Haruuum… Aroma harum seperti melati dan kamfer khas tumbuhan. Demikian yang aku rasakan saat aku mencium bunga yang aneh ini.
Ya, aneh, mengapa tidak?
Sulam (sunda), sebutan bagi pohon ini.
Daun pada pohonnya hijau rimbun, berukuran kecil-sedang dengan permukaan daun yang licin mengkilat.
Bunganya seperti bola-bola kecil majemuk, tertutup, dengan permukaan bunga yang sudah tua, diselimuti oleh sejenis tepung. Walaupun bentuknya tidak seperti bunga biasanya, tidak memiliki kelopak bunga yang terbuka, tetapi bunga sulam menyebarkan aroma harum ke udara di sekitarnya…
Pohon sulam biasanya ditanam untuk hiasan halaman, di sudut, atau di salah satu bagian pagar rumah.
Tingginya dapat mencapai 5 meter, walaupun jarang yang memelihara pohon ini hingga setinggi itu.
Karena biasa digunakan sebagai tanaman hias, tentu saja dirawat, dipangkas, agar tidak terlalu tinggi bentuk pohonnya.
Dahulu, bunga sulam sering digunakan orang (sunda) sebagai campuran untuk teh. Sebagaimana bunga melati yang sering kita temukan pada campuran bubuk teh kering kemasan.
Caranya, bunga sulam yang telah tua, dijemur dahulu hingga kering, baru kemudian dicampurkan dengan daun teh kering, dan diseduh air mendidih, hingga terciumlah aroma air teh yang harum sulam, segar dan menyenangkan…
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.