Perubahan Iklim Berdampak Pada Ketersediaan Air Yang Menyebabkan Permasalahan Di Bumi

Marine
Perubahan Iklim Berdampak Pada Ketersediaan Air Yang Menyebabkan Permasalahan Di Bumi
29 March 2020
986

Negara yang ada di dunia tidak ada yang tidak mempunyai masalah tentang iklim. Hampir seluruh negara di seluruh dunia ini memiliki masalah akibat terjadinya perubahan iklim. Banyak kerugian yang disebabkan oleh adanya perubahan iklim. Sampai sekarang perubahan iklim masih susah diatasi walaupun sudah ditemukan berbagai cara efektif yang dapat digunakan.  

Pada tahun 2017, bencana terkait perubahan iklim telah menewaskan 1,3 juta orang dan menyebabkan 4,4 miliar terluka. Angka ini bukan merupakan angka yang sedikit untuk keberlagsungan hidup manusia. Tak hanya itu, kerugian terkait perubahan iklim ini mencapai ratusan miliar dolar, hal ini belum lagi dampak manusia dari bencana geo-fisik yang dimana 91 persen nya adalah masalah yang berkaitan dengan iklim. Berdasarkan fakta - fakta yang ada, kurang lebih manusia telah menyebabkan 1,0° C pemanasan global di atas tingkat pra industri. Permukaan laut juga telah naik sekitaran 20 cm sejak 1880 dan diperkirakan akan naik lagi 30 hingga 122 cm atau satu hingga empat kaki pada tahun 2020. Sementara itu, untuk membatasi pemanasan hingga 1,5° C, emisi CO2  global haruslah turun hingga 45 persen antara 2010 dan 2030 serta mencapai nol bersih pada tahun 2050.  Sekitar 18 sektor energi sendiri akan menciptakan 18 juta lebih banyak pekerjaan pada tahun 2030 yang difokuskan khusus pada energi terbarukan dan energi berkelanjutan. Selain itu, aksi iklim yang berani bias memicu setidaknya US $ 26 triliun manfaat ekonomi pada tahun 2030.

Permasalahan iklim yang ada membuat beberapa dampak pada kehidupan manusia. Salah satunya dalam bidang perairan. Masalah iklim yang ada membuat suhu bumi rata-rata semakin meningkat. Panasnya suhu yang semakin meningkat mengakibatkan sulitnya sumber air mengeluarkan air. Sumber - sumber air ini menjadi kering karena panasnya suhu yang ada. Perubahan iklim terjadi karena supplai karbondioksida yang berlebih. Karbon dioksida adalah penghantar panas yang buruk, karena itu kumulasi kadar karbon dioksida yang meningkat di atmosfer akan menghalangi pantulan panas  atau radiasi dari muka bumi. Akibatnya panas terperangkap dimuka bumi dan menyebabkan peninkatan suhu. Karena peningkatan suhu lah terjadi lah Pemanasan global yang diperkirakan mampu menaikkan tinggi permukaan air laut, akibatnya dapat saja terjadi fenomena alam dan genangan di wilayah pesisir serta hilangnya sebagian lahan basah yang kaya akan keanekaragaman hayati. Kenaikan permukaan air laut biasanya mampu mengakibatkan beberapa dampak, seperti peningkatan frekuensi dan intensitas banjir, perubahan arus laut dan meluasnya kerusakan bakau, perluasan intruisi air laut, peningkatan ancaman terhadap kegiatan sosial-ekonomi masyarakat pesisir pantai, dan berkurangnya luas daratan atau bahkan hilangnya pulau-pulau kecil

Dampak perubahan iklim meningkatnya suhu bumi akan menyebabkan perubahan iklim dan keseimbangan supplai air (water balance) yang berubah. Akan terjadi perubahan curah hujan, timbulnya bencana alam seperti badai, longsor dan banjir bandang yang lebih hebat dan intensBila permukaan air meningkat maka luas daratan akan berkurang dan akan terjadi intrusi air laut ke sumber-sumber air tawar. Akibatnya persediaan air tawar akan berkurang. Karena itu perlu dilakukan usaha maksimal untuk mencegah perubahan iklim,seperti mengurangi emisi karbon dioksida, memakai energi alternatif seperti angin dan surya, mengelola sampah dengan baik, konservasi air, reboisasi dan lain-lain

Secara umum, kekeringan dapat ditinjau dari beberapa aspek. Dari aspek hidrometeorologi kekeringan terjadi karena berkurangnya curah hujan selama periode tertentu. Dari aspek pertanian kekeringan terjadi jika lengas tanah berkurang sehingga tanaman dapat kekurangan air. Lengas tanah adalah parameter yang menentukan potensi produksi tanaman yang berhubungan dengan kesuburan tanah. Sedangkan secara hidrologi, kekeringan ditandai dengan berkurangnya air pada sungai, waduk, atau danau.

Kekeringan menyebabkan berbagai masalah yang terjadi di masyarakat diantaranya adanya kekurangan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga, Adanya kesulitan ekonomi bagi masyarakat yang mengandalkan pertanian sebagai kebutuhan hidup, munculnya wabah penyakit akibat kekeringan, seperti: diare, campak, pneumonia, kulit, dan cacar, Serta turunnya kualitas gizi balita di daerah yang mengalami kekeringan. Selain itu meningkatnya pertumbuhan penduduk hingga banyaknya lahan yang harusnya dijadikan sebagai daerah resapan menjadi berkurang. Sehingga daerah aliran sungai (DAS) di beberapa tempat di Indonesia memikul beban berat, DAS yang semakin menurun, meningkatnya kejadian tanah longsor, erosi dan sedimentasi, banjir, dan kekeringan. Bahkan dalam buku panduan pengelolaan sumber daya air yang dikeluarkan USAID (United States Agency for International Development), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Bappenas) disebutkan, laju pertambahan penduduk dan percepatan pembangunan di berbagai kawasan di Indonesia, tidak berbanding lurus dengan ketersediaan sumber daya air, terutama air bersih. Hal itu tidak hanya menyebabkan persoalan berkurangnya pasokan, namun juga distribusi sumber daya air yang tidak merata terhadap persebaran dan jumlah penduduk. Di sisi lain, berbagai aktivitas manusia dan alam turut mencemari dan memperburuk kualitas sumber daya air, sehingga manusia tidak dapat langsung memanfaatkannya sebagai air bersih. Selain itu, kawasan resapan juga beralih peran dengan pembangunan infrastruktur dan pemukiman sehingga tak lagi menahan dan meresapkan sumberdaya air. Akibatnya jumlah potensi air tanah menyusut, dan mengurangi aliran mata air yang akan mengalir ke sungai saat musim kemarau.

Kekeringan memiliki beberapa klasifikasi diantaranya, berdasarkan penyebab yang menjadikan suatu wilayah tidak tersedia cukup air dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  Kekeringan Ilmiah

o Kekeringan meteorologis adalah kekeringan yang berkaitan dengan jumlah curah hujan dibawah rata-rata normal dalam satu musim

o Kekeringan hidrologis adalah kekeringan yang berkaitan dengan kurangnya pasokan air permukaan dan menurunnya ketersediaan air tanah

o  Kekeringan pertanian adalah kekeringan yang berhubungan dengan kandungan air di dalam tanah yang mengalami kekurangan, sehingga tidak cukup memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas

o  Kekeringan sosial ekonomi adalah kekeringan yang berkaitan dengan kondisi pasokan komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal, sebagai akibat dari kekeringan meteorologi, hidrologi, dan pertanian

Kekeringan Antropogenik

o Kekeringan antropogenik terjadi karena melanggar aturan yang telah dibuat, seperti penggunaan air lebih besar dari ketersediaan air

Selain itu, juga disebabkan kerusakan kawasan tangkapan air dan hilangnya sumber-sumber air akibat perbuatan manusia

Penyebab Kekeringan

Bencana kekeringan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

a. Musim Kemarau

Terlalu Lama Penyebab umum terjadinya kekeringan adalah musim kemarau yang sangat panjang. Saat musim kemarau, curah hujan akan menurun drastis dari biasanya. Rata-rata di Indonesia musim kemarau terjadi antara 3 bulan hingga 6 bulan. Namun jika kemarau melebihi 6 bulan maka ketersediaan sumber air tanah yang pada tahun-tahun sebelumnya akan terjadi kekurangan. Jika musim kemarau telah melewati batas waktu tertentu dari biasanya. Maka masyarakat akan berupaya untuk mengurangi penggunaan air, karena khawatir sumber air yang ada tidak akan mencukupi  

b. Tidak Ada Daerah Resapan

Kekeringan juga dapat disebabkan jika di dalam tanah sudah tidak ada lagi cadangan air. Agar tanah dapat menyimpan air, maka diatasnya dibutuhkan pohon-pohon yang berguna untuk menyerap air hujan kemudian menyimpannya sebagai air tanah. Daerah-daerah yang masih asri umumnya memiliki cadangan air tanah yang lebih banyak daripada daerah gundul tanpa pepohonan. Pohon-pohon ini tidak hanya berfungsi untuk mengikat air, namun juga sebagai sumber oksigen, mencegah erosi dan lain sebagainya.

c. Penggunaan Air Berlebihan

Penggunaan air diluar batas kewajaran dapat menyebabkan kekeringan. Air yang digunakan tanpa memperhitungan kecukupan sumber air untuk melewati musim kemarau akan menimbulkan kekurangan cadangan air pada bulan puncak kemarau. Oleh karena itu, penghematan dharus dilakukan, misalnya dengan mandi menggunakan shower dan bukan menggunakan gayung.

d. Sumber Mata Air Menghilang

Berkurangnya atau hilangnya mata air dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain perubahan iklim, penebangan hutan, keringnya sungai bawah tanah dan lain-lain. Jika sumber mata air seperti sumur telah kering, umumnya masyarakat akan membeli air atau mengambil air ke sumber-sumber lain dengan menempuh jarak yang jauh.

e. Sumber Mata Air Jauh

Ketika masyarakat bergantung terhadap sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Maka jika terjadi kekeringan pada sumber yang biasa diambil tersebut, masyarakat tidak dapat lagi memperoleh sumber air. Oleh karena itu, masyarakat setempat akan mencari sumber mata air lain yang bisa saja jaraknya berkali-kali lipat.

f. Tidak Ada Penampungan Air

Air merupakan kebutuhan dasar makhluk hidup. Pada daerah yang kerap mengalami kekeringan, umumnya akan membuat penampungan air secara swadaya di tiap RT. Penampungan air tersebut ditujukan sebagai cadangan air bersih ketika musim kemarau tiba.

Dampak dan Kerugian Kekeringan

merupakan bencana yang memberikan dampak menyeluruh terhadap komponen kehidupan. Tidak hanya tumbuhan akan mati, bahkan ancaman kematian juga dapat terjadi pada manusia akibat kekurangan cairan dan kekurangan makanan karena gagal panen.

Berikut ini adalah akibat dari bencana kekeringan, yaitu:

a. Kekurangan Sumber Air Minum

Dampak yang paling fatal bagi kehidupan manusia adalah kurangnya air minum. Tubuh yang kekurangan cairan akan mengalami dehidrasi. Tidak hanya akan dialami oleh manusia, namun hewan-hewan juga akan mengalami kekurangan cairan tubuh karena tidak adanya air untuk diminum.

b. Kekurangan Air Untuk Kebutuhan Sehari-Hari

Selain fungsi utamanya untuk air minum, air juga dibutuhkan dalam kegiatan sehari hari seperti memasak, mandi, buang air, mencuci dan sebagainya. Jika tidak ada air maka kegiatan-kegiatan rumah tangga tidak akan berjalan dengan baik.

c. Tanaman dan Hewan Mati

Akibat bagi tanaman adalah layu hingga kematian. Tanaman menjadi bagian penting dari siklus oksigen dan menjadi sumber pangan bagi manusia dan hewan. Jika tanaman mati, maka sumber makanan bagi hewan dan manusia akan berkurang dan menyebabkan kelaparan, bahkan ancaman kematian.

d. Bencana Kelaparan

Kekeringan yang berkepanjangan akan menyebabkan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan mengalami gagal panen. Akibatnya, cadangan makanan bagi masyarakat menjadi langka

e. Lingkungan Kotor

Adanya air dapat dimanfaatkan untuk membersihkan kotoran di sekitar kita, misalnya mengepel lantai, membersihkan hewan dan lainnya. Jika kekeringan melanda, maka tidak ada sumber air untuk membersihkan lingkungan.

f. Wabah Penyakit

Bibit penyakit akan muncul jika kekeringan terjadi. Hal ini disebabkan karena kebersihan tubuh dan lingkungan tidak terjadi karena ketiadaan air. Penyakit yang umumnya muncul adalah gatal-gatal, jamur, dan penyakit kulit lainnya. g. Serangan Serangga Hama tanaman akan bermunculkan saat kemarau panjang terjadi. Serangga tersebut muncul karena rantai makanan telah terganggu, seperti predator yang pergi atau mati.

Kekeringan Terparah di Dunia

Sejarah mencatat beberapa bencana kekeringan terparah yang pernah terjadi, antara lain:

  • China

Pada tahun 1941 China mengalami bencana kekeringan terparah. Keringnya wilayah ini tercatat sebagai musibah mengerikan, karena menyebabkan 3 juta manusia menjadi korban.

  • Australia

Pada tahun 1982-1983 curah hujan di Australia berada pada titik dibawah rata-rata. Kondisi ini mengakibatkan kekeringan yang sangat parah dan tercatat sebagai yang terparah di Australia pada abad 20.

