Yabez Gideon bersama beberapa kawannya dari UNJ yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) Eka Citra menciptakan wisata virtual 360˚ jalur pendakian Gunung Semeru bertajuk ‘New Story Of Tourism’ pada November 2020. Wisata virtual 360˚ berlatar jalur pegunungan ini merupakan yang pertama di Indonesia atau kedua di dunia setelah Gunung Kinabalu, Malaysia. Yabez berharap wisata virtual yang diciptakannya ini dapat mengobati kerinduan masyarakat pecinta alam yang tidak bisa pergi ke gunung akibat dampak pandemi covid-19.
Pembuatan wisata virtual ini membutuhkan beberapa peralatan khusus seperti Kamera Insta360 OneR. Pengambilan gambar 360 dilakukan dengan cara berjalan disepanjang jalur pendakian Gunung Semeru sembari memegang kamera. Setelah itu, seluruh gambar disatukan dan dimasukan ke dalam aplikasi google maps street view. Terdapat kekurangan pada wisata virtual 360, yaitu resolusinya yang masih rendah. Hal ini disebabkan kualitas peralatan yang kurang memadai. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, membutuhkan peralatan yang sudah memiliki resolusi tinggi dengan biaya kurang lebih 90 juta rupiah. Yabez berharap kedepannya dapat menghasilkan produk yang lebih baik dengan dukungan pihak lain.
Ekspedisi atau pembuatan wisata virtual Gunung Semeru ini berlangsung dari tanggal 23 November – 3 Desember 2020, dengan pendakian selama 5 hari. Gunung Semeru dipilih karena merupakan salah satu destinasi pendakian gunung favorit di Indonesia. Berdasarkan data Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), gunung tertinggi di Pulau Jawa ini mampu mendatangkan 853.016 orang pendaki selama satu tahun, dari Januari sampai Desember 2018. Angka itu merupakan total dari pendaki Indonesia maupun mancanegara, dengan rincian 24.769 orang pendaki mancanegara dan 828.247 dari Indonesia.
Ekspedisi wisata virtual ini sendiri dinamakan Bramanta Abhipraya, yang diambil dari bahasa sansekerta yang memiliki makna pengembara yang punya harapan. “Makna ini menggambarkan penjelajahan yang memiliki harapan untuk mengeksplor lebih dalam alam Indonesia yang memiliki banyak keanekaragaman hayati. Sehingga melalui eksplorasi ini kami berharap masyarakat Indonesia mengetahui tentang kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia dan ikut terlibat dalam melestarikannya,” jelas Yabez.
Lebih lanjut, Yabez juga berharap wisata virtual ini dapat membantu para pendaki dalam mengatur pendakian termasuk kebutuhan logistik. Secara keseluruhan, ekspedisi ini dilakukan oleh 9 orang, yaitu : Yabez Gideon (ketua pelaksana), Nurul Izzati Purnamasari, Ilham Maulana, Dhevita Sekar Rahmadhani, Fairuz Riza, Sahal Afham, Yuliani Febriyanti, Rizky Ananta Said, dan Alya Rachmadianty Akbar.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait