Azolla Fitoremediasi

Flora
Azolla Fitoremediasi
5 June 2016
2063

Azolla memilki adaptasi yang tinggi pada konsentrasi Timbal yang cukup tinggi. Hal ini dilaporkan oleh Juhaeti dan Syarief (2003), bahwa pertumbuhan azolla pada kosentrasi Timbal 50 ppm lebih baik dibandingkan pada Timbal 0 ppm, dimana azolla menyerap Timbal pada Daun 5.5 ppm dan pada akar 18.2 ppm. Azolla yang di biakkan pada air tailing justru mampu menyerap Timbal pada daun hingga 94 ppm dan pada air PAM hanya 22 ppm.

Mekanisme tubuh Azolla dalam mereduksi keracunan logam berat melalui proses fitoakumulasi meliputi : (1) Phytoacumulation, yaitu proses tumbuhan menarik zat kontaminan dari media sehingga berakumulasi di sekitar akar tumbuhan, (2) Rhizofiltration, yaitu proses adsorpsi atau pengendapan zat kontaminan oleh akar untuk menempel pada akar, (3) Phytostabilization, yaitu penempelan zat-zat kontaminan tertentu pada akar yang tidak mungkin terserap ke dalam batang tumbuhan. Zat-zat tersebut menempel erat (stabil) pada akar sehingga tidak akan terbawa oleh aliran air dalam media, (4) Rhyzodegradation, yaitu penguraian zat-zat kontaminan oleh aktivitas mikroba yang berada disekitar akar tumbuhan, (5) Phytodegradation (phytotransformation), yaitu proses yang dilakukan tumbuhan untuk menguraikan zat kontaminan yang mempunyai rantai molekul yang kompleks menjadi bahan yang tidak berbahaya dengan dengan susunan molekul yang lebih sederhana yang dapat berguna bagi pertumbuhan tumbuhan itu sendiri. Proses ini dapat berlangsung pada daun, batang, akar atau di luar sekitar akar dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh tumbuhan itu sendiri. Beberapa tumbuhan mengeluarkan enzim berupa bahan kimia yang mempercepat proses degradasi dan (6) Phytovolatization, yaitu proses menarik dan transpirasi zat kontaminan oleh tumbuhan dalam bentuk yang telah menjadi larutan terurai sebagai bahan yang tidak berbahaya lagi untuk selanjutnya di uapkan ke atmosfir.

 

About Author
Koko Tampubolon, S.P.

Leave a Reply

2016-06-24
Difference:

Leave a Reply