Ikan Belida

Marine
Ikan Belida
21 January 2016
3171

Ikan belida merupakan salah satu jenis ikan yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia, terutama di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Di Sumatera, ikan belida dikenal dengan nama ‘ikan belido’, sedangkan di Kalimantan dikenal dengan nama lokal ‘ikan pipih’ karena bentuk tubuhnya yang pipih. Ikan belida ini sangat populer karena merupakan bahan baku makanan yang khas, enak dan banyak digemari hampir semua orang. Jenis makanan olahan dari ikan belida tersebut antara lain pempek Palembang, kerupuk belida, amplang belida, dan bakso ikan belida. Selain sebagai ikan konsumsi, ikan belida juga dimanfaatkan sebagai ikan hias oleh banyak hobiis ikan hias.
Namun sayangnya, ikan belida sudah termasuk ikan yang terancam punah karena pemanfaatannya melebihi batas kemampuan reproduksinya yang menyebabkan populasinya menurun secara drastis. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia menetapkan ikan belida sebagai jenis ikan yang dilindungi undang-undang melalui Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999. Pada saat ini populasi ikan belida di habitat aslinya di Palembang dan beberapa wilayah di Kalimantan mengalami penurunan secara nyata sehingga masyarakat banyak yang mengeluh.
Secara taksonomi belida termasuk dalam suku Notoperidae yang termasuk dalam kelompok ikan primitif atau purba. Ikan belida memiliki bentuk tubuh yang pipih menyerupai pisau. Ikan ini mempunyai sirip dubur yang sangat panjang berawal tepat di belakang sirip perut dan menyatu dengan sirip ekor, permukaan tubuhnya bersisik kecil. Di dunia terdapat 4 marga ikan belida, tetapi di Indonesia hanya ada 2 marga yang terkenal, yaitu Chitala dan Notopterus.

Ikan belida marga Chitala

Sumber: Haryono (2008)

Ikan belida marga Notopterus

Sumber: Haryono (2008)

Ikan belida biasanya memakan udang kecil, serangga air, dan ikan di perairan tempat hidupnya. Ikan belida biasanya ditemukan di habitat perairan sungai, danau, dan paparan banjir dengan arus yang lambat dan tenang, terutama di perairan dimana banyak terdapat vegetasi untuk bersembunyi. Ikan belida biasanya berkembang biak di ranting, daun atau vegetasi yang ada di sekitarnya. Ikan jantan berjuang mulai dari pembuatan sarang dari bahan ranting dan daun, dilanjutkan dengan menjaga telur maupun anaknya.
Akhir-akhir ini, ikan belida mendapat tekanan serius akibat aktivitas manusia berupa peningkatan penangkapan, pencemaran, dan berkurangnya luasan ekosistem perairan tersebut. Selain itu, aktivitas penebangan hutan akan menyebabkan hilangnya vegetasi di sekitar sungai yang menjadi sumber makanan bagi ikan dan fauna lainnya. Oleh karena itu, ikan belida sudah mengalami keterancaman sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk menyelamatkan ikan belida dari kepunahan.
Upaya yang bisa dilakukan untuk konservasi ikan belida salah satunya adalah penetapan kawasan suaka perikanan untuk melindungi proses reproduksi ikan belida. Selain itu, domestikasi ikan belida juga bisa dilakukan dengan pemeliharaan anakan maupun calon indukan di luar habitatnya, kemudian bisa dilanjutkan dengan proses restocking, yaitu penebaran anakan ikan belida kembali ke habitat asalnya. Akhirnya perlu juga adanya penyuluhan kepada masyarakat untuk menumbuhkan atau membangkitkan kembali kearifan lokal masyarakat setempat dengan melestarikan jenis ikan langka dan habitatnya.
Daftar Pustaka
Haryono. 2008. Potensi ikan belida dan upaya konservasinya. Fauna Indonesia. 8(2): 5-8

About Author
Naufal Ibrahim P

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2016-01-21
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *