






Jenis-jenis padi varietas lokal di Indonesia sangat beragam. Kegemaran warga Indonesia mengonsumsi nasi sebagai karbohidrat utama, tidak lepas dari melimpahnya varietas padi nasional. Baik jenis varietas unggul maupun varietas lokal yang terkadang lebih akrab dengan lidah masyarakat. Sebab padi lokal dibudidayakan turun temurun, sehingga rasa dan aromanya telah melekat. Mereka juga memiliki lingkungan tumbuh spesifik seperti sawah, lahan kering, atau lahan pasang surut dan membuatnya memiliki rasa yang khas.
Salah satu contoh padi varietas lokal adalah padi ‘Brenti’ dari Kalimantan Tengah. Jenis ini spesifik pada lahan pasang surut sehingga tahan terhadap kondisi lingkungan dengan pH rendah, toleran besi (Fe), tahan serangan hama dan tahan genangan yang cukup lama. Biasanya periode panen padi brenti pada puncak musim penghujan yaitu antara Desember-Februari.
Padi brenti memiliki tangkai panjang dan buahnya lebat sehingga produktivitas cukup tinggi yaitu mencapai 2,1 t/ha. Lebih tinggi dari rata-rata produktivitas padi lokal Kalimantan Tengah yang berkisar antara 1,5-1,8 t/ha. Dalam setahun, petani di Kalimantan Tengah menerapkan pola penanaman berselang antara varietas lokal dan unggul. Tujuannya adalah melestarikan varietas lokal agar semakin banyak plasma nutfah tersedia untuk mengembangkan varietas unggul yang cocok ditanam di berbagai wilayah nusantara.
Sumber :
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3801661/petani-kalteng-pertahankan-padi-para-raja-dari-kepunahan#main
http://kalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi-mainmenu-47-47/artikel/595-padi-lokal-dara-maayan-makanan-para-raja-yang-terancam-punah

Leave a Reply
Terkait