Kodok Buduk yang akrab dengan masyarakat
Duttaphrynus melanostictus menjadi salah satu hewan amfibi yang akrab dengan kehidupan manusia. Mereka mampu beradaptasi dalam habitat apapun sehingga populasinya cukup banyak di Indonesia
Duttaphrynus melanostictus menjadi salah satu hewan amfibi yang akrab dengan kehidupan manusia. Mereka mampu beradaptasi dalam habitat apapun sehingga populasinya cukup banyak di Indonesia
Hylobates moloch (Audebert, 1798) merupakan primata yang termasuk kedalam genus Hylobates yang menjadi satwa endemik di pulau Jawa. Owa Jawa hidup arboreal yang menggantungkan hidup sepenuhnya pada hutan yang mereka tempati. Mereka hidup berkelompok dan akan melakukan aktivitas bergelantungan sambil mengeluarkan “nyanyian” merdu yang memberikan kesan natural saat mendengarnya secara langsung. Namun seiring dengan maraknya pembukaan … Hylobates moloch I Owa Jawa
Chalcorana chalconota (Schlegel, 1837) merupakan anggota katak sejati atau ranidae yang terdiri atas beberapa spesies kriptik (Inger et al. 2009). Sering disebut dengan kongkang kolam atau white lipped frog karena terdapat garis putih memanjang di sepanjang mulutnya. Katak ini banyak menghabiskan waktunya di kolam untuk meletakkan banyak telur, menetas, hingga dewasa. Individu jantan dewasa berukuran sampai … Chalcorana chalconota I Kongkang Kolam
Microhyla achatina (Tschudi, 1838) merupakan anggota dari famili microhylidae dengan tubuh kecil dan ramping serta memiliki moncong yang lancip. Individu jantan dewasa berukuran sekitar 20 mm dan betina 25 mm. Katak ini biasa dijumpai pada hutan primer dan sekunder, beberapa kasus ditemukan individu yang melakukan panggilan suara di antara rerumputan atau semak yang basah didekat … Microhyla achatina I Percil Jawa
Phrynoidis asper (Gravenhorst, 1829) lebih sering dikenal dengan nama lokal kodok sungai besar, kodok puru hutan dan kodok batu. Kodok ini berukuran besar dan gagah dengan kulit berbintil kasar. Ukuran jantan mencapai 100 mm dan betina dewasa hingga mencapai 140 mm. Kodok ini berwarna hitam gelap serta bola mata kuning dan menghuni tepian di hutan … Phrynoidis asper I Kodok-buduk Sungai
Orthetrum sabina (Capung Sambar Hijau) Capung ini kerap dijumpai di lingkungan sekitar kita. Baik di pemukiman, taman, atau dekat perairan. Capung ini memiliki corak pada thoraks yang khas yaitu hijau-hitam. Dan bagian abdomennya berwarna hitam-putih berseling.
Capung Orthetrum sabina merupakan salah satu jenis capung predator yang sering terlihat memakan sesama capung lainnya. Video ini memperlihatkan perilaku kanibalisme capung Orthetrum sabina dengan memakan sesama capung lainnya jenis Brachythemis contaminata. Lokasi video berada di Embung Tambakboyo, Sleman. Selain jenis Brachythemis contaminata, capung Orthetrum sabina juga memakan capung lain yang ukurannya lebih kecil darinya
Kupu-kupu ini menyukai tumbuhan inang yang berasal dari suku Fabaceae (Cullen, Psoralea), Loganiaceae (Fagraea), Magnoliaceae (michelia), Rhamnaceae (Ziziphus), dan Rutaceae (Acronychia, Aegle, Atlantia, Chloroxylon, Citrus, Clausena, Flindersia, Fortunella, Glycosmis, Limonia, Microcitrus, micromelum, Murraya, Ruta).
Kupu-kupu ini memiliki persebaran di Indonesia yang mencakup wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, NTB, NTT, Sulawesi, Bali, Banggai, Bawean, Buton, Enggano, Flores, Kabaena, Lombok, Nias, Sula, Sumba, Sumbawa, Timor, Kangean. Jenis ini menyukai tumbuhan inang yang berasal dari suku Urticaceae (Villebrunea, Pipturus, Pouzolzia), dan Euphorbiaceae (Claoxylon).
Tagiades japetus masuk ke dalam famili Hesperiidae. Famili ini memiliki ciri khas antena yang berjarak satu dengan yang lainnya. Spesies ini memiliki tubuh berwarna coklat dengan bagian belakang sayapnya berwarna putih.