Meranti termasuk keluarga Dipterocarpaceae. Secara harfiah, Dipterocarpaceae berasal dari kata latin, yaitu di = dua, carpa=carpus=sayap, yang berarti buah bersayap dua. Jenis Dipterocarpus (jenis-jenis Kruing), Cotylelobium dan Anisoptera (jenis-jenis mersawa) umumnya bersayap dua, sedangkan Hopea (jenis-jenis merawan), Parashorea dan Shorea (jenis-jenis meranti, bangkirai dan balau) memiliki sayap bervariasi antara 2-5, namun Vatica (jenis-jenis resak) memiliki sayap yang sangat pendek bahkan tanpa sayap.
Pohon meranti memiliki bentuk batang bulat silindris, dengan tinggi total mencapai 40-50 m. Kulit kayu rata atau beralur dalam atau dangkal, berwarna keabu-abuan sampai coklat. Pada umumnya berbanir tinggi sampai 6-7 m. Nama kayu perdagangan meranti ditentukan dari warna kayu gubalnya, seperti meranti Putih, meranti Kuning dan meranti merah.
Ketika saya berkunjung ke Taman Nasional Gunung Leuser, saya menjumpai begitu banyak pohon ini tumbuh disana. Pohon yang menjulang tinggi ini memiliki harga jual yang tinggi, sehingga pohon ini menjadi favorit. Tapi alangkah baik nya jika pohon ini tetap kita jaga, kita lestarikan.
Sumber : www.arkive.org
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait