Kopi Gayo Terombang-ambing Musim

Kopi Gayo Terombang-ambing Musim
27 March 2018
1321
0

Bagi para pecinta kopi, nama kopi gayo pasti sudah tak asing di telinga. Kopi arabika asal Aceh ini telah ratusan tahun ditanam dan dikembangkan, sehingga memiliki cita rasa yang khas. Sayang, perubahan cuaca beberapa tahun ini mempengaruhi produktivitas kopi. Hasil panen menurun pada 2017 dan tidak terjadi panen raya.

Musim yang tidak menentu, mengganggu proses terbentuknya buah dan pengeringan biji kopi. Saat buah mulai terbentuk, tanaman memerlukan hujan untuk memadatkan buah. Maka, ketika hujan tidak turun, buah akan kosong atau malah rontok. Sementara, saat proses pengeringan biji dengan penjemuran, dimana seharusnya telah masuk musim kemarau, malah sering turun hujan. Sehingga biji kopi busuk karena tidak cukup kering.

Baca juga: Kopi Arabika Java Ijen Raung, Buah Manis Agroforestri

Sebenarnya, turunnya produktivitas berawal dari pembukaan hutan, yang mempengaruhi ketersediaan air tanah dan suhu lingkungan. Suhu udara di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah telah naik hingga 22°C. Jika suhu terus naik dan mencapai 25°C, cita rasa kopi bisa turun atau malah gagal panen. Kondisi ini akan mengancam sumber pendapatan 90% masyarakat di dua kabupaten tersebut dan kelestarian kopi gayo sendiri.

 

Sumber: mongabay

 

Tentang Penulis
BW Admin
Binus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2020-08-20
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *