Bandotan | Ageratum conyzoides L.

Flora
Bandotan | Ageratum conyzoides L.
27 April 2016
7957

 Bandotan | Ageratum conyzoides L.

 

Bandotan (Ageratum conyzoides) adalah sejenis gulma pertanian anggota Familia Asteraceae. Terna semusim ini berasal dari Brazil, akan tetapi telah lama masuk dan meliar di wilayah Indonesia. Disebut juga sebagai babandotan atau babadotan (Sunda); wedusan (Jawa); dus-bedusan (Madura); tumbuhan ini mendapatkan namanya karena bau yang dikeluarkannya menyerupai bau kambing.

Terna berbau keras, berbatang tegak atau berbaring, berakar pada bagian yang menyentuh tanah, batang gilig dan berambut jarang, sering bercabang-cabang, dengan satu atau banyak kuntum bunga majemuk yang terletak di ujung, tinggi hingga 120 cm. Daun-daun bertangkai, 0,5–5 cm, terletak berseling atau berhadapan, terutama yang letaknya di bagian bawah. Helaian daun bundar telur hingga menyerupai belah ketupat 2–10 × 0,5–5 cm; dengan pangkal agak-agak seperti jantung, membulat atau meruncing; dan ujung tumpul atau meruncing; bertepi beringgit atau bergerigi; kedua permukaannya berambut panjang, dengan kelenjar di sisi bawah. Bunga-bunga dengan kelamin yang sama berkumpul dalam bongkol rata-atas, yang selanjutnya (3 bongkol atau lebih) terkumpul dalam malai rata terminal. Bongkol 6–8 mm panjangnya, berisi 60–70 individu bunga, di ujung tangkai yang berambut, dengan 2–3 lingkaran daun pembalut yang lonjong seperti sudip yang meruncing. Mahkota dengan tabung sempit, putih atau ungu. Buah kurung (achenium) bersegi-5, panjang lk. 2 mm; berambut sisik 5, putih.

 

Klasifikasi Tanaman Bandotan | Ageratum conyzoides L.

             Kingdom: Plantae 
                      Ordo: Asterales
                             Familia: Asteraceae
                                 Genus: Ageratum
                                     Spesies: Ageratum conyzoides L.

 

Manfaat daun bandotan sebagai obat tidak terlepas dari kandungan zat dan senyawa penting didalamnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, tanaman yang memiliki bau yang khas ini mengandung beberapa senyawa penting, diantaranya: asam amino, oraganacid, pectic substance, minya asiri kumarin, ageratochromene, friedelin, ß-sitosterol, stigmasterol, tannin, sulfur, dan potassium chloride. Akar bandotan mengandung minyak atsiri, alkaloid, dan kumarin. Dengan kandungan kimia didalamnya tersebut, bandotan terutama bagian daunnya bisa kita manfaatkan untuk mengatasi berbagai gangguan pada tubuh, baik yang disebabkan oleh penyakit ataupun masalah lainnya. berikut beberapa manfaat tanaman bandotan dalam dunia pengobatan dan cara meramunya.
  1. Sebagai obat herbal untuk bisul dan borok
  2. Mengatasi rhematik, dan bengkak akibat keseleo.
  3. Mengatasi peradangan pada telinga.
  4. Menghentikan pendarahan pada bagian kulit yang luka.
  5. Mengobati sariawan, dan pendarahan pada rahim.
  6. Sebagai obat herbal tumor pada rahim.
  7. Mengatasi sakit pada tenggorokan akibat radang.
  8. Mengobati penyakit malaria dan flu.
  9. Mengatasi perut kembung, mulas, dan muntah.
Selain untuk pengobatan, bandotan bisa juga anda gunakan sebagai bahan perawatan alami untuk rambut. Ramuan dari bandotan ini bisa menjadikan rambut anda menjadi lebih sehat, hitam, tidak rontok dan indah. Berikut cara pembuatan ramuannya dan juga cara penggunaannya. Siapkan bagian daun dan juga batang bandotan yang masih segar secukupnya. Cuci bersih, lalu tumbuk sampai halus. Oleskan pada bagian kulit kepala dan rambut secara merata. Tutup kepala dengan kain selama 2-3 jam. Kemudian bilas sampai bersih.
 

Sumber :

  • https://www.hort.purdue.edu/newcrop/proceedings1999/v4-469.html
  • Achola, K.J., R.W. Munenge, and A.M. Mwaura. 1994. Pharmacological properties of root and aerial parts extracts of Ageratum conyzoides on isolated ileum and heart. Fitoterapia 65:322–325.
  • Almagboul, A.Z, A.A. Farroq, and B.R. Tyagi. 1985. Antimicrobial activity of certain sudanese plants used in folkloric medicine: Screening for antibacterial activity, part II. Fitoterapia 56:103–109.
  • Baker, H.G. 1965. Characteristics and modes of origin of weeds. Academic Press, New York.
  • Bioka, D., F.F. Banyikwa, and M.A. Choudhuri. 1993. Analgesic effects of a crude extract ofAgeratum conyzoides in the rat. Acta Hort. 332:171–176.
  • Borthakur, N. and A.K.S. Baruah. 1987. Search for precocenes in Ageratum conyzoides Linn. of North-East India. J. Indian Chem. Soc. 64:580–581.
  • Brasil, Ministério da Saúde, Central de Medicamentos. 1989. Ageratum conyzoides. In: Programa de pesquisas de plantas medicinais: Primeiros resultados. Brasília.
  • Correa Jr, C., L.C. Ming, and M.C. Scheffer. 1991. Cultivo de plantas medicinais, condimentares e aromáticas. Emater-PR, Curitiba.
  • http://keys.lucidcentral.org/keys/v3/eafrinet/weeds/key/weeds/Media/Html/Ageratum_conyzoides_%28Billygoat_Weed%29.htm
  • http://www.rain-tree.com/ageratum.htm
 
Tentang Penulis
arif rudiyanto

Tinggalkan Balasan

2016-05-09
Difference:

Tinggalkan Balasan