Siklon Tropis, Ancaman yang Semakin Sering dan Mematikan Bagi Burung Laut

Kelautan, Perubahan Iklim, Satwa
Siklon Tropis, Ancaman yang Semakin Sering dan Mematikan Bagi Burung Laut
6 Juni 2024
97

Dengan perubahan iklim yang terus berlangsung kita menyaksikan peningkatan frekuensi dan intensitas siklon tropis. Fenomena alam yang dahsyat ini tidak hanya mengancam kehidupan manusia tetapi juga memiliki konsekuensi mematikan bagi populasi burung laut.

Ditengah lautan luas, sebuah pulau kecil bernama Bedout menjadi saksi atas besarnya kekuatan alam, April 2023 siklon Ilsa yang merupakan badai kategori 5 melanda Pulau Bedout di Australia Barat. Adanya badai besar disertai derasnya hujan mengakibatkan hancurnya vegetasi dan mengubah landscape pulau menjadi gundul. Kekuatan badai siklon Ilsa sangat mematikan dan diketahui bahwa setidaknya 80% populasi burung yang bersarang di pulau tersebut terbunuh. Tragedi di pulau Bedout adalah contoh tragis dari bagaimana perubahan iklim dapat meningkatkan intensitas dan frekuensi peristiwa cuaca ekstrem yang pada gilirannya memiliki dampak yang menghancurkan pada kehidupan liar.

Siklon secara langsung mempengaruhi burung laut dengan berbagai cara termasuk menyebabkan peristiwa kematian yang signifikan mengganggu pola bersarang dan berkembang biak mereka serta mengubah strategi migrasi. Frekuensi siklon yang meningkat sudah diketahui memiliki dampak negatif pada berbagai organisme tetapi dampaknya pada populasi burung laut masih belum jelas.

Ilustrasi Burung Masked Booby (dokumentasi Gustave Durin)

Jennifer Lavers dan rekan-rekannya dari berbagai lembaga riset mempelajari dampak siklon Ilsa pada populasi beberapa spesies burung laut yang berkembang biak di Pulau Bedout seluas 17 hektar setelah siklon melintasi pulau pada 13 April 2023 yang diterbitkan dalam journal Communications Earth & Environment pada Juni 2024. Mereka menggunakan survei udara dan darat yang dilakukan antara 17 April dan 21 Juli 2023 untuk memperkirakan persentase kematian dari tiga spesies brown booby (Sula leucogaster), lesser frigatebird (Fregata ariel), dan subspesies endemik dari masked booby (Sula dactylatra bedouti). 80-90% populasi spesies atau sekitar 20.000 individu yang diteliti terbunuh selama badai dan tingkat kematian didominasi oleh burung dewasa yang sedang berkembangbiak. 15 minggu pasca badai diketahui hanya 40 burung Masked Booby yang bertahan hidup dan menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana nasib masa depan burung ini di Pulau Bedout.

Frekuensi dan intensitas badai seperti siklon Ilsa semakin meningkat mendekati ambang batas di mana burung-burung laut di Bedout tidak dapat dengan mudah pulih. Dengan siklon yang menghantam pulau rata-rata setiap tujuh tahun dalam beberapa dekade terakhir kita dihadapkan pada pertanyaan yang mendesak yaitu bagaimana kita dapat melindungi kehidupan liar yang rentan ini dari bencana alam yang semakin sering terjadi?

Siklon adalah cuaca paling merusak yang mempengaruhi Australia terutama bagi garis pantai yang dikelilingi oleh perairan tropis Pasifik dan Samudra Hindia.  Ancaman utama siklon tropis adalah angin kencang, hujan lebat, gelombang tinggi dan beragam bencana lain yang dapat merubah populasi satwa liar hingga tutupan vegetasi.

Tingkat kerugian populasi untuk burung laut mungkin sangatlah besar ketika dikombinasikan dengan peningkatan frekuensi siklon karena banyak burung laut yang berumur panjang, waktu untuk mencapai usia dewasa yang lama dan membesarkan sangat sedikit anak per tahun. Kerugian yang signifikan dapat berpotensi membuat populasi tidak dapat pulih sebelum badai berikutnya. Kerugian populasi burung laut dapat memiliki konsekuensi langsung pada ekosistem pulau karena burung laut mengangkut nutrisi dari laut ke darat melalui kotoran mereka.

burung, kepunahan, perubahan iklim
Tentang Penulis
Yoga Putra Aliyani
-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2024-06-06
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *