Harmoni Hutan dan Kehidupan: Revitalisasi Hutan Jadi Solusi Ekonomi dan Lingkungan

Siaran Pers
Harmoni Hutan dan Kehidupan: Revitalisasi Hutan Jadi Solusi Ekonomi dan Lingkungan
10 Desember 2024
0

Foto bersama warga. (DOK.KIJI)

Nagajaya, 5 Desember 2024 – Sebagai wujud kolaborasi antara Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN), acara Harmoni Hutan dan Kehidupan berhasil menghidupkan kembali potensi Hutan Dungus Ki Haji melalui berbagai kegiatan edukatif dan pemberdayaan masyarakat. Acara ini dirancang untuk memberikan wawasan, keterampilan, dan manfaat langsung kepada masyarakat Kampung Nagajaya, Desa Sindangratu.

Hari Pertama: Edukasi dan Pelestarian Hutan

Pada Rabu, 4 Desember 2024, rangkaian acara dimulai di Saung Pertemuan Dungus Ki Haji dengan agenda Launching video profil Hutan Dungus Ki Haji, peluncuran buku biodiversitas seri flora, dan seminar mind-opening tentang potensi hutan tersebut. Acara yang dihadiri oleh 30 warga lokal ini juga menghadirkan sesi penanaman tanaman buah sebagai langkah awal menjaga ekosistem hutan.

Ketua GMLS, Anis Faisal Reza, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada edukasi lingkungan tetapi juga mempersiapkan Kampung Nagajaya sebagai sister village dengan ketahanan ekonomi berbasis aset lokal. "Hutan Dungus Ki Haji adalah anugerah yang harus kita kelola dengan bijak untuk mendukung kesejahteraan dan ketahanan komunitas. Kita disini bukan mau merusak, tetapi ingin melestarikan”, ujar Anis Faisal Reza.

Anis Faisal Reza, Ketua Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS), bersama perwakilan mahasiswa UMN secara simbolis memberikan tanaman buah ke warga. (DOK.KIJI)

Seminar ini turut menghadirkan narasumber spesialis ekowisata berkelanjutan, yaitu Irwan Tamrin yang merupakan praktisi dan akademisi. “Mahasiswa UMN ini memiliki inisiatif yang baik, jadi dengan inisiatif ini diharapkan warga juga terdorong untuk mau menjaga dan mengelola Hutan Dungus Ki Haji ini dengan baik” ujar Irwan Tamrin. Irwan Tamrin juga menyampaikan berbagai materi dan contoh nyata dari pengalamannya mengelola konsep ekowisata di berbagai daerah.

Irwan Tamrin menyampaikan materi mengenai Ekowisata. (DOK.KIJI)

Acara ini dihadiri oleh Ketua RT Kampung Nagajaya, Abah Tohri, yang menyampaikan dukungan penuh masyarakat terhadap inisiatif ini. Ditambah lagi, konsep acara yang menyatu dengan alam—mulai dari lokasi hingga konsumsi—menjadi simbol penting dalam mengedepankan keberlanjutan. PT Sinar Sosro juga memberikan dukungan melalui penyediaan konsumsi saat kegiatan berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa PT Sinar Sosro berkomitmen penuh dalam mendukung acara keberlanjutan melalui produk yang diberikan.

Sinar Sosro mendukung acara melalui produk minuman mereka dan dikelola secara berkelanjutan antara plastik dan sisa makanan yang bisa dikelola menjadi pupuk. (DOK.KIJI)

 Dukungan dari Yayasan KEHATI

Sebagai salah satu NGO biodiversitas terbesar di Indonesia, Yayasan KEHATI turut memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan acara ini. Dengan misi melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia, Yayasan KEHATI berkomitmen mendukung program-program yang tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal. Dukungan ini menjadi bukti nyata pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadirkan solusi berkelanjutan untuk ekosistem dan ekonomi masyarakat.

