Bekantan

Bekantan
20 June 2014
2100
[wp_ulike button_type=”text” wrapper_class=”like-front”]

Penampilan yang nyentrik dan eye catching membuat bekantan (Nasalis larvatus Wrumb.) mudah dikenali dan diingat. Para peneliti mengelompokkannya sebagai odd nose leaf monkey, yaitu monyet pemakan daun yang berhidung aneh. Hidungnya yang besar pada jantan dewasamembuat penampilannya berbeda dengan sekitar 55 jenis primata lainnya yang ada di Indonesia.

Hidung bekantan dapat diidentikkan dengan terompet, sehingga dapat membuat suara bekantan jantan menjadi keras. Suara tersebut sangat berguna untuk memperingatkan anggota kelompoknya saat terjadi bahaya atau ada ancaman.

Satwa yang pandai berenang ini merupakan satwa endemik pulau Borneo. Penyebarannya meliputi tiga Negara, yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunai Darusalam. Di Indonesia sendiri meliputi seluruh provinsi yang ada di Kalimantan dan beberapa pulau kecil yang di sekitarnya.

Ancaman terbesar terhadap kelestarian bekantan adalah semakin berkurangnya habitat. Habitatnya yang sebagian besar berada di daerah mangrove dan hutan tepi sungai sangat rentan untuk mengalami konversi menjadi areal tambak, permukiman dan kebun. Terkait dengan ancaman tersebut, pada tahun 2000, IUCN menaikkan status konservasi primata arboreal (aktif di atas pohon) ini dari Vulnerable menjadi Endangered. Perlindungan juga dilakukan oleh pemerintah Negara Indonesia dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

About Author
Tri Atmoko

Leave a Reply

Related
Article
No items found
2014-06-20
Difference:

Leave a Reply