Keanekaragaman hayati di Gunung Sekincau

Keanekaragaman hayati di Gunung Sekincau
15 October 2019
715

Masa-masa dalam kaderisasi adalah masa terindah bagi setiap kader-kader suatu organisasi, hari ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya menelusuri Gunung Sekincau yang bisa saya bilang keindahannya melebihi Gunung Semeru yang viral karena 5cm.

Hari pertama saya menelusuri hutan yang masih asri dan rapat dengan pohon rambat yang berduri, semakin masuk kedalam hutan saya merasakan hutan di Gunung Sekincau ini adalah hutan terbaik yang pernah saya kunjungi selama ini setelah di Gn. Tanggamus. Di dalam hutan banyak terdapat jejak-jejak hewan liar yang masih ada di sana seperti : Harimau, Babi, Beruang Madu, dan Rusa.

Tak hanya hewan itu saja, banyak suara kicauan burung-burung dan orang utan saling bersautan. Hingga hampir tiba di puncak saya dan teman-teman menemukan sisik ular yang belum lama ada disana menurut polisi hutan yang menemani perjalanan kami. Kami banyak menemukan kotoran-kotoran hewan yang sudah 3 hari keatas ada disana dan mengamati kotoran dari hewan apa itu. Ada kotoran harimau dan rusa yang paling banyak terlihat oleh kami.

Ngomong-ngomong soal perburuan hewan di Sekincau, kami menemukan jerat untuk hewan berkaki empat yang masih berfungsi dan kami menemukan bekas para pemburu disana. Sebelum kami melanjutkan perjalanan kami menyingkirkan jerat tersebut agar tidak ada hewan yang terperangkap. Setelah melewati puncak kami menemukan kubangan untuk babi hutan dan menemukan kantung semar dengan nama latin spesiesnya adalah Nepenthes gymnamphora. Dia tumbuh di Gn. Sekincau dengan berkelompok, sehingga kami menemukan kurang lebih 4 kantung semar di satu tempat tersebut.

Hari berikutnya kami menuju Danau Tapir dimana danau tersebut digunakan oleh para tapir dan hewan-hewan lainnya untuk minum. Sesampainya disana saya menemukan anggrek yang sangat indah menggantung di atas kepala saya, tapi sangat disayangkan ketika saya lihat kebawah, ternyata ada seekor burung yang mati tertembak dan yang tersisa hanya serpihan bulu-bulunya saja.   

Kami banyak menemukan keragaman hayati di Gn. Sekincau, bagi teman-teman yang ingin melihat secara langsung silahkan berkunjung kesana, tapi harus pakai izin yaa jika ingin masuk kawasan, dikarenakan wilayah Gn. Sekincau masuk kedalam wilayah TNBBS.

Dan ada satu tumbuhan lagi yang terlewat, dia masih satu keluarga Rafflesiaceae yaitu Rhizanthes sp.Dan bagi teman-teman yang ingin melihat foto-fotonya silahkan berkunjung ke : naufalhasnur.wordpress.com , dikarenakan saya tidak tahu caranya untuk upload disini, mohon pencerahannya hehehe.

About Author
Naufal Hasnur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related
Article
No items found
2019-10-15
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *