Air dan Lingkungan Sahabat Kita

Kelautan
Air dan Lingkungan Sahabat Kita
30 Maret 2020
790

Air dapat bergerak dan berpindah tempat dengan cara mengalir. Air yang mengalir selalu mencari tempat yang lebih rendah. Di daerah dataran rendah, aliran air cenderung tenang. Di daerah pegunungan, arus air lebih deras karena keadaan alamnya dan air di daerah pegunungan pun bersih dan jernih. Pada waktu hujan turun, arus air sungai semakin deras karena volumenya bertambah. Aliran air atau arus air ini memiliki tenaga yang besar. Tenaga tersebut dapat dimanfaatkan untuk kehidupan, tetapi jika aliran air tidak terkendali akan sangat merugikan.

Air sebagai sumber kehidupan sangat memegang peranan penting dalam hidup kita. Dengan air kita mendapatkan energi untuk memulai aktivitas, dengan air juga kita mulai melangsungkan kegiatan sehari-hari kita, untuk mandi kita membutuhkan air, untuk mencuci baju kita membutuhkan air. Kita akan kehausan dan tidak bisa menjalankan kegiatan sehari-hari kita. Akhir-akhir ini banyak sekali air yang kualitasnya tidak lagi bersih terutama di wilayah perkotaan. Manusia tidak lagi peduli dengan kondisi air di bumi yang tidak seimbang. Semakin banyak manusia yang merusak ekosistem hutan seperti, menebangi pohon, mendirikan pabrik-pabrik yang asapnya mencemari udara dan limbahnya mencemari air.

Manusia normal umumnya membutuhkan air untuk minum rata-rata dua hingga tiga liter air per hari. Tak bisa dibayangkan bagaimana kita bisa bertahan hidup tanpa asupan air dalam beberapa hari. Berbeda dengan makanan, kita bahkan bisa hidup sampai beberapa minggu jika hanya mengkonsumsi air saja, itu artinya air merupakan kebutuhan paling penting dalam menopang kehidupan. Tak hanya manusia, lingkungan yang bersih dan ideal juga ditentukan oleh ketersediaan air yang layak, sebab tumbuh-tumbuhan dan tanaman juga memerlukan air sebagai sarana penting kesuburannya. Tanpa air, lingkungan terlihat kering, tidak sehat dan umumnya lebih banyak diisi oleh polusi dan debu kotor.

Jika ditarik pada pemenuhan kebutuhan yang lebih luas, perkebunan dan pertanian merupakan sektor yang paling banyak membutuhkan air. Tak dapat dipungkiri, hampir semua aktivitas pertanian membutuhkan air.  Oleh karena itu, ketersediaan air yang minim akan berpengaruh terhadap sektor ini, yang pada gilirannya mengancam aspek ketahanan pangan. Di lain hal, air juga sangat dibutuhkan dalam memproduksi berbagai jenis energi, mulai dari produksi minyak dan gas, penambangan batu bara hingga pembangkit tenaga listrik. Hal inilah yang kemudian menjadikan kita akan lebih mengagendakan pemberdayaan air bersih dan memadai agar menjamin pemasokan energi masa depan. Di mana antara keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan dapat mencapai taraf yang layak dan ideal.

Pencemaran air terdiri dari bermacam-macam jenis, dan pengaruhnya terhadap lingkungan serta makhluk hidup juga bermacam-macam. Jenis pencemaran air yang walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat di-perbarui, tetapi air akan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia. Air banyak digunakan oleh manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat tercemar. Menurut tujuan penggunaannya, kriterianya berbeda-beda. Air yang sangat kotor untuk diminum mungkin cukup bersih untuk mencuci, untuk pembangkit tenaga listrik, untuk pendingin mesin dan sebagainya. Air yang terlalu kotor untuk berenang ternyata cukup baik untuk bersampan maupun memancing ikan dan sebagainya.

Yang paling memprihatinkan lagi adalah, keberadaan sumber-sumber air bersih yang semakin langka akibat kian meningkatnya pencemaran. Pencemaran ini pada dasarnya adalah dampak dari banyaknya sektor industri yang kurang memperhatikan lingkungan. Air yang kiranya dapat menjadi penghubung kebersihan dan idealnya suatu lingkungan justru dihancurkan oleh sektor industri yang mengeksploitasi alam secara semena-mena.

Perilaku masyarakat kita yang paling menonjol dan banyak mempengaruhi kondisi air bersih yang memperihatinkan adalah tindakan membuang sampah sembarangan, kita sering melihat masyarakat begitu mudahnya membuang sampah, baik di sungai maupun jalan raya. Perlu sosialisasi secara berkesinambungan untuk meningkatkan keasadaran, bahwa membuang sampah sembarangan memberikan dampak negatif terhadap air bersih yang kita konsumsi.

Perilaku buang sampah banyak disebabkan berbagai faktor, seperti 1) Sistem kepercayaan masyarakat terhadap perilaku membuang sampahh. Kemungkinan di dalam pikiran alam bawah sadar, masyarakat menganggap bahwa membuang sampah sembarangan ini bukan sesuatu hal yang salah dan wajar untuk dilakukan. 2) Norma dari lingkungan sekitar seperti keluarga, tetangga, sekolah, lingkungan kampus, atau bahkan di tempat-tempat pekerjaan. Pengaruh lingkungan merupakan suatu faktor besar di dalam munculnya suatu perilaku, dan 3) Perceived behavior control. Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa lebih mudah untuk dilakukannya karena tersedianya sumber daya.

Kita perlu menyadari bahwa dengan membuang sampah sembarangan secara kontinu akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan kita yang ditimbulkan dari rusaknya lingkungan seperti cairan dari rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Selanjutnya, berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap. Hal ini mengakibakan berubahnya ekosistem perairan biologis. Jika air sungai, selokan atau laut tersebut tanpa sadar kita konsumsi, maka dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti 1) Penyakit DBD, diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum, 2) Penyakit jamurdapat juga menyebar (jamur kulit), dan 3) Menjadi sampah beracun, jika telah terkontaminasi oleh raksa yang berasal dari sampah yang memperoduksi baterai dan akumulator.

Sikap membuang sampah sembarangan bukan hanya dilakukan oleh masyarakat, tetapi sering dilakukan juga oleh perusahaan sekala besar. Dampaknya terhadap kelangsungan air pun sungguh luar biasa. Pemerintah pun perlu turun tangan untuk memberikan sanksi erhadap pelanggaran lingkugan tersebut. Banyak tindakan yang perlu dilakukan baik oleh masyrakat maupun perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidup air, seperti menekan konsumsi plastik. Perlu diketahui, bahwa sampah plastik tidak mampu diurai selama sepuluh tahun. Kondisi ini akan mempengaruhi kualitas air yang ada. Untuk mengurangi konsumsi sampah plastik, maka perlu adanya tindakan/ prinsip reduksi bersih yang diterapkan dalam keseharian seperti menerapkan prisip 4R, yaitu (Reduce, Reuse, Recycle dan Replace), yaitu: 1) Belanja jangan boros, perhitungkan keperlua dengan cermat, 2) Bawalah keranjang belanja yang dipakai berulang kali sehingga mengurangi sampah plastik, 3) Upayakan daun sebagai pembungkus karena sampah daun hancur di tanah, 4) Jangan memasukan sampah kedalam got sungai atau laut, dan 5) Sampah dapur dan dedaunan untuk kompos, kertas untuk daur ulang, kaleng untuk pot.

Lingkungan hidup merupakan bagian dari bumi yang mencakup mahluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan dan benda lainnya seperti air, tanah udara ataupun sumber energi yang ada di dalamnya dan menjadi satu. Lingkungan hidup yang baik dapat tercipta bila terjadi keseimbangan antara mahluk hidup satu dengan yang lainnya serta terhadap benda lain (air, tanah, udara dan sumber energi).

Faktor perkembangan teknologi telah menimbulkan berbagai masalah global, antara lain pemanasan bumi karena dampak rumah kaca yang timbul dari peningkatan gas di atmosfer. Berbagai gas di atmosfer ini berpotensi menimbulkan hujan asam yang menurunkan pH air hujan dari rata-rata, karena penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) yang menipiskan lapisan ozon sehingga lapisan ozon tidak mungkin mengurangi tembusnya sinar ultraviolet B yang merupakan masalah di Bumi, termasuk kesehatan manusia. Di permukaan Bumi juga terjadi pencemaran oleh limbah bahan beracun dan berbahaya.

Menipisnya lapisan ozon di atmosfer bumi juga menjadi alasan bagi perubahan iklim. Perubahan iklim yang terjadi  ukan tanpa alasan dan tdak terjadi begitu saja secara tiba-tiba. Perubahan ini terjadi karena faktor-faktor penyebabnya, baik itu karena fenomena alam maupun karena tingkah laku manusia. Beberapa penyebab perubahan iklin antara lain seperti aktivitas penebangan liar yang dilakukan oleh manusia, terjadinya pemanasan global, efek rumah kaca, terjadinya badai El Nino (fenomena memanasnya suhu air laut pasifik timur, identik dengan kemarau panjang/kekeringan) dan El Nina (fenomena mendinginya permukaan air laut pasifik timur, udentik dengan curah hujan tinggi/banjir besar) di lautan. Sehingga pencemaran air yang sudah dibahas sebelumnya di atas juga menjadi salah satu faktor perubahan iklim.

Pada saat ini, pencemaran berlangsung dimana-mana dengan laju begitu cepat, yang tidak pernah terjadi sebelumnya. kecenderungan pencemaran mengarah kepada dua hal yaitu, pembuangan senyawa kimia tertentu yang makin meningkat terutama akibat kegiatan industri dan transportasi. Yang lainnya akibat penggunaan berbagai produk bioksida dan bahan-bahan berbahaya aktivitas manusia. Beban pencemaran dalam lingkungan air sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia yang kadang kala sangat berbahaya dan beracun meskipun dalam konsentrasi yang masih rendah seperti bahan pencemar logam-logam berat.

Pencemaran lingkungan sudah terjadi pula di lingkungan udara dan tanah dengan segala dampak yang ditimbulkannya. Penyebab pencemaran ini selain disebabkan oleh aktivitas manusia juga dapat ditimbulkan oleh kegiatan alami, seperti kebakaran hutan karena kemarau panjang, letusan gunung berapi dan sebagainya.

Tanah merupakan bagian penting dalam menunnjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi. Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan taman alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena, 1) Kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, 2) Penggunaan pestisida, 3) Masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, 4) Kecelakaan kendaraan pengangkut minnyak, zat kimia, atau limbah, 5) Air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah inndustri yang lansung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.

Pencemaraan udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat idustri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kamtor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan. Sementara itu pencemaran di luar ruangan berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup.

Hutan sebagai penyedia air bagi kehidupan, hal ini  dikarenakan hutan adalah tempat bertumbuhnya berjuta tanaman. Berdasarkan hal ini juga hutan dikenal dengan istilah cagar alam. Manfaat hutan diantaranya adalah memberikan manfaat tidak lansung bagi kehidupan dengan menyediakan oksigen yang berguna bagi pernapasan makhluk hidup. Hutan juga merupakan pengatur suhu lingkungan. Sinar matahari yang langsung memancar ke permukaan bumi sebagian diserap oleh tumbuhan, sehingga lingkunan tidak langsung dan cepat menjadi panas, hutan pun mempengaruhi kesuburan tanah. Dengan kondisi hutan yang baik membuat tanah menjadi subur.

Kerugian apabila dilakukan penebangan hutan diantaranya, 1) Menurunnya kesuburan tanah merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari adanya kerusakan hutan, dimana tanah tidak lagi memiliki humus dan kandungan yang dapat menyuburkan tanah. Kondisi maupun kualitas tanah pun dapat berkurang. 2) Menurunnya ketersediaan air tentunya memiliki dampak yang cukup besar terhadap kelangsunngan hidup hewan atau manusia, dan hal tersebut juga akan mengakibatkan kekeringan yang berpanjang. Dengan kekeringan yang berpanjang dapat juga mempengaruhi keadaan suhu yang ada di permukaan bumi. 3) Banjir merupakan salah satu dampak yang diakibatkan oleh rusaknnya hutan, kemampuan hutan sebagai pengaturan tanah air tidak lagi berfungsi, hal ini diakibatkan oleh adanya penebangan hutan scara berlebihan sehingga hutan menjadi gundul. Kegiatan penebangan hutan yang berlebihan merupakan salah satu dari kegiatan merusak lingkungan. Dari kerugian-kerugian di atas pada akhirnya manusialah yang akan merasakan kerugian yang besar.

Masalah lingkungan secara nasional tidak jauh beda dengan masalah lingkungan yang sudah dibahas sebelumnya. Masalah lingkungan secara nasional mempunyai persamaan yang jels bila dibandingakan dengan masalah-masalah lingkungan di negara-negara berkembang dalam ruang lingkup nasional. Keadaan dan masalah lingkungan pada tingkat nasional didahului oleh uraian mengenai keadaan dan masalah kependudukan yang secara global merupakan penyebab utama dan munculnya masalah lingkugan tersebut. Masalah kependudukan di Indonesia ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk relatif masig tinggi, penyebaran penduduk belum berimbang, dan mutu kehidupan penduduk secara umum masih perlu ditingkatkan.

Masalah lingkungan nasional (lokal) yang ditimbulkan juga menimbulkan kerusakan pada alam, yaitu: 1) Kerusakan hutan tropis, kerusakan disebabkan penjarahan yang dilakukan secara terang-terangan menyebabkan hutan-hutan rusak parah. Disamping penjarahan kerusakan juga diakibatkan karena kebakaran baik karena faktor alam maupun ulah manusia yang tidak bertanggungjawab. 2) Kerusakan terumbu karang, Terumbu karang adalah suatu tumbuhan dan hewan yang berada di daerah perairan laut dangkal. Kegiatan manusia yang menyebabkan kerusakan terumbu karang antara lain penangkapan udang atau ikan dengan merusak karang, pengambilan karang untuk bangunan, pembersihan karang dari perairan pantai untuk keperluan pariwisata. Dengan rusaknya terumbu karang maka fungsi terumbu karang sebagai penahan gelombang, tempat tinggal banyak organisme, potensi ekonomi dan pariwisata jelas terganggu. 3) Kerusakan hutan bakau, atau lebih dikenal dengan mangrove adalah hutan yang tumbuh sepanjang daerah pantai atau sekitar muara sungai dan sangat dipengaruhi pasang surut air laut. Ekosistem hutan mangrove tumbuh di daerah pantai yang landai dan terlindung. Tempat yang paling ideal untuk pertumbuhan hutan mangrove adalah sekitar muara dan delta sungai yang lebar dan kaya dengan lumpur dan pasir. Kerusakan hutan bakau yang utama adalah alih fungsi hutan bakau tersebut menjadi daerah tambak (Kep. Karimunjawa, Cilacap), daerah pemukiman (Tanah Mas Semarang), perluasan objek wisata atau rekreasi. Belum lagi penebangan hutan bakau sebagai kayu bakar atau bahan bangunan. Polusi minyak juga mengancam juga tumbuhnya hutan bakau.

Kesehatan lingkungan pun harus selalu diperhatikan. Dengan banyaknya lingkunga yang tercemar, manusia harus selalu pega dan sadar akan kesehatan linngkungan. Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri tetapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah "sehat sakit" atau kesehatan tersebut. Ilmu kesehatan masyarakat yang lebih menitikberatkan perhatiarnnya pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian dan penilaian dari semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan ada hubungan atau berhubungan dengan perkembangan fisik, kesehatan ataupun kelangsungan hidup manusia, sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan dapat lebih ditingkatkan.

Usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya. Usaha memperbaiki atau meningkatkan kondisi lingkungan ini dari masa ke masa dan dari masyarakat satu ke masyarakat yang lain bervariasi dan bertingkat-tingkat, dari yang paling sederhana sampai kepada yang paling modern. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah), rumah hewan ternak (kandang) dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya.

Dengan pembahasan diatas mengenai kegunaan air, manfaat air bahkan pencemaran-pencemaran air harus membuat manusia lebih peka lagi pada kerusakan-kerusakan akibat perilakunya. Lingkungan yang indah, bersih, sehat membuat semua makhluk hidup yang ada di muka bumi tenang. Banyaknya kerusakan-kerusakan lingkungan harus membuat manusia lebih sadar lagi apa yang dilakukannya. Air dan lingkunngan yang dapat mempengaruhi perubahan iklim pun harus di perhatikan lagi dalam menjaga ataupun mencegah kerusakannya. Kita seua harus mencintai dan menyayangi bumi kita. #bwkehati #hariairsedunia #bwchallenge

Tentang Penulis
Adinda Putri
Sekolah Vokasi IPB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2020-03-30
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *