Leptophryne cruentata SPESIES ENDEMIK JAWA BERSTATUS LANGKA

Animal
Leptophryne cruentata SPESIES ENDEMIK JAWA BERSTATUS LANGKA
23 January 2016
1428

Kodok merah ialah amphibi endemik jawa berwarna merah yang tidak dapat ditemukan didaerah lain. Kodok merah itu sendiri memiliki klasifikas sebagai berikut :  

Kingdom    : Animalia

Filum          : Chordata

Kelas          : Amphibi

Ordo           : Anura

Family        : Bufonidae

Genus         : Leptophryne

Spesies        : L. Cruentata  

Jenis L. cruentata atau kodok merah sering disebut juga katak Darah. Dalam bahasa Inggris disebut Bleeding toad atau Fire Toad. Kodok merah ini berukuran kecil dan ramping. Dengan ciri khas berwarna hitam dipenuhi bintik-bintik berwarna merah darah. Jantan Kodok Merah dibedakan dari betinanya berdasarkan pada kantung suara dan tonjolan ibu jari. Jantan mempunyai kantung suara dan tonjolan ibu jari pertama berwarna hitam, ukuran tubuh jantan dewasa berkisar antara 20-30 mm, sedangkan betina dewasa antara 25-40mm (Iskandar, 1998) Kodok Merah aktif pada malam hari, tapi kadang-kadang juga dijumpai mencari makan di bawah rimbunan semak tepi sungai pada siang hari. Selain mereka mencari makan jg sambil berbunyi.

Dalam habitatnya, di daerah Cikeris, Kodok merah hidup simpatrik (berdampingan) dengan kodok jam pasir (L. borbonica) yang juga masih kerabat dekat dari kodok Merah. Iskandar (1998) melaporkan bahwa populasi Kodok Merah di air terjun Cibeureum, Taman Nasional Gede-Pangrango sangat menurun. Kodok Merah hanya dijumpai dalam hutan primer, mereka tidak pernah dijumpai di areal yang sudah rusak akibat aktivitas manusia. Pengrusakan Habitat hutan primer dapat menyebabkan naiknya suhu lingkungan. Jenis jenis kodok yang bergantung pada keberadaan hutan sangat rentan terhadap kenaikan suhu, sehingga secara bertahap mereka akan punah. Bukti kepunahan jenis telah terjadi pada kodok Bufo chlorogaster.

Kodok Merah mempunyai penyebaran yang sangat sempit. Yaitu hanya di Jawa Barat, di Hutan primer, maka tindakan Konservasi tidak dapat ditunda lagi. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan meminimalkan gangguan terhadap habitatnya di Taman Nasional Gunung Halimun.

About Author
Yudis Atmi Laras

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2016-06-05
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *