dragonfly

Drepanosticta spatulifera | Capung Endemik Jawa

Drepanosticta spatulifera memiliki ukuran yang paling kecil diantara genus Drepanosticta yang lain (panjang abdomen 26-29 mm) dibanding dua jenis Drepanosticta lainnya. Bagian Sintoraksnya berwarna hitam mengkilap dan memiliki mata berwarna coklat gelap.  Abdomen berwarna hitam kecokelatan, terdapat cincin berwarna cokelat kenuningan pada bagian ujung ruas ke 3-7.  Abdomen ruas ke 8-10 sebagian besar terselimuti warna biru.

Jambore Capung Indonesia 2025 : Eksplorasi Capung dan Bahas Tantangan Pengamat Capung di Indonesia

Pekalongan – Jambore Capung Indonesia 2025 resmi digelar pada tanggal 24-26 Januari 2025 di Dusun Sawahan, Mendolo, Lebakbalang, Pekalongan. Dengan mengusung tema ”Bersama Capung Membangun Sinergi untuk Keberlanjutan Alam”. Peserta jambore datang dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Bogor, Semarang, Solo, Yogyakarta, Malang, bahkan hinggaLombok dan Lampung. Pada jambore kali ini, Indonesia Dragondly Nature Conservation Jambore Capung Indonesia 2025 : Eksplorasi Capung dan Bahas Tantangan Pengamat Capung di Indonesia

Capung Endemik Jawa, Drepanosticta

Capung dari genus Drepanosticta adalah jenis capung hutan yang endemik di Pulau Jawa. Tiga spesies Drepanosticta yang ditemukan di Jawa adalah Drepanosticta sundana, Drepanosticta gazella, dan Drepanosticta spatulifera. 

Crimson Dropwing (Orthetrum testaceum)

Jantan memiliki toraks berwarna oranye-coklat dan perut berwarna merah. Mata berwarna abu-abu kecokelatan muda. Adanya bercak kuning di pangkal sayap belakang. Betina berwarna coklat kekuningan dengan pangkal sayap belakang yang bening.

Macrogomphus parallelogramma | Capung-Loreng Toya

Capung ini memiliki tubuh yang panjang dan ramping dengan ukuran yang bervariasi antara 4 hingga 5 cm. Mereka memiliki abdomen yang panjang dengan pola hitam dan kuning yang mencolok. Capung ini adalah predator yang efektif, memakan serangga kecil lainnya