Nilai Mangrove bagi Warga Pandan Sari

Nilai Mangrove bagi Warga Pandan Sari
1 November 2016
1752

Desa Kaliwlingi yang terletak di Dukuh Pandan Sari, Brebes, Jawa Tengah memiliki kawasan hutan mangrove luas yang membentang sepanjang 6 km. Pohon mangrove awalnya ditanam pada 2007 dengan penanaman besar-besaran tiga juta bibit. Penanaman mangrove dilakukan secara berkelanjutan yaitu dua kali dalam setahun. Jenis yang ditanam adalah Rizophora sp. dan Avicennia marina yang tumbuh dan berkembang hingga membentuk ekosistem mangrove seperti saat ini.

Hutan mangrove juga dihuni oleh satwa – satwa liar seperti ikan gelodok (Periophthalmus sp), kepiting bakau (Scylla serrata), camar (Sterna anaethetus), burung kuntul (Egretta garzetta), dan udang-udangan (Crustacea). Bagi mereka hutan ini adalah tempat tinggal, tempat untuk bereproduksi, dan tempat untuk mencari makan.

Sebelum penanaman mangrove, terjadi pembukaan tambak ikan dan udang secara besar-besaran sekitar tahun 1980-1990an. Hal ini berdampak buruk terhadap kehidupan masyarakat karena abrasi pantai yang terjadi setiap tahun.

Saat ini kehidupan masyarakat dukuh Pandan Sari sudah sangat akrab dengan hutan mangrove. Hutan tertata dengan rapi dan unik di bibir pantai. Masyarakat merasakan dampak positif dari apa yang mereka tanam, yaitu sebagai penunjang kebutuhan yang mampu meningkatkan nilai ekonomi masyarakat dukuh Pandan Sari.

Dampak positif tersebut antara lain :

  • Mencegah erosi pantai
  • Habitat bagi satwa liar
  • Memberikan dampak ekonomi yang luas ( pengolahan sumber daya hutan mangrove menjadi barang hiasan ataupun produk makanan)
  • Sumber pakan ternak ( pemrosesan pohon mangrove menjadi bubuk pakan ternak seperti sapi, kambing, dan unggas)
  • Sebagai tempat ekowisata / rekreasi, penelitian, pendidikan
  • Sumber keanekaragaman kehati

Selpandri Gerhat

Tentang Penulis
Admin BW
Biodiversity Warriors

Tinggalkan Balasan

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2020-07-30
Difference:

Tinggalkan Balasan