






Di bibir laut, air laut, air sungai dan air tanah dipertemukan dalam satu tempat yakni di hutan mangrove. Kadar garamnya yang tinggi membuat tak sembarang pohon dapat bertahan hidup di hutan tersebut. Tak hanya pohon, di hutan mangrove hidup pula berbagai jenis ikan, burung, hingga primata. Tak heran jika kawasan mangrove kini sering dijadikan sebagai tujuan wisata. Disamping semua keindahannya, hutan mangrove ternyata dapat mengurangi risiko bencana.
Menurut Femke Tonneijck dari organisasi lingkungan Wetlands International bahwa ekosistem di hutan mangrove dapat menyerap air dalam jumlah yang banyak. Pepohonan mangrove yang lebat menghambat gelombang air dan angin yang datang dari arah laut sehingga tidak langsung membentur daratan.
Dalam beberapa kasus, mangrove dapat melindungi kawasan pesisir dari terjangan badai, abrasi, angin topan, atau bahkan tsunami. Pada tahun 1993 di Dusun Tongke-tongke dan Pangsa di Dinjai, Sulawesi Selatan terhindar dari gelombang pasang tsunami. Hal tersebut tidak lain karena wilayahnya tertutup kawasan mangrove yang tebal.
Sumber:
https://jurnalbumi.com/knol/hutan-mangrove/
https://www.dw.com/id/hutan-bakau-lindungi-pesisir-dari-badai-dan-tsunami/a-17313967

Leave a Reply
Terkait