Orangutan adalah satu-satunya kera besar yang tinggal di Asia, dan satwa endemik Indonesia yang hidup di wilayah Kalimantan dan Sumatra. Sebanyak lebih dari 85% populasi orangutan dunia terdapat di Indonesia, sementara sekitar 15% lainnya hidup di Sabah dan Sarawak, Malaysia. Orangutan terbagi menjadi tiga spesies utama:
- Orangutan Sumatera (Pongo abelii)
Menurut data dari FORINA, populasi orangutan Sumatra saat ini sekitar 13.710 individu. Spesies ini hanya ditemukan di Provinsi Sumatera Utara dan Aceh, dengan Danau Toba sebagai batas paling selatan dari penyebarannya. Beberapa ciri khas orangutan Sumatra adalah:
- Kantong pipi pada jantan lebih panjang dibandingkan betina.
- Tinggi badan mencapai 1,25 hingga 1,5 meter.
- Berat badan berkisar antara 30-50 kg.
- Warna rambut coklat kemerahan.
- Jantan dewasa umumnya soliter, sementara betina sering terlihat bersama anak-anak mereka.
- Rata-rata setiap kelompok terdiri dari 1-2 orangutan.
- Daya jelajah berkisar antara 2-10 km.
- Anak orangutan akan mulai independen setelah disapih pada usia 3,5 tahun dan setelah kelahiran anak berikutnya.
- Orangutan Sumatera betina mulai berproduksi pada usia 10-11 tahun, dengan rata-rata usia reproduksi sekitar 15 tahun.
- Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis)
Orangutan Tapanuli merupakan spesies paling langka, dengan populasi hanya sekitar 760 individu, menurut data dari FORINA. Spesies ini hanya ditemukan di ekosistem Batang Toru, yang terletak di hutan dataran tinggi Tapanuli, Sumatra Utara. Secara genetik, orangutan Tapanuli berbeda dari spesies orangutan lainnya. Berikut ciri-ciri orangutan Tapanuli:
- Memiliki bantalan pipi seperti orangutan Borneo, namun bentuk badannya lebih menyerupai orangutan Sumatra.
- Bulu lebih tebal dan keriting dengan kumis dan jenggot yang mencolok.
- Bantalan pipi datar dengan rambut halus berwarna pirang.
- Tinggi badan jantan mencapai 137 cm, sementara betina mencapai 110 cm.
- Berat badan jantan berkisar antara 70-90 kg, dan betina antara 40-50 kg.
- Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus)
Menurut informasi dari Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation, populasi orangutan Kalimantan saat ini sekitar 57.360 individu, meskipun populasi ini telah menurun hingga 80% dalam kurun waktu kurang dari 50 tahun. Orangutan Kalimantan tersebar di Indonesia dan Malaysia, dan terbagi dalam beberapa subspesies:
- Pongo pygmaeus pygmaeus:
Ditemukan di Serawak, Malaysia, dan Kalimantan bagian barat laut, Indonesia.
- Pongo pygmaeus wurmbii:
Ditemukan di Kalimantan Tengah dan bagian selatan Kalimantan Barat.
- Pongo pygmaeus morio:
Ditemukan di Kalimantan Timur, Indonesia, dan Sabah, Malaysia.
Orangutan Kalimantan merupakan mamalia arboreal terbesar, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Rambut panjang dan kusut.
- Warna rambut merah gelap kecoklatan, dengan gradasi warna pada wajah dari merah muda hingga hitam.
- Tinggi badan berkisar antara 1,25 hingga 1,5 m.
- Berat badan mencapai 50-90 kg.
- Lengan yang panjang serta jakun besar menjadi ciri khas spesies ini, yang memungkinkan mereka mengeluarkan suara keras untuk berkomunikasi dengan orangutan lain di dalam kelompok.
Apa Peran Orangutan???
Semua spesies orangutan memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan ekosistem hutan tropis. Salah satu perannya adalah membantu penyebaran biji-bijian dari tumbuhan yang mereka konsumsi. Biji-bijian yang dikeluarkan bersama feses orangutan memiliki peluang tumbuh lebih subur, sehingga berkontribusi pada regenerasi hutan. Selain itu, orangutan juga dikenal sebagai Umbrella Species, yaitu spesies yang aktivitasnya mendukung ekosistem secara keseluruhan. Dengan berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya, orangutan membantu menjaga struktur hutan yang sehat, yang pada gilirannya mendukung kehidupan satwa liar lain yang bergantung pada hutan tersebut. Namun sayangnya, orangutan harus menghadapi ancaman serius seperti deforestasi, perburuan, dan hilangnya habitat.
References
(n.d.). Borneo Orangutan Survival Foundation: BOSF. Retrieved September 30, 2024, from https://www.orangutan.or.id/id
(n.d.). FORINA - Forum Orangutan Indonesia. Retrieved September 30, 2024, from https://www.forina.org/
Endah, H. S. (2012). Orangutan: si pintar yang terancam punah. Bestari Kids.
Kanisius, P. (2021, November 9). Ternyata Ini Peranan Penting Orangutan dan Hutan Bagi Kehidupan. Yayasan Palung. Retrieved September 30, 2024, from https://yayasanpalung.com/2021/11/09/ternyata-ini-peranan-penting-orangutan-dan-hutan-bagi-kehidupan/
Mengapa Orangutan Perlu Dijaga. (n.d.). Borneo Orangutan Survival Foundation. Retrieved September 30, 2024, from https://www.orangutan.or.id/id/why-orangutans-matter
Orang utan. (n.d.). Wikipedia. Retrieved September 30, 2024, from https://id.wikipedia.org/wiki/Orang_utan
Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) – Taman Nasional Sebangau. (2015, November 26). Taman Nasional Sebangau. Retrieved September 30, 2024, from https://www.tnsebangau.com/orang-utan-pongo-pygmaeus/
Orangutan Tapanuli: Pongo tapanuliensis. (n.d.). yayasanpalung. https://yayasanpalung.com/wp-content/uploads/2017/11/pongo_tapanuliensis.pdf
Suryani, I. (2023, August 29). Tiga Perbedaan Fisik Spesies Orang Utan – Museum Biologi. Museum Biologi – Universitas Gadjah Mada. Retrieved September 30, 2024, from https://museum.biologi.ugm.ac.id/2023/08/29/tiga-perbedaan-fisik-spesies-orang-utan/
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait