Phrynoidis asper – Kodok buduk Sungai
Buduk Sungai merupakan kodok yang memiliki tubuh besar, dengan bintil kasar di permukaan kulitnya. Kodok ini umum dijumpai di sekitar Sungai atau Perkebunan, sering juga ditemukan di sekitar pemukiman manusia.
Buduk Sungai merupakan kodok yang memiliki tubuh besar, dengan bintil kasar di permukaan kulitnya. Kodok ini umum dijumpai di sekitar Sungai atau Perkebunan, sering juga ditemukan di sekitar pemukiman manusia.
Bangkong tuli dapat ditemukan di sekitar aliran Sungai dan persebaran jenis ini hingga ketinggian 1600 mdpl. Biasanya kodok ini menyukai aliran air Sungai atau genangan yang bercampur dengan serasah.
Bangkong kerdil memiliki ciri-ciri berupa kulit berwarna coklat orange, dengan tubuh yang ramping. Biasanya kodok ini dapat ditemukan di sekitar Sungai, mendiami batuan atau serasah.
Kodok ini memiliki tubuh yang kecil dengan bintil-bintil lunak, ciri khas dari kodok ini yaitu bercak orange di daerah lipatan tungkainya.
Halooo Amfibiansss!! Kali ini ada amfibi unik dari keluarga Dicroglossidae nihh, atau yang biasanya dikenal dengan ciri memiliki sepasang gigi. Biasa disebut dengan nama lokal Bangkong Tuli. Kenapa yaa disebut tuli??? Ternyata kata tuli ini diambil karena jenis ini tidak menampakkan timpanum yang jelas pada bagian lateral kepalanya. Sedangkan disebut bangkong karena tubuh mereka relatif … KODOK BANGKONG TULI?? INI DIA LIMNONECTES KUHLII
Deskripsi: Tubuhnya berwarna hitam atau gelap dengan bercak-bercak merah mencolok di punggung dan kaki. Warna merah biasanya terdapat di sisi tubuh, paha, dan kadang-kadang di sekitar mulut. Leptophryne cruentata hanya ditemukan di air terjun yang mengalir deras.
Kodok ini memiliki ciri tubuh berwarna coklat, dengan warna bercak gelap kehijauan, memiliki garis pada bagian tulang belakang berwarna kuning pucat. Adapun kunci identifikasi pada jenis ini, yaitu pada selaput pada jari ke 4 hanya mencapai subartikular ke 2.
Kodok buduk menjadi pengendali hama kawasan urban, seperti kecoa dan rayap. Perannya di wilayah perkotaan menjadi krusial karena habitat dari kodok jenis ini yang semakin menipis. Biasanya kodok buduk ditemukan di sumber air seperti kolam buatan.