Jadi Seorang Mycologist Ngapain Aja Sih?

Aktivitas, Fungi, Kehutanan
Jadi Seorang Mycologist Ngapain Aja Sih?
11 July 2025
24
0

Halo sobat warriors

Kamu suka biologi?

Hobbi eksplorasi alam seperti hutan atau gunung?

Atau, penasaran dengan makhluk hidup unik yang sering luput dari perhatian?

Emm, sepertinya kamu cocok menjadi seorang "Mycologist"!

Loh, emang iya?

Tentu saja!

Mycologist adalah ilmuwan yang mempelajari jamur (kingdom fungi) baik yang mikroskopik maupun makroskopik.

Jamur lebih dari sekadar bahan makanan seperti jamur tiram, shitake, atau kancing. Mereka adalah bagian penting dari ekosistem. Mereka mengurai kayu mati, menyuburkan tanah bahkan bisa memakan limbah plastik dan logam berat. Di alam, jamur bersimbiosis dengan akar pohon, serangga, dan hewan lainnya. Selain itu, jamur juga dikenal akan kemampuana yang menghasilkan senyawa bioaktif berpotensial, terutama pada bidang kesehatan.  Banyak dari jamur, termasuk jamur liar edible memiliki profile makro maupun mikronutrien yang esensial, seperti kaya akan karbohidrat, serat, protein, vitamin, asam amino, rendah lemak, mengandung zat besi (Fe), magnisium (Mg), kalsium (Ca), potassium (K) hingga seng (Zn).

Menjadi seorang mycologist bisa bekerja di banyak bidang. Di lapangan, mereka menjelajah hutan, mendaki gunung, atau masuk ke gua untuk mengumpulkan spesimen. Bahkan, tak jarang mereka berkontribusi dalam proyek restorasi lingkungan menggunakan jamur untuk membersihkan logam berat, plastik, atau bahan beracun dari tanah dan air.

Sumber : dokumentasi pribadi penulis, 2023

Sumber : dokumentasi pribadi penulis, 2023

Selain itu, seorang mycologist juga dapat bekerja secara eksperimental di laboratorium. Terlepas dari kandungan nutrisinya, banyak jamur yang memiliki aktivivitas farmaseutika seperti sebagai antimikroba, antioksidan, antidiabetes, antiinflamasi hingga anti-aging. Hingga saat ini, masih banyak jenis jamur lokal yang belum memiliki nama ilmiah, apalagi diteliti manfaatnya. Siapa tahu, jamur yang kamu temukan saat eksplorasi hutan bisa jadi kunci pengobatan masa depan!

Seorang mycologist juga dapat berfokus pada konservasi, mendata spesies jamur yang belum pernah ditemukan, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Indonesia sendiri adalah rumah bagi ribuan spesies jamur, tetapi masih sangat sedikit yang diketahui dan diteliti, sehingga membuka peluang untuk berkontribusi dalam pelestarian keanekaragaman hayati, Banyak spesies belum terdokumentasi, dan siapa tahu kamu bisa jadi orang pertama yang menemukannya! Ini adalah peluang emas bagi kamu yang tertarik menjadi mycologist.

Menjadi mycologist juga berarti ikut menyuarakan pentingnya keanekaragaman hayati. Kamu akan belajar tidak hanya mengenali bentuk dan warna jamur, tapi juga memahami perannya dalam jaringan kehidupan. Kamu bisa berkontribusi dalam pendidikan, menulis buku lapangan, membuat konten edukatif, atau bahkan menjadi pembicara di forum ilmiah.

Jamur juga sedang naik daun dalam dunia sains terapan. Inovasi seperti myco-materials (bahan bangunan dari miselium), myco-leather (kulit vegan dari jamur), hingga makanan masa depan berbasis protein jamur, semuanya melibatkan peran para mycologist. Ini adalah bukti bahwa studi tentang jamur bukan hanya menarik secara akademis, tapi juga relevan secara industri dan sosial.

keren bukan???? 😎

Jika kamu ingin menjadi seorang mycologist, bisa dimulai dengan hal-hal sederhana seperti :

✅Mengamati jamur di sekitar rumah atau kampus

✅Mencatat bentuk dan habitatnya, lalu belajar mengenal jenis-jenisnya.

✅Mengikuti workshop atau webinar terakit jamur

✅Gabung komunitas mikologi lokal atau ikut eksplorasi lapangan bersama pecinta jamur

Jadi, tunggu apa lagi?
Mari jelajahi dunia jamur!
Jadilah mycologist, ilmuwan yang dekat dengan alam, dan berkontribusi nyata bagi masa depan!

Karena siapa tahu, jamur kecil yang kamu temukan hari ini... bisa jadi penemuan besar esok hari. 🍄✨

 

Fun With Fungi, Mycologist, Researcher
Tentang Penulis
nurah anggraeni
IPB University

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2025-07-11
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *