Archives: Artikel

Keranji

Asam keranji atau dengan nama latin Dialium indum, adalah pohon berbuah anggota keluarga Leguminosae, memiliki buah seukuran anggur. Karena keras dan padat maka ia cocok untuk dijadikan bahan bangunan, oleh karena itu pohon ini banyak ditebang untuk mendapatkan kayunya. Nama-nama lain dalam bahasa-bahasa di Nusantara: Asam keranji, kranji, asam cina, kuranji, ki pranji (Sunda), parangi. Bijinya yang kecil Keranji

Ketapang

Pohon ketapang (Terminalia catappa) bertajuk rindang dengan cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat-tingkat; pohon yang muda sering nampak seperti pagoda. Tingginya dapat mencapai 35 meter. Daun ketapang lebar berbentuk bulat telur dengan pangkal daun runcing dan ujung daun lebih tumpul. Pertulangan daun sejajar dengan tepi daun berombak. Daunnya meluruh (meranggas) dua kali dalam setahun. Bunga Ketapang

pohon damar

     Damar adalah salah satu hasil hutan non kayu yang sudah lama dikenal, yaitu suatu getah yang merupakan senyawa polysacarida yang dihasilkan oleh jenis-jenis pohon hutan tertentu. Sampai saat ini damar cukup banyak digunakan orang antara lain untuk bahan vernis, bahan penolong dalam pembuatan perahu dan yang terpenting adalah sebagai pembungkus kabel laut/ tanah.       pohon damar

cincau atau lengkong (medan)

     Awalnya tanaman cincau berasal dari Asia dan menyebar ke India, Birma, Indocina, Philipina sampai Indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki ketinggian 75 – 2300 m di atas permukaan laut. Mesona palustris BL adalah bahasa latin untuk cincau hitam. Termasuk dalam famili Labiate.     Ciri-cirinya, berbatang kecil dan ramping, Pada cincau atau lengkong (medan)

Keruing

Pohon keruing (Dipterocarpus cornutus Dyer) sering digunakan sebagai bahan kayu bakar dan bahan bangunan. Penebangan pohon Keruing yang secara sembarangan yang dapat menyebabkan populasi pohon keruing berkurang bahkan musnah. Dengan demikian masyarakat perlu mengetahui struktur pupulasi pohon Keruing, karena dengan mengetahui struktur populasi dari tumbuhan Keruing, masyarakat dapat mengenal apa itu semai, sapihan, tiang, dan Keruing

pohon jati

    Pohon Jati merupakan jenis pohon penghasil kayu yang bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, bisa tumbuh hingga mencapai tinggi 30-40 m. Daunya besar, akan tetapi akan gugur atau rontok di musim kemarau.     Pohon Jati bisa tumbuh di tempat dengan curah hujan 1 500 – 2 000 mm/tahun serta suhu 27 – 36 °c pohon jati

Matoa

Buah Matoa ini ternyata bisa tumbuh di Pulau Jawa, ini merupakan kabar gembira bagi kita semua, kita telah mengetahui bersama, bahwa buah yang tumbuh di suatu daerah, memang cocok untuk seseorang yang ada didaerah tersebut. Kita telah mengetahui, bahwa orang papua itu kuat-kuat, dan mereka tahan banting dengan energi yang ada didalam tubuhnya mampu bertahan Matoa

Leda

Pohon besar dengan tinggi dapat mencapai 40 m, batang bebas cabang 25 m, dan diameter mencapai 130 cm atau kadang-kadang 240 cm. Batang sangat tegak, tidak berbanir atau kadang-kadang berbanir tinggi. Kulit batangnya licin, berwarna putih, mengelupas tidak teratur membentuk warna hijau, kuning serta coklat keunguan. Daun tunggal; daun muda tersusun berhadapan, bentuk daun bundar Leda

Rasamala

Rasamala (Altingia excelsa Noronha) adalah pohon hutan yang dapat tumbuh sangat tinggi, mencapai 40 hingga 60 meter. Pohon ini bernilai ekonomi karena kayunya yang kuat dan menghasilkan getah yang berbau harum dan menjadi bahan campuran pengharum ruangan. Di Indonesia dikenal dengan nama daerah: rasamala, mala, tulasan dan mandung. Di Birma dipanggil Nantayok, Laos Sop dan Thailand Sop, Hom serta Satu.   Konon, Rasamala

Nyirih

Pohon berukuran sedang, tinggi mencapai 22 m, dan bergaris tengah hingga 1 m, terkadang dijumpai pohon berakar banir, sering dijumpai sistem akar berupa akar napas atau permukaan akar seperti pita. Kulit batang bercelah atau bersisik. Daun majemuk menyirip genap, berseling, bentuk anak daun jorong atau bulat telur sungsang. Bunga malai tumbuh pada ketiak daun, uniseksual, Nyirih