Dugong (Dugong dugon) dari ordo Sirenia, merupakan mamalia herbivora akuatik berukuran besar yang masih dijumpai hidup di dunia. Sebelum dilakukan penlitian yang mendalam, para ilmuan menganggap bahwa dugong masih satu genus dengan Manatee (Trichechus spp.). Ternyata kedua hewan yang berbeda baik secara fisik maupun habitat.
Perbedaan yang mudah dilihat salahsatunya adalah bentuk ekor dugong yang berbentuk"V', sedangkan manatee ekornya berbentuk membulat. Hewan langka yang masuk dalam daftar Appendix 1 di CITES ini banyak tersebar di pantai Indonesia. Salah satu habitat dugong di Indonesia adalah Taman Nasional Laut Cendrawasih di Papua, tempat ini adalah taman laut terluas di Asia Tenggara.
Dugong di dasar perairan.
(Sumber: Dugong Status Reports and Action Plans for Countries and Territories - UNEP/DEWA/RS.02-1)
Perbedaan bentuk dugong dan manatee.
(Sumber: Oseana, Volume IX, Nomor 3 : 88 - 94, 1984)
Pada 1970-an, populasi dugong di Indonesia diperkirakan sekitar 10.000. Pada tahun 1994, populasi diperkirakan sekitar 1.000. Namun kedua perkiraan populasi tersebut masih berupa tebakan dan tidak bisa dianggap sebagai bukti penurunan pada periode tersebut. Kelestarian dugong di Indonesia masih terancam oleh degradasi dan hilangnya habitat, aktifitas manusia seperti perburuan, digunakan untuk keperluan masyarakat lokal, serta terkena efek samping aktifitas penangkapan ikan (pukat harimau, pengeboman, dan sianida).
Referensi:
Kinarti A. Soegiarto dan A. Soegiarto. Oseana, Volume IX, Nomor 3 : 88 - 94, 1984. BEBERAPA CATATAN MENGENAI MANATEE
http://www.iucnredlist.org/details/6909/0
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait