Indonesia memiliki banyak potensi sumberdaya pesisir dan laut dibandingkan dengan Negara lain karena wilayahnya yang mempunyai keanekaragaman tertinggi di dunia, Menurut Supriharyono (2009) ekosistem sumberdaya perairan laut di wilayah pesisir diketahui sangat produktif. Salah satu sumberdaya laut yang telah ada dan selalu dimanfaatkan sebagaian masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil adalah anemon laut, karena merupakan salah satu komoditi perairan laut yang memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang sangat penting. Anemon laut merupakan salah satu kelompok biota air laut yang biasa di temukan di daerah perairan laut tropis. Dunn (1981) menyatakan bahwa bangsa Actinaria telah ditemukan dan tersebar di perairan Indonesia sebanyak 10 jenis yang berdasarkan habitat dan kedalamannya. Secara umum biota tersebut biasa tersebar disekitar ekosistem terumbu karang, daerah berpasir, dan ada pula yang tersebar di sekitar ekosistem padang lamun. Biota ini pula biasanya sangat di sukai sebagai bahan makanan, terutama di luar negeri antara lain Prancis, Jepang, Korea, dan Kepulauan Pasifik Bagian Timur (Rifa’i, 2009). Nilai ekonomis penting lain dari anemon laut adalah dapat dijadikan sebagai hewan pelengkap pengisi akuarium air laut yang menyerupai bunga dan biasa di tempati oleh ikan Amphiprion untuk sebagai tempat tinggalnya. Menurut Allen (1974), anemon menjadi tempat hidup bersama bagi 26 jenis ikan hias Amphiprion termasuk 1 jenis Premas biaculeatus. Anemon laut dan ikan Amphiprion akan hidup dan tumbuh dengan apabila hidup bersama-sama, tetapi apabila hidup sendiri-sendiri tanpa simbiosis mutualisme maka salah satu atau keduanya akan terganggu pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya (Allen 1975 dan Randall et.al., 1990). Pulau Barrang lompo Wilayah Kecamatan Ujung Tanah merupakan pulau yang terletak tidak jauh dari Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Jarak tempuh dari kota Makassar ke pulau tersebut yaitu ± 1 Jam dengan menggunakan Kapal penumpang Masyarakat Pulau. Luas daratan pulau yaitu 0,49 Km2 dengan jumlah penduduk 4.046 Jiwa. Perkembangan jumlah penduduk yang sangat cepat serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan pemanfaatan anemon laut terus meningkat di pulau tersebut, terutama untuk memenuhi permintaan pasar ikan dan anemon hias domestik dan ekspor. Sehingga apabila pemanfaatan anemon oleh nelayan tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan degradasi habitat terhadap ekosistem di perairan pulau. Olehnya penelitian mengenai komposisi jenis dan kepadatan anemon laut diharapkan dapat memberikan informasi awal tentang anemon laut yang dapat dimanfaatkan dalam pengelolaannya, khususnya di perairan pantai Barat pulau Barrang Lompo Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
Anemon laut merupakan biota laut yang tergolong dalam kelompok Actinaria dan tersebar di perairan Indonesia, umumnya ditemukan disekitar ekosistem terumbu karang, padang lamun dan perairan berpasir. Nilai ekonomis penting dari anemon laut diantaranya sebagai pelengkap ikan hias Amphiprion pada akuarium dan sebagai bahan makanan di beberapa daerah. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga maret 2011 di perairan pantai barat pulau Barrang Lompo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui komposisi jenis dan kepadatan anemon pada kedalaman A (0 - 5 m) dan B (5–10 m). Penelitian ini menggunakan metode transek kuadrat. Analisis data menggunakan uji-t untuk melihat perbedaan pada setiap stasiun dan kedalaman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 jenis anemon laut yang tergolong dalam 2 kelas yaitu Entacmaea dan Sticodactyla. Ketiga jenis anemon laut tersebut adalah Entacmaea quadricolor, Sticodactyla gigantea, dan Sticodactyla haddoni. Kepadatan pada setiap stasiun dikategorikan rendah, dengan kisaran nilai 0,02 - 0,14 Ind/m2. Kepadatan jenis anemon tertinggi terdapat pada jenis Sticodactila gigantea (0,14 Ind/m2). Uji statistik terhadap kepadatan anemon laut menunjukkan tidak ada perbedaan baik pada setiap stasiun dan kedalaman.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait