Memberikan edukasi tentang keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia menjadi salah satu kegiatan Fadhli Sofyan, Marketing Channel Specialist kumparan di waktu luangnya.
Fadhli, sapaan akrabnya tergabung dalam komunitas Biodiversity Warriors. Biodiversity Warriors (BW) merupakan gerakan anak muda yang bertujuan mempopulerkan keanekaragaman hayati Indonesia, baik dari sisi keunikan, potensi, manfaat, dan pelestariannya. Melalui berbagai kegiatan edukasi, baik secara offline maupun online.
Ia bergabung dalam komunitas ini sejak di bangku kuliah dan menjadi satu dari dua puluh lima anak muda pionir dalam gerakan ini. “Dulu Yayasan KEHATI (Keanekaragaman Hayati Indonesia) dateng ke kampus buat cari anak muda yang mau gabung di gerakan mereka untuk mempopulerkan keanekaragaman hayati di Indonesia. Merasa tertarik, akhirnya ikut gabung dan menjadi salah satu pionirnya.” cerita Fadhli.
Terhitung dari tahun 2014, sudah banyak kegiatan yang ia lakukan bersama BW, mulai dari mengeksplor dan melakukan penelitian alam untuk mencari keragaman hayati di Indonesia yang belum populer, memberikan seminar, hingga edukasi ke lembaga pendidikan.
Tidak tanggung-tanggung loh saat mengeksplorasi dan melakukan penelitian, Fadhli sampai harus masuk-masuk gua, hutan hingga datang ke beberapa Taman Nasional di Indonesia.
Selain itu, Fadhli juga memegang tugas khusus di komunitas dalam naungan Yayasan KEHATI ini. Ia orang dibalik konten-konten digital BW, mulai dari media sosial hingga artikel dalam website. Dan sesekali ia juga aktif memberikan pelatihan kepada anggota, seperti membuat konten podcast.
Dari komunitas BW pria lulusan IPB ini belajar banyak tentang dunia digital marketing, bahkan bisa dibilang ini adalah sekolah nonformal untuknya. “Belajar banyak di sini mulai dari sosmed sampe bikin artikel, karena kan waktu kuliah anak Sains haha.” kata Fadhli.
Dan saat ditanya dari sekian banyak kegiatan yang telah ia ikuti, ada satu yang paling berkesan untuknya sampai hari ini. “Pas melakukan penelitian selama satu tahun di taman-taman kota Jakarta, sekitar 20-30 taman kota. Dan ternyata kita masih bisa menemukan hewan-hewan yang hampir langka di sana. Setelah itu hasil penelitian kita dibuat buku.” lanjut Fadhli.
Tapi agak berbeda nih saat pandemi, Fadhli dan anggota BW lainnya lebih fokus melakukan edukasi secara online yaitu dengan webinar dan Live Instagram. Ia juga membuat konten edukasi untuk lebih peduli dengan lingkungan dengan cara memilah sampah rumah. Seperti sampah organik yang dijadikan pupuk kompos, sampah kemasan dikirim ke pendaur ulang.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.