Kategori: Fungi

Memnoniela

Fungi imperfecta yang ditemukan pada kadaver Bentuk sel: multiseluler Hifa: memiliki globose dan fialida pendek Warna: dematiceous Tipe spora: Phialospora

Trichosporonoides

Fungi imperfecta yang ditemukan pada kadaver Bentuk sel: multiseluler Hifa: membentuk botryoplastofor Warna: hialin Tipe spora: Arthrospora

Gonatobotryum

Fungi imperfecta yang ditemukan pada kadaver Bentuk sel: multiseluler Hifa: membentuk botryoplastofor berseptat Warna: dematiceous Tipe spora: Konidiaspora bercabang

Jamur Kayu Ganoderma

Bagian atas jamur () Bagian bawah jamur  Sumber gambar : Dokumentasi PribadiLokasi pengambilan gambar : Leboratorium Tumbuhan Biologi Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung-Bali

Mengenali Ciri-ciri jamur Beracun

1.  Memiliki warna-warna yang mencolok. 2.  Bau yang menusuk hidung, seperti bau telur busuk ataupun                bau ammoniak. 3.  Memiliki cincin atau cawan 4.  Biasanya tumbuh di tempat yang kotor seperti tempat                 pembuangan sampah. 5.  Cepat mengalami perubahan warna sekali berubah Mengenali Ciri-ciri jamur Beracun

Jamur Bola Raksasa

   Jamur berbentuk seperti bola ini ditemukan pada akhir musim panas dan musim gugur, jamur Bola Raksasa ini dapat tumbuh mencapai berat 2,2 kg dan dapat lebih dari itu. Karena bentuknya yang bulat dan besar, jamur ini sering dijuluki sebagai giant puffball dengan nama latin Calvatia gigantea. Sumberphoto: http://carijawabananda.blogspot.co.id/2014/06/jamur-unik.html  

Jamur, Agen pengendalian hayati gulma

    Gulma merupakan tumbuhan yang hidup berdampingan  dengan tumuhan budidaya manusia. Tumbuhan ini cenderung tidak diinginkan kehadirannya dan banyak  memilki sifat negatif bagi tumbuhan yang dibudidayakan karena dapat menurunkan hasil produksi dan mengurangi debit air. Pertumbuhan gulma yang berlebihan dapat dikendalian melalui agen pengendalian hayati gulma yaitu  jamur. Jamur digunakan sebagai patogen karena banyak Jamur, Agen pengendalian hayati gulma

Ascomycota

Ascomycota adalah jamur yang ciri khasnya berkembang biak dengan askus yang terjadi pada Reproduksi seksual dengan cara membentuk askospora. Kata Askos sendiri yaitu “kantong” jamur ini hifa nya bersekat reproduksi seksual dan aseksual. Aseksual dengan menghasilkan spora konidium yang terbentuk pada ujung hifa khusus yang disebut  konidiofor. Ascomycota dibagi lagi menjadi beberapa berdasarkan bentuk askus  1.      Ascomycota