






Saat berteduh di bawah pohon kala terik siang hari terkadang kita mendengar nyanyian tonggeret yang nyaring. Ataupun ketika menjelang senja, di antara rimbunnya pohon terdengar suara tonggeret bersahut-sahutan. Kerasnya suara, membuat tonggeret dijuluki sebagai serangga yang paling berisik. Bahkan spesies tertentu membuat suara hingga 120 dB yang bisa menulikan manusia jika langsung mendengar tepat di dekat telinganya.
Berbeda dengan jangkrik, suara tonggeret tidak berasal dari gesekan antar sayap. Tonggeret memiliki organ khusus disebut tymbal yang terletak di bagian perutnya. Kontraksi dan relaksasi otot internal tymbal akan menghasilkan suara yang kita dengar sebagai nyanyian. Saat tonggeret bernyanyi, organ pendengarannya, tympana dinonaktifkan sementara untuk menghindari tuli dari suaranya sendiri yang nyaring.
Baca juga: Nyanyian Jangkrik sebagai Termometer Luar Ruang
Nyanyian tonggeret berfungsi untuk menarik perhatian betina, sebab hanya jantan yang bisa bernyanyi. Suara nyanyian bahkan bisa terdengar hingga sejauh 1.5 km pada beberapa spesies. Betina yang tertarik akan mendekat dan jantan akan mendendangkan nyayian yang berbeda agar betina mau kawin. Selain untuk mencari pasangan, nyayian tonggeret yang nyaring juga berfungsi mengusir predator mereka, burung. Nyayian sekelompok tonggeret cukup membuat burung terganggu dan terbang menjauh.
Referensi: Animals fandom, Australian museum, Phys

Leave a Reply
Terkait