Kupu-kupu Raja | Troides helena

Flora
Kupu-kupu Raja | Troides helena
3 July 2015
7454

Kupu-kupu Raja | Troides helena

 

Kupu-kupu adalah binatang yang biasa kita jumpai di sekitar kita, baik di perkotaan,di desa, dan di di dalam hutan. Menurut masyarakat umum, kupu-kupu adalah binatang yang cantik dan biasa, namun beberapa jenis kupu-kupu yang eksotik (dari segi bentuk dan warna sayap) banyak dicari oleh kolektor untuk dijadikan insectarium (figura yang berisi spesimen serangga) sebagai hiasan dinding seperti di negara China, Jepang, Korea, dan lainnya. Hal ini tentu mengancam keberadaan kupu-kupu tersebut di alam, dan salah satu yang terancam adalah Kupu-kupu Raja (Troides helena). Jenis kupu-kupu ini pun tidak luput dari incaran para kolektor, selain itu kupu-kupu ini juga unik karena hanya memiliki satu tanaman inang bagi makanan ulat yaitu sirih hutan (Aristolochia sp.) yang dijadikan tanaman inang bagi ulat dari kupu-kupu Aristolochia sp.

 

Kupu-kupu Raja (Troides helena) Dewasa

Gambar 1. Troides helena dewasa (Foto kiri) individu jantan, (Foto kanan) individu betina. 

 

Pada saat menjadi kupu-kupu, antara individu jantan dan betina memiliki morfologi yang sedikit berbeda. Identifikasi yang yang paling mudah yitu pada individu jantan memiliki warna kuning pada sayap belakang (hind wings) yang lebih tebal atau pekat dengan noda (dot) hitam yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan individu kupu-kupu betina. Setelah kupu-kupu jantan dan betina melakukan perkawinan (matting) maka sang kupu-kupu Troides helena betina akan mencari tanaman sirih hutan atau Aristolochia ssp. untuk meletakkan telur.

 

Metamorfosis Kupu-kupu Raja (Troides helena)

Gambar 2. (foto kiri) telur diletakkan pada pohon inang Aristolochia ssp., (foto kanan) insert telur

 

 

Telur-telur yang diletakkan oleh kupu-kupu betina Troides helena pada tanaman inang (host plant), dan telur membutuhkan antara 5-6 hari untuk menetas. Ulat yang menetas ini disebut instar 1 (gambar 3) yang memiliki panjang tubuh antara 4.5-4.8mm degan kepala hitam. Tubuh ulat terdiri dari 12 segmen dengan masing-masing segmen membentuk tonjolan dipunggung dan samping (dorsal-lateral and lateral tubercles) yang dilengkapi dengan rambut (setae) pada ujung dati tonjolan. Setelah 2-3 hari ulat instar 1 akan melakukan molting menuju instar 2.

Gambar 3. ulat Troides helena instar 1.

 

 

Instar 2 (gambar 4) terlihat sama seperti halnya instar 1, namun terlihat lebih keras dan berukuran lebih besar. Rambut atau setae pada ujung dari tonjoan setiap segmen sudah menghilang, dan ujung dari tonjolan berwarna merah muda atau salmon red pada segmen 2-3 dibagian dada (thorax), segmen ke-4 dan 3 segmen terakhir dibagian perut (abdomen). instar 2 berlangsung sekitar 2-3 hari dengan panjang tubuh mencapai 11 mm dan kemudian berubah menjadi instar 3. 

Gambar 4. ulat Troides helena instar 2.

 

 

Pada instar 3 (gambar 5) memiliki ciri garis seperti pelana berwarna merah muda atau keputihan cokelat pada segmen perut ke 3-4. Instar ini membutuhkan waktu 2-3 hari untuk menyelesaikan dengan ukuran tubuh sekitar 21mm.

Gambar 5. ulat Troides helena instar 3.

 

 

Isntar 4 (gambar 6) memiliki garis seperti pelana pada segmen perut ke 3-4 lebih berwarna menonjol seperti cokelat kekuningan atau putih, dan ukurannya bertambah luas pada segmen ini. Instar ini berlangsung sekitar 4 hari dengan panjang tubuh sekitar 33mm.

Gambar 6. ulat Troides helena instar 4.

 

 

Setelah instar 4 dilewati, maka selanjutnya akan menjadi instar 5 (gambar 7), dengan bentuk sama seperti instar 4 dengan seluruh tubuh menjadi warna cokelat kopi atau cokelat tua dan warna garis yang menyerupai pelana telah berubah menjadi cokelat keabu-abuan. Instar 5 berlangsung selama 5 hari, dan panjang tubuh mencapai hingga 57-60mm. Menjelang akhir instar ini, tubuh secara bertahap lebih pendek. Akhirnya ulat mencari permukaan bawah batang untuk beristirahat, dan kemudian melanjutkan menjadi pra-pupatory larva non-mobile (gambar 8).

Gambar 7. ulat Troides helena instar 5. 

 

Gambar 8. ulat Troides helena pre-pupa.

 

Pupation atau proses menjadi pupa berlangsung sehari kemudianPupa menyerupai daun yang digulung dengan panjang sekitar 43-45mm. Ada dua warna bentuk: hijau dan coklat. Setelah 19-20 hari, pupa berubah hitam sebagai tanda bahwa masa menjadi kupu-kupu telah siap dan keesokan paginya kupu-kupu dewasa muncul dari kepompong tersebut. 

Gambar 9. Pupa Troides helena.

Gambar 10. individu muda kupu-kupu Troides helena yang mulai keluar dari kepompong

 

Tanaman Pakan "ulat" Kupu-kupu Raja (Troides helena)

 

Gambar 11. Tanaman inang sirih hutan (Aristolochia sp.) ulat Troides helena

Gambar 12. seedling sirih hutan yang dijadikan bibit untuk konservasi dan penangkaran kupu-kupu Troides helena.

 

Mengapa kupu-kupu Troides helena merupakan satwa langka dan dilindungi, hal ini dikarenakan keterkaitan dengan ketersediaan tanaman inang yaitu sirih hutan (Aristolochia spp.) yang tidak mendukung. Selain menjadi ini dari kupu-kupu Troides helena, tanaman ini juga menjadi inang bagi jenis kupu-kupu lainnya khususnya dari familia Papilionidae lainnya, salah satunya adalah Pachliopta aristolochiae. Jika tanaman sirih hutan sudah terdapat telur dari kedua jenis ini maka ulat-ulatnya akan memakan habis seluruh daun, bahkan juga memakan batangnya sehingga menyebabkan tanaman ini mati sebelum sempat berbuah ataupun regenerasi bagian lainnya. Di indonesia sendiri ada dua jenis sirih hutan yaitu Aristolochia faveolata dan Aristolochia tegala. Selain itu, penangkapan besar-besaran untuk dibuat sebagai awetan insectarium juga turut memperparah penurunan populasi dari kupu-kupu Troides helena.

 

Status Perlindungan :

  1. Nasional  : PP. No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa
  2. Internasional   : Apendix II CITIES

 

 

Sumber :

  • http://www.butterfly-insect.com/yellow-birdwings/troides-helena-life-cycle.html
  • http://butterflycircle.blogspot.com/2011/08/life-history-of-common-birdwing.html
  • http://www.mongabay.co.id/2014/08/28/sang-raja-troides-helena-kupu-kupu-yang-butuh-diselamatkan/
  • http://en.butterflycorner.net/Troides-helena-Common-Birdwing.995.0.html
  • http://www.slideshare.net/auroradanista/bioekologi-dan-strategi-konservasi-troides-helena?next_slideshow=1

 

 

About Author
Arif Rudiyanto
Yayasan Kanopi Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2015-07-08
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *