Sudah ada yang pernah mencicipi tumis pakis? Teksturnya renyah dan sedap bila dimasak pedas atau dikuah santan. Pakis merupakan bakal daun dari jenis paku Diplazium esculentum. Memang ada jenis paku lain yang dikonsumsi, tetapi D. esculentum adalah jenis yang aman dan paling umum dikonsumsi.
Paku D. esculentum adalah spesies asli Indonesia dan tersebar luas di seluruh wilayah. Habitatnya di tanah lembab seperti rawa terbuka, tepian sungai atau ngarai dari ketinggian 0 sampai 2300 m di atas permukaan laut. Meskipun sering dikonsumsi, tidak ada ancaman terhadap jenis ini sehingga aman diambil dari alam.
Pakis mudah ditemukan ketika musim hujan, baik di alam juga pasar tradisional. Ketika memilih pakis, baiknya perhatikan dua hal: pertama ambil yang segar yaitu yang bertekstur liat dan berwarna hijau tua, kedua pastikan bakal daun masih kuncup tergulung, jika daun sudah terbuka rasanya cenderung lebih pahit. Nah setelah pakis dibawa pulang harus segera dimasak atau disimpan di kulkas, sebab dalam semalam akan berubah layu kecoklatan.
Baca juga: Grontol, Jajanan Sedap Mudah Dibuat
Pakis juga memerlukan sedikit pengolahan khusus sebelum dimasak. Awalnya pangkal batang dibuang sekitar 5 cm untuk menyisakan ujung muda yang renyah. Lalu cuci bersihkan dengan air garam, fungsinya untuk hilangkan bulu dan rasa sepat, terakhir rebus sebentar sebelum dimasak agar kandungan asam sikimat hilang. Sebab asam sikimat bisa memicu gangguan pencernaan.
Olahan pakis tidak terbatas lalap atau tumisan saja. Dia juga sedap disantap menjadi cah, balado, bahkan gulai. Pakispun memiliki berbagai nutrisi penting seperti omega-3, omega-6, kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin A dan B.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait