Malam minggu di awal bulan puasa, kami mulai mempersiapkan keperluan dan peralatan untuk pengambilan data herpetofauana di Jatimulyo, tentunya seusai melaksanakan kewajiban ibadah. Pengambilan data yang kami lakukan adalah bagian dari pelaksanaan progam Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI Program 2021. Saat itu, cuaca di Yogyakarta memang kurang baik karena hujan deras disertai angin kencang. Sembari menunggu cuaca lebih baik, kami mematangkan persiapan dan tidak lupa menghubungi pengelola wisata di lokasi yang akan kami tuju mengenai kondisi di lapangan. Sekitar jam 8 malam kami berangkat dari rumah titik kumpul di Sleman menuju Jatimulyo, Kulon Progo. Perjalanan lebih lama dari biasanya sekitar satu setengah jam, karena kondisi jalan yang licin karena masih hujan dan angin yang cukup kencang. Daerah Jatimulyo sendiri mengalami pemadaman listrik karena cuaca buruk tersebut.
Jam 10 malam kami baru sampai di lokasi, yaitu di Ekowisata Kembangsoka. Pakaian yang basah dan kondisi lokasi yang gelap tidak menyurutkan semangat kami untuk tetap melaksanakan pengambilan data herpetofauna. Sesampainya kami disana, Pak Yono selaku pengelola menyambut kami dengan teh hangat dan ngobrol santai sambil kami mempersiapkan peralatan yang sudah kami bawa. Setelah cukup mempersiapkan peralatan kami bersama Pak Yono langsung mulai mengeksplorasi lokasi mulai dari atas sampai bawah. Ketika perjalanan, kami menemukan 19 individu dari 9 jenis herpetofauna, yaitu Chalcorana chalconota, Phrynoidis aspera, Leptobrachium hasseltii, Limnonectes kuhlii, Eutropis multifasciata, Sphenomorphus sanctus, Bronchocela jubata, Cyrtodactylus marmoratus, dan Hemidactylus platyurus. Selama perjalanan tidak lupa kami mendokumentasikan baik itu spesies yang ditemukan dan juga kegiatan selama disana. Sekitar jam 1 pagi kami akhiri pengambilan data malam itu dan dilanjutkan kembali ke tempat istirahat sembari tetap melakukan dokumentasi selama perjalanan.
Foto spesies Leptobrachium hasseltii (kiri) dan Bronchocela jubata (kanan). Foto oleh Raffi Nur Ali
Pagi hari itu, kami memulai pengambilan data kembali sekaligus melakukan dokumentasi baik foto maupun video. Tidak lupa disela-sela kegiatan tersebut, kami membicarakan terkait sejarah berdirinya Kembangsoka bersama Pak Yono selaku pengelola.Kembang Soka itu sendiri merupakan air terjun yang beralamat di Jatimulyo, Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Nama kembang soka disematkan untuk kawasan air terjun ini karena dahulu ada banyak pohon Soka yang tumbuh disana. Pengelolaan yang tidak mengurangi kealamian lingkungan membuat pengunjung tetap merasakan nuansa alam yang kental. Airnyapun tidak akan surut walau musim kemarau tiba karena terdapat sumber mata air yaitu tok soka dan tok kemiri. Pengunjung harus tetap mematuhi protocol kesehatan dan pengelola sudah menyiapkan fasilitas dalam pelaksanaannya.
Foto Pengambilan Data Herpetofauna. Foto oleh Raafi Nur Ali
Kembangsoka sendiri adalah salah satu wisata yang menjadi objek penelitian kami di Desa Jatimulyo. Disana terdapat berbagai kolam dengan kedalaman berbeda sehingga pengunjung dapat memilih sesuai keinginan. Warung yang menjajakan makanan ringan juga tersedia cukup banyak, menunya dari mulai gorengan sampai kopi hitam. Warung tersebut dikelola langsung oleh masyarakat sekitar. Lokasi tersebut sangat kami direkomendasikan kepada teman-teman apabila sedang berada di Jatimulyo atau sedang mencari lokasi berlibur.
Kami juga menyediakan video yang menarik terkait pengambilan data kami. Silakan klik link berikut https://www.youtube.com/watch?v=efJjI364qkQ&t=20s dan jangan lupa SHARE, LIKE dan COMMENT. Terima kasih
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait