KEGIATAN PERSIAPAN MEDIA TANAM
Kegiatan pelestarian lingkungan memerlukan proses yang terencana dan sistematis di mulai dari tahap awal seperti persiapan media tanam hingga kampanye edukasi kepada masyarakat. Salah satu tahapan penting adalah persiapan media tanam, yaitu proses menyiapkan campuran tanah,pupuk organik, dan bahan pendukung lain yang baik itu pertumbuhan bibit. Media tanam yang baik biasanya terdiri dari tanaman humus,kompos, dan sekam bakar yang dicampur secara proporsional untuk memastikan sirkulasi udara, retensi air, dan kandungan hara yang mencukupi.
Gambar persiapan media tanam
KEGIATAN PEMBIBITAN
Tahapan berikutnya adalah pembibitan dengan metode stek batang, yakni teknik memperbanyak tanaman dengan cara menanam potongan batang dari induk yang sehat dan produktif. Stek batang diambil dari tanaman yang memiliki tingkat kesesuaian tinggi terhadap lingkungan lokal. Batang dipotong sepanjang 15–20 cm dengan beberapa ruas. Stek kemudian ditanam ke dalam media tanam yang telah disiapkan dan disimpan di tempat yang teduh namun memiliki sirkulasi udara baik.pada tahap ini dibutuhkan perawatan yang sangat intensif dilakukan seperti penyiraman rutin, perlindungan dari hama, dan pemantauan pertumbuhan tanaman. Dalam beberapa minggu, akar akan mulai tumbuh dan stek akan mulai menunjukkan tunas baru. Proses ini tidak hanya lebih cepat dibandingkan metode generatif (dari biji), tapi juga menjamin kemurnian sifat tanaman
Gambar pembibitan
KEGIATAN CFD
Dalam rangka mensosialisasikan kegiatan lingkungan kepada khalayak yang lebih luas, CFD, menjadi sarana strategis. Kegiatan CFD dimanfaatkan untuk membuka stand edukasi dan lapak baca bagi pengunjung. CFD bukan hanya sebagai ajang rekreasi tetapi juga menjadi media kampanye hijau yang efektif di ruang publik.
Gambar kegiatan CFD
KEGIATAN CITIZEN SCIENCE
Dalam kegiatan Citizen Science ini, khususnya pelajar dan komunitas, diajak mengikuti pelatihan tentang pemeliharaan kupu-kupu, mengenali siklus hidupnya, serta memahami peran penting kupu-kupu sebagai penyerbuk alami. Peserta diperkenalkan dengan berbagai jenis tumbuhan inang, yaitu tanaman tempat kupu-kupu bertelur dan ulat memakan daun sebelum bermetamorfosis. Contohnya, tanaman Capparis sepiaria untuk kupu-kupu jenis Ixias paluensis , atau jeruk nipis dan Calotropis gigantea yang sering digunakan kupu-kupu lokal lainnya. Peserta juga diajak untuk mengamati langsung bagaimana kupu-kupu berinteraksi dengan tumbuhan tersebut di Kalibamba House.
Gambar kegiatan citizen science
KEGIATAN MONITORING BIBIT
Setelah tanaman ditanam, monitoring bibit menjadi langka lanjutan yang sangat penting. Kegiatan ini dilakukan secara berkala untuk menilai tingkat kelangsungan hidup tanaman, pertumbuhannya, serta gangguan hama atau penyakit mungkin terjadi. Hama ulat pada tanaman inang bukan merupakan target konservasi dalam project ini. Monitoring dilakukan mencatat parameter seperti, panjang tunas baru, jumlah daun, serta perubahan warna atau struktur batang.
Gambar monitoring bibit
Hama ulat pada tanaman inang bukan merupakan target konservasi dalam project ini
Gambar hama pada tumbuhan
KEGIATAN KAMPANYE EDUKASI
Sebagai penutup, kampanye edukasi dilaksanakan untuk membangun kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat. Kampanye juga terus digalakkan melalui media sosial dan edukasi secara langsung. Topik edu kasi meliputi pentingnya kupu-kupu sebagai indikator ekosistem sehat, hingga cara menciptakan taman ramah serangga di lingkungan rumah. Materi disampaikan secara menarik agar dapat dipahami oleh berbagai usia.
Gambar kampanye edukasi
Leave a Reply
Terkait