Yayasan KEHATI  turut memberikan dukungannya pada kegiatan Harmoni Hutan dan Kehidupan. (DOK.KIJI)

 Hari Kedua: Workshop Budidaya Lebah Madu

Pada Kamis, 5 Desember 2024, fokus kegiatan beralih pada pemberdayaan ekonomi warga melalui Workshop Budidaya Lebah Madu. Acara ini memberikan pelatihan teknis mengenai budidaya lebah madu yang mencakup pembuatan sarang hingga praktik lapangan. Narasumber, Wandi S. Assayid, seorang pegiat komunitas dan akademisi USBR, memandu peserta dengan teknik yang mudah dipahami dan aplikatif.

"Budidaya lebah madu tidak hanya memberikan hasil ekonomi tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan," ujar Wandi. Workshop ini diikuti oleh 15 peserta lokal yang menunjukkan minat mendalam terhadap pelatihan tersebut.

Warga sedang melakukan praktek workshop pembuatan kotak untuk lebah madu. (DOK.KIJI)

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Dian Kartika Sari, Kepala Bagian Administrasi PT Jasa Raharja cabang Banten, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UMN, dan sejumlah tamu undangan. Dian menekankan bahwa keterampilan baru seperti ini dapat menjadi langkah awal pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.

Foto bersama perwakilan dari Jasa Raharja, Prodi Ilmu Komunikasi UMN, narasumber, dan warga. (DOK.KIJI)

Dukungan Kolaboratif dan Harapan Masa Depan

Keseluruhan acara ini juga mendapat dukungan dari Jasa Raharja dan SiagaBencana.com. Dengan pre-test dan post-test sebagai metode evaluasi, hasil kegiatan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman warga mengenai literasi lingkungan dan keterampilan yang diasah.

Revitalisasi Hutan Dungus Ki Haji melalui acara ini diharapkan menjadi awal dari inisiatif berkelanjutan yang tidak hanya memperkuat ekosistem, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga. "Hutan Dungus Ki Haji adalah aset desa yang bisa menjadi fondasi bagi ketahanan lingkungan dan ekonomi masyarakat," tutup Anis Faisal Reza.

Kegiatan ini tidak hanya menciptakan harmoni antara hutan dan kehidupan, tetapi juga menunjukkan kekuatan kolaborasi dalam menciptakan dampak nyata bagi masa depan.

Penulis : Dave Hapien

 

Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:

Anis Faisal Reza

Ketua Gugus Mitigasi Lebak Selatan

Telp. +62 878-0979-8555

 

---

Tentang Gugus Mitigasi Lebak Selatan:

Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) adalah sebuah komunitas  yang didirikan oleh masyarakat yang tinggal di Desa Panggarangan, Lebak Selatan, Banten. Sebagai sebuah inisiatif masyarakat yang bertujuan untuk membangun masyarakat Lebak Selatan yang siaga dan tangguh dalam menghadapi bencana, GMLS bergerak dalam bidang mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan pascabencana.

Per tahun 2023, Gugus Mitigasi Lebak Selatan beranggotakan delapan orang dari berbagai latar belakang dan usia. Berkolaborasi dengan 28 kolaborator yang bergerak di berbagai bidang, Gugus Mitigasi Lebak Selatan telah mewujudkan Tsunami Ready Program di wilayah Lebak Selatan yang diukur melalui 12 Tsunami Ready Indicators. Saat ini, Gugus Mitigasi Lebak Selatan sedang menginisiasi Community Resilience Program di wilayah Lebak Selatan bersama kolaborator dan perguruan tinggi dari berbagai negara.

Sejak pertama kali dibentuk pada 13 Oktober 2020, Gugus Mitigasi Lebak Selatan telah mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari banyak pihak, di antaranya National Tsunami Ready Board (NTRB) Indonesia dan penganugerahan status Tsunami Ready oleh International Oceanographic Commission UNESCO (IOC-UNESCO).

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.gmls.org, dan media sosial GMLS, Instagram (@gugusmitigasibaksel), TikTok (@gugusmitigasibaksel), YouTube (Gugus Mitigasi Lebak Selatan), dan Facebook (Gugus Mitigasi Lebak Selatan).

 

 

Tinggalkan Balasan