Selama hidup, sudah pernah menanam pohon? Kapan terakhir kali menanam pohon? Kenapa belum pernah menanam pohon? Pohon apa yan sudah pernah ditanam? Bagaimana kabar pohon-pohon yang sudah pernah ditanam? Pentingkah pohon untuk ada di halaman rumah kita? Pentingkah pohon untuk ada di lingkungan kita?. Sedret pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan jawaban nurani. Sederet pertanyaan yang hanya bisa diselaraskan dengan kebutuhan terkini, saat ini, dalam derap langkah kehidupan modern.
Pohon ada dalam keseharian kita. Disadari atau tidak, keberadaanya dekat dengan kita. Sebagai sesama makhluk hidup, kita mendiami bumi yang sama dan saling bersinergi serta saling memberikan manfaat. Pohon dan tetumbuhan lainnya merupakan anugerah bagi kita. Pohon merupakan organisme yang temasuk dalam kerajaan (kingdom) plantae/ tumbuhan, dalam perspektif taksonomi. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, hingga saat ini berbagai definisi terkait pohon sudah dapat dijelaskan sampai pada level spesies.
Pohon, secara morfologi, terdiri dari bagian-bagian utama antara lain akar, batang dan daun. Dalam kacamata ekosistem, pohon tumbuh dan berkembang membentuk suatu sistem kehidupan yang lebih kompleks dengan lingkungannya. Dari kacamata inilah, kemanfaatan pohon akan dirasakan lebih besar. Bagaimana pohon dan ekosistem lingkungannya berpengaruh pada iklim mikro sehingga pada perspektif yang lebih holistik, ekosistem pohon seluruh dunia akan berkontribusi nyata terhadap iklim global.
Setiap tahun, termasuk di negara kita, tanggal 21 November diperingati sebagai hari pohon sedangkan tanggal 28 November diperingati sebagai hari menanam pohon. Kedua momentum tersebut, sering dijabarkan oleh para pemerhati dan penggiat lingkungan untuk menggaungkan kembali dan mengingatkan berulangkali pentingnya kehadiran pohon pada kehidupan kita. Muncul berbagai hastag “cinta pohon” , “ayo menanam”, dan lain-lain yang merupakan panggilan hati untuk benar-benar peduli akan pohon dan lingkungan. Fenomena ini semoga saja tidak hanya menjadi normatif dan euforia sesaat, namun benar mengakar kembali pada kesadaran kita untuk kembali membumikan dan lantang menjargonkan “green lifestyle”, “back to nature” dan “sustainability”.
Pohon adalah organisme hidup yang sangat familiar dalam kehidupan kita sehari-hari. Pohon memiliki banyak manfaat dan peran penting dalam kehidupan kita antara lain menjadi keseimbangan alam dan ekosistem, menyediakan oksigen, menyerap karbon dioksida, berperan dalam merawat tanah dan mencegah longsor, mencegah banjir, tempat tinggal hewan, dan lain sebagainya. Pohon merupakan individu makhluk hidup yang mempunyai akar, batang dan daun. Beberapa pustaka menyebutkan bahwasanya tingkatan pohon terbagi dalam 4 klasifikasi yaitu semai (tinggi sampai 1,5 m), sapihan (tinggi >1,5 m dengan diameter < 10 cm), tiang (diameter 10 cm - 19 cm), pohon inti (diameter 20 cm - 49 cm) dan pohon besar (diameter > 50 cm). Dalam pendekatan ilmu taksonomi, pohon terbagi dari bermacam tingkatan klasifikasi mulai dari divisi, kelas, ordo, famili, genus hingga spesies.
Kemanfaatan ekologi dan ekonomi pohon
Indonesia dianugerahi kekayaan hayati yang sangat melimpah. Kekayaan hayati ini termasuk didalamnya adalah berbagai jenis pohon. Berbagai jenis pohon ini, diketahui ada yang dimanfaatkan secara ekonomi dan adapula kemanfaatan secara ekologi, maupun keduanya. Secara ekonomi, kita mengenal berbagai jenis pohon komersial seperti Pohon Jati (Tectona grandis L.f.), pohon meranti (famili Dipterocarpaceae), pohon sengon (Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W.Grimes) yang memanfaatkan kayunya untuk diperjualbelikan dan bermanfaat secara ekonomi. Tentunya masih banyak lain jenis-jenis pohon-pohon lain yang menghasilkan kayu-kayu berkualitas dengan berbagai peruntukannya.
Di sisi lain, kita mengenal pohon durian (Durio zibetinus L.), pohon alpukat (Persea americana Mill.), pohon rambutan (Nephelium lappaceum L.) yang banyak dimanfaatkan bagian buahnya untuk mengisi dapur-dapur masyarakat kita sehingga varian asupan makanan lebih bergizi. Kita mengenal pohon kelapa sawit, dimana buahnya dimanfaatkan dan diolah sedemikian rupa menjadi minyak goreng penghangat kudapan-kudapan nikmat nan menggugah selera. Kita mengenal pohon kayu manis (Cinnamomum burmannii (Nees &Th. Nees) yang dimanfaatkan kulit batangnya untuk pelengkap rempah rempah di dapur ibunda-ibunda kita.
Kita mengenal pohon tusam (Pinus merkusii Junghn & de Vriese) yang banyak menghiasi daerah daerah dataran tinggi sebagai penyerap dan penyimpan air sehingga kuantitas dan kualitas air dari hulu masih terjaga untuk dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Kita mengenal beberapa jenis pepohon rimba di Kalimantan dan Sumatra yang menjadi habitat tempat tinggal dari berbagai jenis burung dan mamalia seperti orang utan. Kita juga pasti mengenal berbagai pohon perindang dan penyejuk di jalanan perkotaan hingga pedesaan seperti Angsana (Pterocarpus indicus Willd.), ketapang (Terminalia catappa L.) dan trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr.).
Kemanfaatan ekologis pohon: akar dan kanopi pohon sebagai sistem kompleks yang menjaga ekologi tanah, air dan udara
Pohon merupakan tegakan tunggal. Kumpulan beberapa jenis pohon yang sama akan menjadi tegakan pohon. Lebih kompleks, Kumpulan berbagai jenis pohon akan menjadi ekositem hutan. Suatu sistem yang sangat kompleks dengan berbagai detail -detail alami yang menakjubkan, antara lain sistem perakaran dan sistem kanopi. Akar adalah bagian paling bawah dan umumnya berada di bawah permukaan tanah. Akar memiliki kemampuan dalam menyerap dan menyimpan air. Kompleksitas hubungan perakaran dalam ekosistem hutan, menghasilkan kemampuan menakjubkan dalam menjaga kestabilan tanah dan menyimpan air. Sistem perakaran juga berkontribusi pada kemampuan ekologis ekosistem dalam mencegah berbagai bentuk bencana seperti longsor, abrasi, erosi maupun banjir.
Kanopi pohon dan sistem kanopi tegakan hutan juga tidak kalah mentereng fungsinya. Kanopi merupakan bagian atas dari tetumbuhan pohon, yang secara detail dikaitkan dengan sistem arsitektur dedaunan. Kemampuan kanopi yang paling utama adalah dikaitkan dengan kemampuan penutupannya terhadap permukaan tanah, terutama dalam hal perlindungan dari hempasan hujan yang terdapat kemungkinan bisa melimpaskan aliran air sehingga memicu kerusakan permukaan tanah. Kanopi berperan lebih jauh dalam sistem hara tertutup pada ekosistem hutan sehingga proses renutrition selalu terjaga. Proses alami tersebut memberikan kemampuan bagi tanah untuk selalu memperbaharui kemampuan regenerasinya sehingga sustainabilitas ekostem hutan terjaga melalui profil tanah dan sistem air yang baik.
Sedekah dan pahalanya dengan menanam pohon
"Tidaklah seorang muslim pun yang bercocok tanam atau menanam satu tanaman, lalu tanaman itu dimakan oleh burung, atau manusia, atau hewan, melainkan itu menjadi sedekah baginya” (HR. Bukhari). Hadis ini menerangkan bahwa ada pahala sedekah bila kita menanam pohon dengan niat untuk memberikan kemanfaatan untuk lingkungan. Hal ini tentunya menjadi penyemangat bagi kita untuk terus melakukan kebaikan. Salah satu kebaikan tersebut adalah menanam pohon. Upaya menanam dan merawat pohon sangat penting untuk terus dilakukan. Semangat menjaga bumi dan lingkungan akan membantu generasi saat ini dan generasi mendatang menikmati anugrah alam yang luar biasa ini.
Menanam pohon adalah suatu bentuk ibadah. hal ini tentunya mengacu pada kemanfaatan yang akan banyak dirasakan bila kita mau menanam pohon. Terdapat hadis tentang pohon dan menanam pohon yang seringkali menjadi penyemangat untuk kita menanam pohon. "Jika terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya, maka tanamlah” (HR. Bukhari dan Ahmad). Hadis tersebut mangajarkan kepada kita untuk merawat bumi dengan menanam pohon.
Pohon dan kelestarian bumi
Pada akhirnya, menanam dan merawat pohon merupakan suatu gerakan positif yang berdampak sosial bagi masyarakat dan lingkungan. Semangat menanam dan merawat pohon merupakan suatu hal yang baik dan harus terus dilakukan. Hal ini sejalan dengan semangat "green lifesyle", "back to nature", maupun "environmental sustainability" yang dengungnya tidak hanya untuk skala regional dan nasional tapi sudah mengakar ke seluruh penjuru dunia. Semangat untuk membuat bumi menjadi lebih baik. Semangat untuk mewariskan bumi dan lingkungan yang tetap asri bagi generasi mendatang dan semangat manusia untuk menjadi khalifah/pemimpin di muka bumi dengan terus menerus berbuat baik dan menghindarkan diri dari perbuatan yang dapat merusak alam. Mari terus menanam pohon, merawat pohon dan menjaga pohon sehingga aktivitas ini bermanfaat untuk lingkungan dan menuai pahala dari kemanfaatannya. Jangan lupa, weekend ini, tanam pohon di rumahmu ya!
Terkait