






Kebutuhan manusia yang tak ada habisnya memaksa alam untuk memberikan semua sumber daya yang dimilikinya. Banyak orang yang tidak sadar bahwa apa yang mereka ambil dari alam memiliki batas. Apalagi jika hanya mengambil tanpa adanya budidaya atau pengelolaan berkelanjutan, seperti perburuan hewan liar yang didominasi jenis mamalia ini. Daging hewan buruan yang awalnya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari telah berubah menjadi barang komersil karena meningkatnya populasi manusia. Munculnya kendaraan bermotor juga membuat perburuan semakin efisien dan mudah.
Seiring penurunan populasi hewan liar di luar daerah terlindung karena diburu untuk dagingnya, di dalam kawasan taman nasional dan hutan lindung juga diperparah dengan perburuan tanduk atau gading. Konsekuensinya banyak hutan, sabana, stepa, dan gurun menjadi lanskap kosong, tanpa adanya mamalia liar.
Perburuan liar juga memberikan tekanan terhadap ekosistem, dan dampak yang timbul lebih dari sekedar kehilangan spesies yang diburu tetapi perubahan fungsi dan struktur lingkungan di sekitar habitat mereka. Pada beberapa kasus, mamalia telah mati secara ekologis karena interaksi dengan ekosistem hampir tidak ada. Bukti yang bermunculan menunjukkan bahwa fungsi ekologis tidak dapat selalu digantikan, terutama untuk mamalia besar. Sehingga kehilangan jenis mamalia tertentu mengarahkan kepada hilangnya interaksi ekologi dan perubahan ekosistem secara cepat bahkan permanen.
Mamalia besar membantu persebaran benih dan menjaga benih tanaman yang persebarannya luas dalam jumlah terkendali. Kepunahan mamalia ini akan menimbulkan perubahan luas pada regenerasi, komposisi, dan struktur hutan dan membuat predasi benih (invasi tanaman) sehingga populasi hewan pengerat meningkat. Tentu melimpahnya populasi hewan pengerat seperti tikus bukan kondisi yang disenangi manusia, ini menunjukkan bahwa keberadaan mamalia besar juga bermanfaat bagi manusia. Saat ini hanya perubahan secara berani yang bisa mengurangi kemungkinan terdekat kepunahan mamalia darat secara fungsi dan populasi.
Sumber :
RippleWJ et al. 2016. Bushmeat Hunting and Extinction Risk to The World’s Mammals. R. Soc. open sci. 3: 160498. http://dx.doi.org/10.1098/rsos.160498

Leave a Reply
Terkait