Madu Sialang, Bertahan di Tengah Degradasi Hutan

Madu Sialang, Bertahan di Tengah Degradasi Hutan
9 April 2018
1197
0

Madu sialang, dulu mampu memberikan penghasilan yang cukup bagi masyarakat adat Dawas dan Tungkal Ulu di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). Tetapi kini produksi semakin menurun karena jumlah pohon yang terus berkurang. Degradasi hutan dan konflik lahan menjadi alasan.

Terkenal di kalangan penikmat madu Palembang dan Jambi, madu sialang merupakan hasil panen dari sarang lebah liar yang tinggal di pohon menggeris (Koompassia excelsa). Pohon ini banyak ditemukan di Dawas dan Tangkal Ulu, tumbuh di sejumlah hutan di tepian sungai. Sebelum maraknya perkebunan sawit dan HTI (Hutan Tanaman Industri), pohon K. excelsa kepemilikannya umum, baik milik warga ataupun desa. Pohon dirawat dan dipanen bersama, hasil juga dibagi rata. Kini pohon dimiliki perseorangan, yaitu si pemilik lahan saja.

Ketika hutan mulai habis, sarang lebah liar juga berkurang seiring pohon sialang yang kian menghilang. Turunnya jumlah pohon buah dan bunga di sekitar K. excelsa juga menurunkan jumlah sarang lebah. Pada pohon K. excelsa setinggi 50-60 meter dahulu ada puluhan sarang, tetapi sekarang hanya belasan.

Konflik lahan juga menjadi alasan lain mengapa madu sialang sulit diproduksi. Konflik berawal ketika masyarakat kehilangan sebagian hutan karena dibentuknya Suaka Margasatwa (SM) Dangku, ketika itu kondisi masih baik. Tetapi kondisi memburuk ketika daerah di sekitar SM berubah menjadi HTI, perkebunan sawit, serta eksplorasi migas dan batubara. Hak-hak warga berbenturan dan terjepit di antara banyak kekuasaan dan kepentingan. Bertani menjadi sulit. Bahkan rumah mereka juga sempat dirusak dan diusir paksa oleh BKSDA Sumsel maupun perusahaan sawit. Perjuangan akan hak mereka telah dilakukan sejak 2012 tetapi belum ada solusi dari BKSDA SumSel.

 

Sumber:

http://www.mongabay.co.id/2018/03/25/ketika-madu-sialang-kian-sedikit-dan-sulit-didapat/

http://www.mongabay.co.id/2014/04/01/suaka-margasatwa-dangku-terancam-lahan-adat-warga-terampas/

http://www.mongabay.co.id/2015/01/16/menteri-lingkungan-hidup-dan-kehutanan-janjikan-penyelesaian-kasus-dangku/

 

Tentang Penulis
BW Admin
Binus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2020-08-20
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *