






Tumbuh menumpang pada pohon inang, Myrmecodia pendens termasuk tumbuhan epifit. Dia tersebar di Asia Tenggara, sehingga di Indonesia bisa ditemukan di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Warga lokal menamainya sarang semut, sebab batangnya akan menebal dan menggembung membentuk ruang-ruang kecil seperti sarang semut. Terkadang batang yang menggembung memang dihuni oleh semut jenis Ochetellus sp., tetapi keberadaan semut bukanlah penyebab penggembungan dan rongga dalam batang.
Daerah persebaran M. pendens cukup luas, dari hutan dataran rendah hingga hutan rawa. Pohon inang tempat mereka tinggal juga beragam. Terdapat 59 jenis pohon di TN Wasur Merauke, Papua ditemukan ditumpangi oleh M. pendens.
Warga lokal biasa memanfaatkan M. pendens sebagai obat alami secara turun-temurun. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa tumbuhan sarang semut mengandung flavonoid, tanin, antioksidan tokoferol, dan mineral yang tinggi. Sehingga bisa dimanfaatkan sebagai antivirus, pelancar peredaran darah, hingga memulihkan gairah seksual. Penelitian yang dipublikasikan Januari 2017 juga menyebutkan manfaat lain ekstrak M. pendens yaitu sebagai penghambat korosi (karat) pada baja ringan.
Sumber :
http://www.ijtech.eng.ui.ac.id/index.php/journal/article/view/3400
https://en.wikipedia.org/wiki/Myrmecodia
http://www.iiste.org/Journals/index.php/JBAH/article/viewFile/15736/16136
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/10680/2007zpa.pdf?sequence=2&isAllowed=y
http://myrmecodiapendans.com

Leave a Reply
Terkait