






Rafflesia arnoldi, dikenal sebagai bunga terbesar di dunia, pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan tropis Sumatera. Penemuan ini dilakukan oleh seorang pemandu yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnol dalam ekspedisi Thomas Stamford Raffles.
Rafflesia arnoldi memiliki ukuran yang luar biasa besar dengan diameter bunga mencapai 70 hingga 110 cm dan tinggi sekitar 50 cm ketika mekar. Bunganya terdiri dari lima kelopak besar berawarna oranye atau merah cerah dengan bintik-bintik putih. Rafflesia tumbuh pada batang liana dari genus Tetrastigma, jika inangnya mati maka bunga ini juga akan mati.
Meskipun sering diasosiasikan dengan Bengkulu, habitat Rafflesia arnoldi juga ditemukan di kawasan konservasi lain seperti Suaka Margasatwa Isau-Isau di Sumatera Selatan. Penemuan sembilan kucup bunga pada tahun 2019 menjadi bukti bahwa kawasan tersebut merupakan habitat bunga raffkesia.
Anacaman utama kelestatian Rafflesia adalah deforestasi, kebakaran hutan, dan berkurangnya area hutan alam akibat aktivitas manusia. Selain itu, ketidak pahaman masyarakat mengenai bunga Rafflesia sering menyebabkan pengrusakan dan pengambilann bagian bunga untuk obat tradisional.