  • Afrika Timur

Pada 2011 hingga pertengahan 2012 beberapa negara di Afrika Timur mengalami kondisi sangat memprihatinkan. Antara lain penduduk Somalia, Djibouti, Ethiopia, dan Kenya yang berjumlah 10 juta jiwa menderita kekeringan akibat kelaparan, gagal panen, konflik, hingga serangan wabah.

Air dikategorikan sebagai air bersih jika memenuhi beberapa ciri-ciri air bersih seperti air tidak berwarna, tidak keruh, tidak berbau, dan tidak berasa. Selain dari tampilan fisik, air yang bersih juga harus terbebas dari bakteri patogen. Air yang bersih akan membawa manfaat besar bagi tubuh, antara lain dapat melarutkan berbagai zat penting dalam tubuh, berperan dalam pembentukan sel-sel baru, mengeluarkan zat-zat beracun dalam tubuh, melancarkan metabolisme tubuh, dan mengurangi risiko berbagai macam penyakit.

Berdasarkan data, Indonesia masih mengalami kondisi sanitasi yang buruk. Bahkan di beberapa daerah, masih banyak yang kekurangan air bersih. Akibatnya, mereka beraktivitas menggunakan air kotor dan tercemar. Bahkan ada beberapa daerah yang hanya mengandalkan air hujan untuk aktivitas harian. Secara khusus dalam kesehatan masyarakat, akan ada beragam penyakit yang dapat muncul sebagai akibat penggunaan air kotor karena kurangnya ketersediaan air bersih . Berikut adalah beberapa akibat kekurangan air bersih untuk kesehatan:

1. Sakit Perut

Tanda pertama yang biasanya terjadi ketika ada masalah di dalam tubuh yang berhubungan dengan asupan makanan atau minuman adalah sakit perut. Sakit perut ini terjadi ketika seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman yang kotor. Misalnya ketika minum air yang kotor atau tidak dimasak. Adanya bakteri di dalam air adalah penyebab sakit perut. Jika mulai terasa perut sakit, terapkan beberapa cara menangani sakit perut atau segera minum obat sakit perut.

  2. Iritasi Kulit

Terlalu sering terpapar air kotor juga dapat menyebabkan terjadinya iritasi kulit. Hal ini sering terjadi pada korban bencana banjir. Dalam keseharian, para pengungsi bencana banjir akhirnya lebih sering terpapar air kotor. Beberapa iritasi kulit yang biasa terjadi ditunjukkan dengan gejala gatal-gatal dan muncul ruam merah. Jika gejala ini tidak segera mendapatkan penanganan atau justru lebih sering terpapar air kotor justru akan semakin memperparah kondisi kulit.

3. Diare

Penyakit diare lebih sering terjadi karena adanya pencemaran air dan/atau makanan. Paparan bakteri dapat menyebabkan tubuh menunjukkan gejala diare seperti mengeluarkan feses dalam intensitas yang lebih sering dan lebih banyak. Kondisi diare dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Ketika tubuh mengalami diare, tubuh akan kehilangan cairan dalam jumlah yang cukup banyak. Untuk mengimbangi hal ini, penderita diare harus banyak minum cairan pengganti. Jika hal ini tidak dilakukan maka tubuh dapat terserang dehidrasi.

4. Tifus

Penyebabnya adalah jenis bacillus typhus dan parathyphus, dengan waktu inkubasi antara 1 sampai 3 minggu. Bakteri penyakit tersebut masuk melalui mulut dan menjangki pada struktur lympha (getah bening) pada bagian bawah usus halus, kemudian masuk ke aliran darah dan akan terbawa ke organ-organ internal sehingga gejala muncul pada seluruh tubuh misalnya: seluruh badan lemas, pusing, hilang nafsu makan, dan timbul deman serta badan menggigil. Pada penderita yang serius sering timbul gejala pendarahan usus. Suhu badan berfluktuasi dan akan turun perlahan-lahan setelah infeksi berjalan tiga atau empat minggu, dan gejala umum juga hilang.Untuk penyakit paratyphus, gejalanya hampir sama, hanya lebih lunak. Sumber penularan yang utama adalah penderita itu sendiri atau carriernya, dan penularan dapat terjadi karena infeksi yang disebabkan oleh bakteria yang ada di dalam tinja penderita melalui air minum, makanan atau kontak langsung.

5. Cacingan

Cacingan seringkali dianggap remeh, padahal cacingan berdampak serius bagi kesehatan tubuh terutama untuk anak-anak. Penyebab cacingan adalah adanya telur cacing yang masuk dan menetas di dalam tubuh. Telur cacing ini biasanya masuk bersama makanan atau minuman yang sudah tercemar telur cacing. Gejala cacingan yang biasanya muncul antara lain badan kurus, nafsu makan menurun, mengalami nyeri perut, diare, dan tidak bersemangat dalam beraktivitas.

