Lutung Budeng / Lutung Jawa

Animal
Lutung Budeng / Lutung Jawa
6 June 2016
2134

Lutung jawa, dalam bahasa latin disebut Trachypithecus auratus merupakan salah satu jenis lutung asli (endemik) Indonesia. Sebagaimana spesies lutung lainnya, lutung jawa yang bisa disebut juga lutung budeng mempunyai ukuran tubuh yang kecil, sekitar 55 cm, dengan ekor yang panjangnya mencapai 80 cm.

Sistematika!

Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Primates; Famili: Cercopithecidae; Genus: Trachypithecus; Spesies: Trachypithecus auratus

Ciri - ciri:

Bulu lutung jawa / Trachypithecus auratus berwarna hitam dan lutung betina memiliki bulu berwana keperakan di sekitar kelaminnya. Lutung jawa / lutung budeng muda memiliki bulu yang berwarna oranye. Untuk subspesies Trachypithecus auratus auratus memiliki ras yang mempunyai bulu seperti lutung jawa muda dengan warna bulu yang oranye sedikit gelap dengan ujung kuning. Lutung jawa hidup secara berkelompok dimana tiap kelompok terdiri sekitar 7 – 20 ekor lutung dengan seekor jantan sebagai pemimpin kelompok dan beberapa lutung betina dewasa. Lutung betina hanya melahirkan satu anak dalam setiap masa kehamilan. Beberapa induk betina dalam satu kelompok akan saling membantu dalam mengasuh anaknya, namun sering kali bersifat agresif terhadap induk dari kelompok lain. Lutung jawa / lutung betung merupakan satwa diurnal yang lebih banyak aktif di siang hari terutama di atas pohon. Makanan kegemaran satwa ini antara lain dedaunan, beberapa jenis buah-buahan dan bunga. Terkadang binatang ini juga memakan serangga dan kulit kayu.

Ancaman! Ancaman utama terhadap lutung jawa disebabkan oleh berkurangnya habitat sebagai dampak deforestasi hutan dan perburuan yang dilakukan manusia. Populasi lutung jawa masih dapat ditemukan dibeberapa cagar alam di Jawa sepertiTaman Nasional Ujung Kulon, Cagara Alam Pangandaran, TN. Meru Betiri, TN. Bromo Tengger Semeru, Gunung Halimun, Gunung Dieng, Gunung Arjuno, Alas Purwo. Populasi lutung jawa semakin mengalami penurunan. Karena itu pada tahun 2008 dikategorikan oleh IUCN Redlist dalam status konservasi Terancam (Vulnerable) dan CITES juga memasukkan spesies ini dalam Apendiks II.

(sumber: pixabay)

About Author
Selpandri Gerhat J
Universitas Sumatera Utara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2016-07-13
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *