13 Bakteri Asam Laktat Antimikroba Aktif Ditemukan Dalam Madu Segar

13 Bakteri Asam Laktat Antimikroba Aktif Ditemukan Dalam Madu Segar
9 September 2014
2866
[wp_ulike button_type=”text” wrapper_class=”like-front”]

Indonesia memiliki biodiversitas spesies lebah madu tertinggi, lima dari sembilan spesies lebah di dunia ada di Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pemanfaatan madu iklim tropis dan banyak sumber pakan sangat mendukung untuk menernakan madu. Disayangkan produksi madu nasional hanya berkisar 1000 ton per tahun masih kurang sekitar 3000 ton lagi untuk mencukupi kebutuhan nasional.

Kata "manis" tidak dapat mewakili mewakili madu secara keseluruhan, karena madu lebih dari sekedar manis. Banyak hal yang menarik dari madu mulai dari proses dibalik pembuatan madu oleh koloni lebah sampai dengan khasiat madu yang bermacam-macam. 

Apis cerana
(sumber foto: Chadizaviary, Verlane. 2010)

 

Madu telah menjadi bahan obat tradisional sejak ribuan tahun yang lalu. Kini fakta dari khasiat madu sudah diketahui oleh para peneliti dari Lund University, Swedia. Mereka telah mengidentifikasi kelompok unik dari 13 bakteri asam laktat yang ditemukan dalam madu segar, dari perut madu lebah. Hal tersebut dipublikasikan dalam jurnal International Wound Journal oleh medicalhelplines.com 8 September 2014.

Bakteri asam laktat yang ditemukan tersebut mampu menghasilkan segudang senyawa antimikroba aktif. Senyawa antimikroba aktif mampu menghambat atau mencegah munculnya bakteri lain yang merugikan. Namun saat madu dijual di toko krakter unik dari madu pun berkurang dan tidak lagi mengandung bakteri asam laktat hidup. Karenanya riset madu untuk keperluan klinis terus dilakukan.

 

 

Referensi:
Tentang Penulis
Admin BW
Biodiversity Warriors

Tinggalkan Balasan

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2020-07-30
Difference:

Tinggalkan Balasan