biodiversitas

Peran dan tantangan disiplin taksonomi di garis depan pewartaan keanekaragaman hayati

Hari keanekaragaman hayati bisa dimaknai bervariasi oleh pihak yang berbeda. Namun satu hal yang pasti bahwa keanekaragaman hayati terlihat jelas dalam kehidupan kita sehari-hari,seperti organisme berukuran kecil seperti semut, jamur mikroskopis, dan lumut hingga yang berukuran raksasa seperti paus, gajah, dan pohon yang menjulang tinggi. Hal yang mungkin luput dari perhatian masyarakat sehari-hari adalah baik hewan, tumbuhan, maupun mikroorganisme Peran dan tantangan disiplin taksonomi di garis depan pewartaan keanekaragaman hayati

Mengembalikan Biodiversitas Urban Sebagai Benteng Kehidupan

Anomali iklim kian deras mendera kita. Hari-hari ini, yang dulu biasanya sudah memasuki musim kemarau, justru hujan dengan intensitas tinggi turun nyaris tanpa jeda. Banjir pun mengepung di mana-mana. Tahun 2024 mencatat peningkatan drastis bencana hidrometeorologi di Indonesia. Data BNPB menyebutkan 5.593 kejadian, terdiri dari 2.284 banjir, 933 longsor, dan 1.432 cuaca ekstrem. Awal Maret Mengembalikan Biodiversitas Urban Sebagai Benteng Kehidupan

Spilopelia chinensis | Burung Tekukur

Tekukur adalah nama lain dari burung Spotted Dove ( Spilopelia chinensis), yang termasuk dalam keluarga Columbidae —keluarga yang sama dengan merpati dan perkutut⁽¹⁾. Burung ini dikenal karena suara kicauannya yang khas dan sering dipelihara sebagai burung hias atau burung kicau

Lonchura leucogastroides | Bondol Jawa

Bondol Jawa ( Lonchura leucogastroides), juga dikenal sebagai Javan Munia, adalah burung kecil dari keluarga Estrildidae yang umum ditemukan di Indonesia. Burung ini memiliki tubuh kecil dengan panjang sekitar 11 cm, dan dikenal karena warna tubuhnya yang khas: bagian atas cokelat tua, wajah dan dada atas hitam, serta perut putih bersih

Anak Muda Bergerak untuk Pangan Berkelanjutan

Labuan Bajo, 30 April 2025-Yayasan KEHATI bekerja sama dengan Komisi Kepemudaaan Keuskupan Labuan Bajo, Manggarai NTT, Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRLP) dan Yakines menyelenggarakan pelatihan sistem pangan berkelanjutan selama dua hari, 30 April-1 Mei 2025 di Katentang, Labuan Bajo. Sebanyak 46 orang muda terlibat aktif dalam pelatihan ini. Kegiatan di buka oleh RD. Sevrin, Anak Muda Bergerak untuk Pangan Berkelanjutan

Anak Muda Diajak Nge-camp Untuk Cari Solusi Lingkungan

Yayasan KEHATI bersama National Geographic Indonesia beberapa waktu lalu mengadakan Biodiversity Warrior Camp yang diikuti oleh anak-anak muda. Kegiatan ini dilakukan pada 1-3 November 2024 di Ciputri Camping Ground, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selama tiga hari peserta Biodiversity Warrior Camp ini ditempa ilmu dan wawasan untuk menghasilkan ide-ide inovasi untuk menyelamatkan lingkungan. Dua ide terbaik Anak Muda Diajak Nge-camp Untuk Cari Solusi Lingkungan