Semua Biodiversitas, Punya Pekerjaan - Suatu kali saya ditanya, apa yang terjadi jika orangutan tidak ada? Jika hanya untuk pemencar biji, ada banyak satwa lain yang melakukannya. Saya yang masih minim pengetahuan kala itu terdiam cukup lama. Pertanyaan dan pernyataan orang tersebut benar, jika ada satu spesies yang hilang, maka akan ada spesies lain yang mengisi relungnya. Tapi apakah sesederhana itu?
Ketika saya mulai bekerja di lapangan, saya menyaksikan banyak fenomena yang membuka mata saya terhadap kompleksitas ekosistem hutan. Apa yang sebelumnya hanya teori di buku dan jurnal, kini terlihat jelas di depan mata. Contohnya adalah gajah. Setiap kali sekelompok gajah melewati semak-semak yang lebat, mereka membuka jalan yang begitu rapi dan dapat dilewati, menciptakan 'jalan tol' bagi satwa lain untuk berpindah tempat. Tanpa gajah, hewan-hewan lain mungkin masih bisa bergerak, tetapi tidak secepat atau semudah itu. Gajah memainkan peran penting sebagai 'arsitek tata kota' hutan, menciptakan jalan yang mempermudah pergerakan banyak spesies lain, serta membantu penyebaran biji-bijian dan regenerasi vegetasi melalui kotoran mereka.
Selain gajah, beruang juga menjadi hewan yang menarik untuk diamati. Sering dikaitkan dengan madu, beruang juga memakan getah pohon dan buah-buahan. Dalam upayanya untuk mendapatkan getah pohon, beruang melukai batang pohon dengan cakarnya. Fenomena ini diketahui dapat mempercepat munculnya buah (Rulia, 2023). Apakah beruang menyadari efek dari tindakannya? Mungkin tidak. Namun, tanpa kehadiran beruang, pepohonan tetap akan berbuah, meski mungkin tidak secepat itu. Dalam ekosistem hutan, beruang berperan sebagai 'petani' yang inovatif. Kehadirannya membantu mempercepat proses regenerasi pohon yang kemudian mendukung keseimbangan ekosistem.
Lalu, ada babi hutan yang sering dianggap sebagai hama perkebunan. Cara babi hutan mencari makan, mengurai serasah, dan mengorek-ngorek tanah dengan taring dan kuku-kukunya, mirip dengan metode menggemburkan tanah yang kita lakukan saat bertani. Tak hanya babi hutan, tentu ada hewan-hewan lain yang memiliki peran serupa dalam menjaga kesehatan tanah dan membantu proses penguraian bahan organik. Peran ini sangat penting dalam menjaga kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman baru.
Kembali ke pertanyaan awal, apa yang terjadi jika orangutan menghilang? Saya sekarang memiliki jawabannya: kita akan sulit mencari pengganti yang efektif untuk pekerjaan orangutan di wilayah hutan tersebut. Pekerjaan ini masih bisa dilakukan oleh spesies lain, tetapi mungkin tidak seefisien dan secepat orangutan. Orangutan memiliki peran vital dalam membuka tutupan kanopi setiap pagi dan sore, membantu sirkulasi udara dan sinar matahari yang penting bagi kehidupan di bawahnya. Apakah lengan-lengan lincah owa, siamang, dan berbagai jenis primata lain mampu menggantikan peran ini? Mungkin bisa, tetapi lebih lambat.
Hal ini menjadi bahan cerita saya setiap kali mendongeng kepada anak-anak. Saya ingin memahamkan mereka tentang pentingnya setiap makhluk dalam biodiversitas, serta bagaimana mereka saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam cerita-cerita tersebut, saya berharap anak-anak dapat melihat betapa pentingnya menjaga kelestarian setiap spesies di bumi ini. Hilangnya satu individu spesies dapat membawa dampak yang lebih besar dari yang kita bayangkan.
Setiap makhluk memiliki tempat dan fungsi yang saling melengkapi dalam jaring kehidupan, dan kehadiran mereka sangat berharga bagi keseimbangan ekosistem kita. Dari gajah yang membuka jalan, beruang yang mempercepat munculnya buah, hingga babi hutan yang menggemburkan tanah, semuanya memiliki pekerjaan penting yang mendukung kehidupan di hutan. Orangutan dengan segala keunikannya juga memiliki peran yang tak tergantikan dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Memahami peran ini bukan hanya penting bagi kita yang bekerja di bidang konservasi, tetapi juga bagi masyarakat luas. Ketika kita menyadari betapa pentingnya setiap peran, kita akan lebih terdorong untuk melindungi dan melestarikan biodiversitas yang ada. Setiap spesies, besar atau kecil, memiliki pekerjaan yang mendukung kehidupan kita semua. Dan ketika kita menjaga mereka, kita juga menjaga masa depan kita sendiri.
Referensi
Rulia, dewi, & Afni, K. (2023). DAMPAK MELUKAI TANAMAN ( WOUNDING PLANT) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN . Serunai : Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 9(2). Retrieved from https://mail.ejournal.stkipbudidaya.ac.id/index.php/ja/article/view/1118
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait