Minggu/ 21 Mei 2017, ditengah aktivitas masyarakat kota banda aceh, ada aktivitas lain yang berbeda yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa beralmamater hijau dikawasan Blang Padang, Banda Aceh pada pukul 08:00-11:00 WIB. Sekelompok mahasiswa tersebut tergabung dalam suatu organisasi kemahasiswaan yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Unsyiah. Kegiatan yang dilakukan oleh BEM Fakultas Pertanian Unsyiah yang dikoordinir langsung oleh ketua umumnya saudara Muhammad Faiz, merupakan kegiatan Sosialisasi Tanaman Perkarangan Komoditi Hortikultura seperti Bayam, Sawi, Kangkung dan Cabai Rawit. Selain itu, mereka juga menyediakan benih komoditi hortikultura dengan harga yang murah dan 50% total keuntungan penjualan akan disumbangkan ke panti asuhan Media Kasih, Banda Aceh. Ketua BEM Fakultas Pertanian, Muhammad Faiz mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini yaitu mengajak masyarakat khususnya masyarakat kota Banda Aceh untuk memanfaatkan perkarangan rumah mereka masing-masing untuk dijadikan perkarangan produktif. Selain itu, Faiz juga mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk aksi tanggap mahasiswa Fakultas Pertanian Unsyiah yang melihat tingginya permintaan masyarakat terhadap ketersediaan benih komoditi hortikultura dengan harga terjangkau pada kegiatan PENAS XV Petani Nelayan beberapa pekan lalu. “semoga dengan adanya sosialisasi dan penjualan benih ini, masyarakat dapat memanfaatkan perkarangan rumhanya menjadi lebih produktif dan belajar menanam tanaman yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarganya,” tambahnya. Pada kegiatan ini turut menjelaskan pentingnya kehadiran tanaman perkarangan dan cara membudidayakannya. Bukan hanya itu, salah satu mahasiswa Fakultas Pertanian Unsyiah dalam kegiatan ini juga turut memperkenalkan dan menjelaskan mengenai tanaman hidroponik yang merupakan tanaman yang dibudidayakan dengan memanfaatkan air nutrisi sebagai media tumbuh menggantikan tanah. Dengan adanya tanaman hidroponik ini, selain dapat menciptakan perkarangan yang produktif, ternyata juga dapat memperindah perkarangan rumah masyarakat. M. Radinal Kautsar selaku Ketua Pelaksana mengungkapkan bahwa diera teknologi ini, diduga masih ada petani yang mencoba menggunakan bahan kimia yang berbahaya dalam merawat tanamannya sehingga dapat beresiko bagi kesehatan konsumen. Untuk mengurangi resiko tersebut, ada baiknya masyarakat bisa memanfaatkan perkarangannya menjadi perkarangan produktif agar dapat merawat sendiri tanaman tersebut dan mencapai keamanan pangan terutama bagi keluarganyasendiri. “Dengan adanya perkarangan produktif tersebut, diharapkan masyrakat dapat memanfaatkan hasil panen dari tanaman yang sudah mereka rawat sendiri dengan baik sehingga dapat mencapai kebutuhan gizi perharinya dan menjamin keamanan pangan khususnya untuk keluarganya sendiri” ungkap Radinal.
Terkait