#burungurban

Layang-layang batu / Pacific Swallow (Hirundo javanica)

Layang-layang batu merupakan salah satu biodiversitas penting dengan umumnya berhabitat di pesisir, hutan sekunder, perbukitan, dan dapat juga ditemukan di daerah dataran tinggi. Ciri layang-layang batu memiliki tubuh atas biru gelap mengilap, tubuh bawahnya putih kotor. Dahi, tenggorokan, dan dada merah kawat. Memiliki ekor bercorak putih, pendek tanpa pita. Biasa ditemukan di daerah urban, di Layang-layang batu / Pacific Swallow (Hirundo javanica)

Cabak kota / Savanna Nightjar (Caprimulgus affinis)

Burung Cabak kota termasuk kedalam sektor biodiversitas penting yang menjadi indikator adanya keanekaragaman hayati di suatu lingkungan. Habitatnya yang utama di daerah urban, ladang luas atau dataran daerah terbuka. Cabak kota memiliki warna tubuh dari cokelat muda-cokelat tua hingga abu-abu yang bercorak rapat di seluruh tubuh. Terdapat bercak putih di lehernya. Paruhnya pendek, berpangkal, dan Cabak kota / Savanna Nightjar (Caprimulgus affinis)

Burung Kerak Kerbau

Semula merupakan spesies endemik Jawa dan Bali, namun saat ini telah terintroduksi ke berbagai wilayah lain di Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Ambon) serta Malaysia, Singapura dan Taiwan. Seluruh tubuh kelabu gelap dengan jambul pendek tegak dan paruh oranye-kuning cerah.

Burung-madu Sriganti

Burung madu kecil yang aktif, menghuni tepian habitat, taman dan kebun; menjadi burung madu yang paling umum di habitat urban pada sebagian besar wilayah sebarannya.

Caladi tilik (Picoides moluccensis)

Jantan: Bagian kepala berwarna merah terang dengan topi merah yang mencolok. Bagian tubuh atas, termasuk punggung dan sayap, berwarna hitam dengan pola putih pada sayap dan punggung. Bagian bawah tubuh, termasuk dada dan perut, berwarna putih dengan bintik-bintik hitam atau garis-garis gelap. Betina: Mirip dengan jantan tetapi tidak memiliki warna merah yang mencolok di kepala. Caladi tilik (Picoides moluccensis)

Punai gading (Treron vernans)

Punai gading jantan kepala berwarna abu-abu kebiruan, sisi leher, tengkuk bawah, dan garis melintang pada dada berwarna merah jambu. Dada bagian bawah jingga, perut hijau dengan bagian bawah kuning, sisi-sisi rusuk dan paha bertepi putih, penutup bagian bawah ekor coklat kemerahan. Punggung hijau, bulu penutup ekor atas perunggu. Sayap gelap dengan tepi kuning yang kontras Punai gading (Treron vernans)

Bondol Jawa (Lonchura leucogastroides)

Bondol Jawa (Lonchura leucogastroides), atau dikenal juga sebagai pipit bondol dan emprit bondol, adalah burung kecil pemakan biji-bijian, khususnya padi. Burung ini memiliki tubuh mungil dengan bulu kecoklatan dan perut putih yang khas. Nama-nama lokalnya mengikuti suara kicauannya yang lembut dan berulang. Dalam bahasa Inggris, burung ini disebut Javan Munia. Di sekitar Taman Nasional Gunung Bondol Jawa (Lonchura leucogastroides)

Betet Biasa (Psittacula alexandri (Linnaeus, 1758))

Kepala umumnya berwarna abu-abu kebiruan dengan garis hitam yang membentang dari bagian atas paruh hingga ke mata, dada berwarna merah muda. Warna tubuhnya sebagian besar berwarna hijau. Sayap berwarna hijau dengan bagian bawah berwarna biru dan kuning, serta ekor yang panjang dan meruncing dengan warna kebiruan di ujungnya.

Burung-gereja Erasia (Passer montanus (Linnaeus, 1758)

Kepalanya berwarna coklat dengan pola hitam di pipi dan matanya. Tengkuknya, atau bagian belakang leher, juga berwarna coklat kemerahan. Bagian atas tubuh berwarna coklat dengan garis-garis hitam, sedangkan bagian bawah tubuh berwarna putih keabu-abuan atau abu-abu pucat. Anda dapat melihat garis-garis putih di sayap.