Archives: Artikel

kodok berhidung panjang

  Kodok ini adalah satu dari selusin spesies baru yang ditemukan di pegunungan terpencil di Indonesia, Pegunungan Foja, Memberamo, Papua. hidung kodok ini bisa mengembangdan mengempis. Pegunungan Foja berada di Provinsi Papua dan mencakup area besar hutan tropis yang belum dikembangkan dan tidak terganggu. indonesia sungguh kaya akan keanekaragaman berbagai spesies yang gak ada di kodok berhidung panjang

Cerek kernyut

Berukuran sedang (25 cm), bertubuh kekar dengan kepala besar dan paruh pendek besar. Berwarna kuning kecoklatan dengan garis mata, sisi muka, dan tubuh bagian bawah pucat. Tidak ada warna kontras pada garis sayap sewaktu terbang.Iris coklat, paruh hitam, tungkai abu-abu. foto pribadi refrensi kutilangindonesia.or.id

Trinil pantai

Berukuran agak kecil (20 cm), berwarna coklat dan putih, paruh pendek. Bersifat tidak kenal lelah. Bagian atas coklat, bulu terbang kehitaman. Bagian bawah putih dengan bercak abu-abu coklat pada sisi dada. Ciri khas sewaktu terbang adalah garis sayap putih, tunggir tidak putih, ada garis putih pada bulu ekor terluar.Iris coklat, paruh abu-abu gelap, kaki hijau Trinil pantai

Bubut jawa

Burung Bubut Jawa memiliki nama latin Centropus nigrorufus. Burung yang masih kerabat tekukur dan beberapa jenis burung lainnya dalam familia Cuculidae ini dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Sunda Coucal. Salah satu burung endemik Indonesia ini merupakan spesies burung yang berbadan cukup besar. Panjang tubuh Bubut Jawa dewasa sekitar 46 cm dengan bulu berwarna hitam Bubut jawa

Kedidi putih

Kedidi putih ( Calidris alba ) merupakan burung pantai yang penyebaranya sangat luas..Berukuran agak kecil (20 cm), berwarna abu-abu dengan pundak hitam mencolok. Tampak lebih putih dari jenis kedidi lain, dengan palang putih pada sayap sewaktu terbang. Bagian tengah ekor gelap, sisi-sisinya putih. Ciri khasnya tidak ada jari belakang.Iris coklat tua, paruh dan kaki hitam.   Kedidi putih

Halymenia sp

merupakan alga merah yang memiliki thallus yang gepeng, licin, gelatinous, warna merah tua atau merah muda. percabangan berselang seling tak teratur pada kedua sisi thallus. pada thallus bagian bawah biasanya melebar dan mengecil ke bagian puncak. ujung thallus bercabang, rimbun dan bergerigi.   Sumber : Handayani, Sri., Setia, Tatang Mitra., Rahayu, Sri Endarti. 2014. Pengenalan Halymenia sp

Laurencia brongniartii

Merupakan Alga merah yang berthallus gepeng, licin, lunak fleksibel (gelatinous), warna merah tua atau merah muda. percabangan berselang seling tak teratur pada kedua sisi thallus. Pada thallus bagian bawah biasanya melebar dan mengecil ke bagian puncak. Pinggir thallus bertoreh.   Sumber : Handayani, Sri., Setia, Tatang Mitra., Rahayu, Sri Endarti. 2014. Pengenalan Makroalga Indonesia. Jakarta: Laurencia brongniartii

Sargassum cristaefolium

merupakan alga cokelat yang memiliki thallus silindris pada batang utama dan agak gepeng pada percabanagan, permukaan halus atau licin. Percabangan dichotomous dengan daun bulat lonjong, pinggir bergerigi, tebal dan duplikasi (double edged). Vesicle melekat pada batang daun, bulat telur atau elip. Sumber : Handayani, Sri., Setia, Tatang Mitra., Rahayu, Sri Endarti. 2014. Pengenalan Makroalga Indonesia. Sargassum cristaefolium

Sargassum cinerium

merupakan alga cokelat dengan batang silindris, licin, holdfast bentuk cakram. Percabangan alternate tidak teratur dengan interval yang panjang. Daun berbentuk lonjong, pinggir berliku-liku atau bergerigi berukuran kecil. Sumber : Handayani, Sri., Setia, Tatang Mitra., Rahayu, Sri Endarti. 2014. Pengenalan Makroalga Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat

Leathesia difformis

merupakan alga cokelat yang thallusnya besar sering disebut Kembang Kol Laut, multi-lobe, terdiri dari filamen dan akan hancur bila ditekan antara jari. Sumber : Handayani, Sri., Setia, Tatang Mitra., Rahayu, Sri Endarti. 2014. Pengenalan Makroalga Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat