Mangrove sebagai pemecah ombak bagi pantai di Bali

Bali sebagai salah satu tujuan favorit turis domestik maupun asing di Indonesia menawarkan pantai-pantainya yang indah dengan pemandangan yang menyejukkan mata.

Pantai-pantai indah itu tersebar luas di seluruh pesisir Bali. Pantai Utara berbatasan dengan Laut Bali, Pantai timur dengan selat jawa, Pantai Barat dengan selat Lombok, dan pantai yang paling diminati wisatawan berada di selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.

Seperti yang diulas di http://www.mongabay.co.id

sebanyak 48 pantai di pesisir bali mengalami erosi akut. Bali telah kehilangan hampir 30% wilayah pesisir mereka karena erosi pantai. Hal ini bukan persoalan yang sepele karena erosi pantai membawa dampak negatif baik bagi ekosistem di sekitar pantai maupun bagi kelangsungan hidup manusia. Erosi pantai menyebabkan menyempitnya lahan pemukiman di pesisir pantai serta menyebabkan ikan-ikan di wilayah perairan pantai kehilangan habitatnya.

Pemerintah Bali tentu tidak bisa duduk diam saja melihat kehancuran ekosistem pantai secara perlahan. Salah satunya dengan cara memberdayakan tanaman bakau atau mangrove untuk mencegah erosi pantai. Bali yang memiliki potensi pariwisata yang sangat besar ini dimanfaatkan oleh pemerintah daerah. Pengelolaan hutan bakau di daerah Benoa tidak hanya bertujuan untuk menjaga daerah pesisir pantai dari erosi tetapi juga menambah pemasukan daerah dengan menjadikan hutan bakau sebagai destinasi wisata yang menarik.