






Tabir surya menjadi salah satu benda wajib ketika kita bepergian ke tempat terik seperti pantai, laut, atau lahan terbuka. Agar kita terhindar dari kulit yang meradang hingga kanker. Sayangnya, banyak bahan tabir surya komersil yang terbuat dari molekul organik sintetik, mirip dengan bahan pembuat plastik. Sehingga dikaitkan sebagai ancaman terhadap lingkungan, terutama penyebab pemutihan karang.
Penelitian untuk membuat tabir surya ramah lingkungan kemudian dilakukan oleh tim Professor Antony Young dari King’s College London dan dr Guang Yang dari University of Florida. Keduanya menggunakan bahan mycosporine-like amino acids (MAAs) yang berfungsi sebagai pelindung alami terhadap radiasi ultraviolet. Salah satu contoh MAAs adalah shinorine yang terdapat dalam algae liar.
Namun, panen shinorine liar tidak stabil, bergantung pada kondisi geografis dan bervariasi setiap musim. Sulitnya panen, membuat dr Guang Yang melakukan rekayasa genetik dengan menyisipkan gen penyandi shinorine dari algae ke dalam bakteri. Produksi shinorine dari bakteri bisa dikontrol dan panen telah mencapai sepuluh kali lebih banyak dibandingkan hasil isolasi alam.
Sumber:
http://nationalgeographic.co.id/berita/2018/02/tabir-surya-ramah-lingkungan-dibuat-dari-bakteri

Leave a Reply
Terkait