ID
EN
Gajah mengingatkan kita pada hidung yang panjang dan badan yang besar. Bentuk tubuh gajah yang seperti sekarang itu karena telah mengalami adaptasi dan evolusi agar tetap dapat hidup. Badan gajah yang besar dapat melindunginya dari serangan hewan buas pemakan daging seperti harimau.
Akan tetapi kini populasi jenis gajah semakin berkurang. Bahkan gajah asia termasuk gajah sumatera telah terancam punah. Gajah sumatera ternyata berbeda dengan gajah afrika. Gajah sumatra termasuk dalam genus Elephas, sedangkan gajah afrika termasuk dalam genus Loxodonta.
Spesies gajah yang hidup di sumatera memiliki nama ilmiah Elephas maximus sumatranus. Sedangkan spesies gajah yang hidup di benua afrika adalah spesies Loxodonta africana dan Loxodonta cyclotis.
Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus). ANTARA/Irwansyah Putra
Gajah sumatera memiliki tinggi badan 2,5-3 meter, sedangkan gajah afrika bisa mencapai 3,5 meter. Gajah sumatera berat badannya 4-5 ton, sedangkan gajah afrika berat badannya 5,8 hingga 7,5 ton. Perbedaan yang mudah dilihat adalah bentuk dua tonjolan di bagian atas kepala gajah sumatera, berbeda dengan gajah afrika yang tidak memiliki dua tonjolan atau rata.
Ciri fisik lainnya gajah afrika memiliki telinga yang agak kotak dan lebih besar dari gajah asia. Gajah sumatera (asia) bentuk telinganya agak segitiga dan lebih kecil dibanding gajah afrika. Gajah afrika memiliki gading yang panjang baik yang jantan maupun yang betina. Sedangkan gajah sumatera yang betina gadingnya kelihatan lebih pendek.
Ujung belalai gajah afrika memiliki tonjolan/juluran di atas dan di bawah, sedangkan gajah asia hanya di atas saja. Uniknya telinga gajah afrika membentuk seperti peta afrika, dan telinga gajah asia seperti peta India.
Sumber:
www.iucnredlist.org
http://www.awf.org/wildlife-conservation/elephant
Tinggalkan Balasan
Terkait