6. Infeksi Saluran Kemih

Paparan bakteri dari air kotor juga dapat menyebabkan seseorang terkena infeksi saluran kemih. Infeksi ini biasanya terjadi di ureter, kandung kemih, uretra, ataupun ginjal. Tanda-tanda infeksi saluran kemih ini antara lain adanya rasa sakit ketika buang air kecil. Infeksi ini tergolong jenis infeksi yang sering ditemui dan dapat berkembang menjadi penyakit lain. Jika Anda mulai merasakan sakit ketika buang air kecil, lebih baik segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

7. Kesehatan Reproduksi

Bagi para perempuan, air bersih menjadi sangat penting. Hal ini berhubungan dengan kebutuhan perempuan untuk membersihkan organ reproduksinya. Bayangkan jika dalam kondisi menstruasi, hamil, atau pasca melahirkan, perempuan tidak memperoleh air bersih. Padahal dalam kondisi seperti inilah air sangat dibutuhkan. Organ reproduksi yang tidak dibersihkan dengan benar dapat memunculkan berbagai masalah. Organ reproduksi juga sangat sensitif terhadap infeksi bakteri. Jika para perempuan membersihkan organ reproduksi menggunakan air kotor, maka risiko penyakit reproduksi akan semakin tinggi.

8. Hepatitis A

penyebabnya adalah virus hepatitis A, dengan waktu inkubasi antara 15 sampai 30 hari (biasanya 30 hari). Infeksi umumnya terjadi melalui mulut. Gejala primairnya antara lain rasa mual, pusing disertai demam, dan rasa lelah/lemas di seluruh tubuh. Gelaja spesifik antara lain terjadinya pembengkaan liver dan timbul gejala sakit kuning. Sumber penularan yakni air minum atau makanan yang tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung virus hepatitis A.

9. Gangguan Ginjal

Waspadai terjadinya gangguan ginjal akibat kekurangan air bersih. Konsumsi air kotor dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal. Jika ginjal sudah tidak dapat berfungsi dengan baik, maka proses metabolisme tubuh pun akan terganggu. Akibatnya, lama-kelamaan akan ada gangguan ginjal.

10. Poliomelistis Anterior Akut  

Penyebabnya adalah virus polio, waktu inkubasi antara 3 sampai 21 hari, biasanya antara 7 sampai 12 hari. Virus polio masuk melalui mulut dan menginfeksi seluruh struktur tubuh, kemudian menjalar melalui simpul saraf lokal, dan selanjutnya menyerang sistem saraf pusat, yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Beberapa gejala dapat terlihat antara yakni demam, rasa meriang/tak enak badan, tenggorokan sakit, pusing-pusing dan terjadi kejang mulut (bibir atas dan bawah tidak dapat digerakkan). Sumber infeksi yakni virus polio yang terdapat pada tinja atau dahak penderita atau virus yang terbawa oleh inangnya (carrier), dan penularan kadang-kadang juga melalui air minum atau makanan yang terkontaminasi (tercemar).

11. Kematian

Kematian adalah dampak terburuk sebagai akibat kekurangan air bersih. Akan tetapi hal ini terjadi sebagai dampak jangka panjang. Jika sebelumnya sudah muncul berbagai gejala penyakit akibat kekurangan air bersih dan tidak mendapatkan penanganan yang serius, maka berbagai macam penyakit dapat mulai timbul.

Bahaya oleh Zat Kimia Yang Ada Dalam Air Minum

Resiko atau bahaya terhadap kesehatan dapat juga akibat adanya kandungan zat atau senyawa kimia dalam air minum, yang melebihi ambang batas konsentarsi yang diijinkan. Adanya zat/senyawa kimia dalam air minum ini dapat terjadi secara alami dan atau akibat kegiatan manusia misalnya oleh limbah rumah tangga, industri dll. Beberapa zat /senyawa kimia yang bersifat racun terhadap tubuh manusia misalnya logam berat, pestisida, senyawa mikro polutan hidrokarbon, zat-zat radio aktif alami atau buatan dan sebagainya. Beberapa contoh senyawa kimia racun yang sering ada dalam air minum antara lain yakni nitrat, florida, air raksa, cadmium, selenium, dan trihalomethan. Zat-zat tersebut sangat berbahaya apabila masuk kedalam tubuh.

About Author
Bunga Maulina
IPB University

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2020-03-29
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *