitria Agung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2016-06-26
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *