Biota Akuatik Bernama Unik Ikan Ayam-Ayam, Ikan atau Ayam ?

Biota Akuatik Bernama Unik Ikan Ayam-Ayam, Ikan atau Ayam ?
6 Agustus 2021
8829

Ikan ayam-ayam, apakah terdengar asing atau bingung ini ikan atau ayam ?

Tentu saja ini ikan, hanya saja namanya ayam-ayam sehingga jadilah ikan ayam-ayam. Ikan ini juga dikenal dengan ikan etong atau ikan togek. Sebenarnya tidak ada alasan ilmiah khusus mengapa ikan tersebut diberi nama unik seperti itu. Hanya saja, rasa daging ikan tersebut seperti daging ayam sehingga disebutlah ikan ayam-ayam (Jaziri et al. 2019). Alasan yang logis dan unik pula ternyata.

 

Ditinjau dari sisi ilmiah, ikan ini bernama latin Abalistes stellaris  (Bloch and Schneider 1801) dan masuk dalam kelas Actinopterygii, ordo Tetraodontiformes, famili Balistidae. Ikan ini terdistribusi dari perairan Indonesia hingga Pasifik Barat, Laut Merah, Afrika Timur hingga Asia Tenggara, bahkan mencapai Atlantik Timur (Zubaidy 2011). Dikutip dari fishbase, secara ekologi ikan ini habitatnya berada di terumbu karang atau berpasir karena ikan ini termasuk ikan demersal (ikan yang hidup di dasar perairan). Ikan ini biasanya memakan kelompok biota bentik dan berkembang biak dengan cara ovipar.

 

Meskipun ikan ini tidak setenar ikan laut yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat seperti ikan tongkol, tuna, atau cakalang, tetapi ikan ini juga memiliki nilai ekonomis tinggi. Hal tersebut dikarenakan ikan ini mempunyai gizi yang tinggi, yakni mengandung protein sekitar 20 gram dalam 100 gram bobot ikan, lemak 1 gram, dan kolesterol sebesar 50 mg (Fitriani 2019). Namun, apabila dilihat secara fisik ikan ayam-ayam ini memang tampak kurang menarik dan permukaan tubuhnya tertutupi oleh sisik yang sangat keras sehingga butuh upaya lebih jika ingin dikonsumsi.

 

Karakteristiknya yang keras mengakibatkan kulit ikan ayam-ayam ini hanya dianggap sebagai limbah. Di balik sisik kerasnya tersebut, ternyata menyimpan manfaat besar. Kulit ikan ayam-ayam ini dapat dimanfaatkan menjadi aksesoris atau bahan kombinasi pada produk kulit (Sari dan Arief 2018). Bahkan, limbah kulit ikan tersebut dapat dimanfaatkan menjadi gelatin halal. Gelatin merupakan bahan tambahan penting dalam produk di industri pangan, kesehatan ataupun farmasi (Jaziri et al. 2019). Hal ini memberikan peluang bahwa ikan ayam-ayam tidak hanya bernilai ekonomis dari dagingnya, tetapi kulitnya juga memiliki manfaat besar sebagai suplai gelatin untuk bahan produk-produk.

 

 

 

Referensi

Fishbase. Abalistes stellaris  (Bloch and Schneider 1801). https://www.fishbase.se/summary/

Abalistes-stellaris [diunduh 06 Agustus 2021].

Fitriani AN. 2019. Proses pembekuan ikan jacket (Abalistes stellaris) dengan metode air blast freezing (ABF) di PT Enam Delapan Sembilan, Lamongan [skripsi]. Surabaya(ID): Universitas Airlangga.

Jaziri AA, Muyasyaroh H, Firdaus M. 2019. Karakteristik gelatin kulit ikan ayam-ayam (Abalistes stellaris) dengan pra-perlakuan konsentrasi asam sitrat. Journal of Fisheries and Marine Research. 3(2): 183-193.

Sari GP, Arief DR. 2018. Pelatihan pembuatan souvenir produk kulit dalam pemanfaatan limbah kulit ikan ayam-ayam (Abalistes stellaris) sebagai bahan kombinasi. Seminar Nasional Inovasi dan Aplikasi Teknologi di Industri 2018. Terbit 3 Februari 2018, hal 386-390.

Zubaidy ABA. 2011. Hypocreadium cavum (Digenea: Lepocreadiidae: Hypocreadium) in Marine Fishes, Abalistes stellaris (Balistidae) from the Red Sea, Coast of Yemen. Marine Science. 22(1): 3-13.

Tentang Penulis
Lia Sutiani
Manajemen Sumberdaya Perairan

Tinggalkan Balasan

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2021-08-08
Difference:

Tinggalkan Balasan